- Hinata HiragiAdiknya abang Soya yang memiliki wajah imut lucu dan cantik seperti wanita.
Umurnya baru menginjak 12 tahun di tahun ini
Sudah ku beritahu sebelumnya,
Soya dan Hina ada beda 2 tahun.Aku sangat ingat saat Hina harus menerima gigitan di telinganya karna kelakuan Soya yang selalu iri karna aku selalu fokus pada bayi kecilku ini.
Maaf,
Aku sangat senang memiliki putra lagi,
Ya walau sebenarnya aku menginginkan seorang putri.
Tapi setelah Hina lahir aku tak menyesali apapun.
Aku hanya beryukur, bayi ku lahir dengan normal dan selamat.
Seperti biasa,
Saat mengingat momen itu aku langsung teringat kalimat yang selalu di ucapkan suamiku.
"Terimakasih sayang"
Aku yang mengingatnya jadi tersipu malu.
Hehehehe..
Oke lupakan itu sejenak,
Hari ini aku akan pergi menghadiri pertemuan antar wali siswa di sekolah Hinata.
/maaf sebelumnya,
Jika kalian bertanya kenapa anak keduaku bernama Hinata padahal dia laki-laki
Ya itu karna nama yang selalu ku pikirkan jika anak yang ku kandung saat itu perempuan. Dan lagi pula nama Hinata juga memiliki arti yang cantik. Suamiku tak mempermasalahkanya karna artinya adalah Cahaya..
Jadi, aku akan melanjutkan 1 hal yang ku jeda tadi.
Karna hari ini ada pertemuan wali murid, aku pun datang untuk menggantikan papanya yang tidak bisa hadir karna rapat penting di kantornya.
Sebelum kita berangkat, aku sudah di brifing dulu oleh Hina untuk tidak memperlakukannya seperti anak kecil usia 5 tahun.
Itu terdengar lucu, karna bagaimana pun Hina dan Soya adalah bayiku yang masih lucu lucu.
"Sudah siap ?" Tanyaku pada Hina yang tengah menyisir rambutnya dengan tatanan belah tengah.
"Mama , apakah aku sudah terlihat tampan"
"Eummm "
Aku bergumam sembari memutar bola mataku ke atas. Memikirkan sesuatu untuk jawaban pertanyaan tadi.
"Mama akan menjawab jujur jika kau mencium mama"
Tanpa babibu, putraku ini langsung mendaratkan kecupannya di kening ku yang membuatku tak bisa menahan senyum di bibirku.
" sangat tampan, " kataku sesekali menggesekkan hidungku pada hidungnya.
"Ayo, "
Aku pun segera menggandeng tangan kecilnya.
Saat akan masuk mobil tiba tiba Soya datang menghentikan kami.
" maa.. "
Aku yang mendapati panggilan itu segera menoleh.
" iya sayang, "
Sang adik yang ada dibelakangku ikut menoleh pada kakaknya yang menghentikan kami berdua.
" bukankah mama sudah janji akan menonton pertandinganku nanti sore.. "
Katanya sembari melipat kedua tangannya.
"Tentu, papa juga datang untuk itu.. " jawabku
"Sungguh ? Tapi biasanya pertemuan wali bisa sampai sore ma.. "
Aku berfikir sejenank, apa iya ?
Sepertinya itu hanya untuk pertemua yang akan membahas kenaikan kelas.
"Tunggu, apa itu benar Hana ? "
aku menatap putra bungsuku ini.
"Tidak juga ma, ayo berangkat nanti telat maa"
Hana mulai menarik tanganku untuk segera masuk ke mobil.
"Mama janji akan pulang cepat, hati hati di rumah ya"
Kataku cepat cepat karna Hana terus menariku,
Ya dan akhirnya kita berdua berangkat meninggalkan si kaka sendiri di rumah.
.
.
/bersambung..
-just Info
Misal salah atau kaku ceritanya maaf ya
Author belum pernah punya anak
Hehehe
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI, MY SON
General FictionIni kisah dari mama yang berumur 27 tahun .. memiliki 2 putra yang umur keduanya hanya terpaut 2 tahun..