Masa libur telah usai, kini kedua putraku telah aktif kembali ke sekolah.
Ah iya, aku belum memberi tau kalian bahwa
Kedua putraku masih duduk di Sekolah Dasar.Soya yang saat ini baru kelas 6 sedangkan Hinata masih kelas 5
Meski 1 sekolah, Hinata adalah anak yang selalu jaga jarak dengan Soya.
Karna ia tak ingin teman teman nya tau bahwa keduanya adalah kakak beradik.Lucu bukan ? Hina adalah anak cengeng di rumah, namun saat di sekolah Soya selalu menceritakan pribadi yang mandiri padaku.
* * *
Pov_Hinata Hiragi
Jam di dinding menunjukkan pukul 11 Siang, jam Istrhat pun telah usai saat pukul 10 tadi.
Kini Hinata telah duduk di kursinya yang tempatnya paling depan.
Ia duduk bersama teman wanita yang selalu kemana mana bersama Hina,
Sakura Ichiba.
Teman sebangku Hina yang saat ini sedang mengambar sesuatu."Kau menggambar apa ?" Hina yang bertanya.
"Bunga Dandelion, " jawabnya sembari melempar senyum pada yang bertanya.
"Kau menyukainya ?"
Hina mulai penasaran, ia mendekat pada Sakura yang kembali fokus pada arsiran pensil di bukunya itu.Sedangkan yang di tanya hanya mengangguk.
"Bagaimana jika pulang sekolah nanti kita main sebentar di taman dekat sekolah ?"
"Jika pulang terlambat kita akan dimarahi ibu.." jawan Sakura dengan polosnya.
"Tenang saja.. hanya sebentar, kemarin aku melihat bungan dandelion liar disana.. "
"Sungguh ?"
Hina mengangguk, memperlihatkan gigi kelincinya pada teman sebangkunya ini.
Keduanya tertawa kecil,
Tanpa di sadari oleh siapapun.
dari luar jendela ada Soya yang diam diam memperhatikan adiknya itu.
.
.
.
" kau tengah memperhatikan siapa ?"
Ucapan itu mengejutkan Soya karna pukulan keras di pundakknya ikut menyapa.
"Adikku.. "
Teman laki laki Soya ikut melihat ke arah yang menjadi pusat perhatian sahabatnya ini.
" Kau tau Soya ? Jika Hina adalah seorang Wanita aku akan memilihnya untuk menjadi kekasihku.. " celetuknya sembari tersipu setelah melihat Hinata.
"Bagaimana mungkin dia sangat cantik dan imut seperti itu... " lanjutnya.
Soya yang mendengar perkataan temannya tersebut reflek mendaratkan tamparan di kepalanya.
"Jangan asal bicara, jika itu terjadi aku tidak akan membiarkan adikku hidup bersama anak menyebalkan sepertimu.. " jawabnya dengan wajah Kesal.
"Ayolah.. kau akan ku traktir susu pisang setiap hari.. "
"TIDAK AKAN, AKU MASIH MAMPU MEMBELINYA"
"Soya-chaaaann.. berikan adikmu untuk ku... " bujuknya sembari memeluk Soya manja
Intraksi keduanya terlihat seru,
Hingga membuat sebagian siswa di dalam kelas Hina menoleh ke balik jendela tersebut."Bukankah itu kakakmu ?"
Ucap Sakura yang juga ikut melihat keduanya.Hinata menepuk jidatnya pelan.
"Astaga... apa yang mereka lakukan di tengah jam pelajar seperti ini sih.. " keluh Hina.
"Hinata-kun, boleh kan aku main kerumah mu ?"
Sakura tiba tiba menyentuk kedua tangan Hina.Yang mendapati perlakuan itu mengeryitkan kening karna keheranan.
"Aku ingin belajar bersama Soya-kun " lanjutnya tersnyum lebar.
Hina tak menjawab, ia memutar pandanganya malas.
" jangan sampai semua anak wanita disekolah tau jika Soyakun adalah kakakku.. "
"Kenapa ? Hina-chan kakakmu itu sangat tampan tau.. kau lihat dia sudah lama menjdi idola wanita di sekolah ini.. "
"Aku tau, aku hanya tak ingin banyak wanita yang akan memintaku untuk mengantarnya pada onniChan ku "
Sakura yang mendengarnya hanya tertawa.
Ia pun kembali duduk diposisinya yg benar.
Saat ini kelas masih menunggu guru mapel yang sepertinya telat datang.Sedangkan dua remaja di luar tadi sudah hilang kembali ke kelas.
* * *
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI, MY SON
General FictionIni kisah dari mama yang berumur 27 tahun .. memiliki 2 putra yang umur keduanya hanya terpaut 2 tahun..