Jalanan di pinggiran kota tokyo mulai dipenuhi beberapa pelajar berlalu lalang untuk pulang dan pergi ke sekolah.Terik matahari di atas mereka semakin membakar semangat yang ada.
Ya beginilah, Jepang merupakan salah satu dari negara yang memiliki sistem pembelajaran terbaik di dunia.
Jadi jangan heran jika negara ini di penuhi dengan anak anak jenius.
.
Dari kejauhan terlihat Soya dan Hinata pulang bersama.Hina yang memimpin jalan selalu bolak balik berhenti mengamati setiap tumbuhan berbunga yang selalu menarik perhatiannya.
Soya yang melihat tingkah adiknya hanya menghela, ia tetap berjalan di belakang sang adik meski sebentar bentar harus berhenti.
"Ka coba liat ini... " kata Hina menujuk bunga kecil yang tumbuh di antara bebatuan di pinggir jalan.
Sang kakak yang penasaran pun ikut merendahkan badan seperti yang di lakukan adiknya ini.
"Kirai... "
Ucap Soya memuji bunga didepannya, ia tersenyum kagum, namun tak lama senyum langsung lenyap saat Hina mencabut bunga berwana kuning dihadapannya tdi."Hina, !!" -Soya terkejut
"Aku akan membawakannya untuk Mama.. "
Jawab Hina dengan polosnya.Sang kaka langsung menepuk jidatnya sendiri, ia tau jika adikknya akan membawakan bunga yang menurutnya cantik untuk mama di rumah.
"Hina, kau tidak boleh memetik sesuatu tanpa izin.. " Protes Soya.
"Ini kan tumbuh di jalan.. tidak perlu Izin.."
"Hmmm.. aku yakin mama akan mengatakan apa yang ku katakan juga, "
Sang kaka sedikit kesal mendengar jawaban sang adik.
" jangan marah.. Mama pasti senang kita membawakan bunga cantik ini.. "
Jawab hina tersenyum, menampakkan dua gigi kelincinya pada Soya. Sembari mengandeng tangannya.
Soya hanya menghela, ia pun mengikuti langkah adiknya yang terus mengeratkan jemarinya pada Soya.
Namun baru beberapa langkah Hina kembali menghentikan langkahnya.
"Bagaimana jika kita lomba lari ?"
Tawaran sang adik pun segera di setujui oleh sang kaka.
" Yang kalah tidak boleh memeluk dan mencium mama seharian.. "
Kini Soya yang memberi kosekuensi jika dari mereka ada yang kalah.Hina mengangguk, tanda menyetujui ucapan kakaknya ini.
"Oke, kita mulai.. "
" Lariiiii....... " ucap Hina yang lebih duluan lari.
"Heeeiii.. hina kau curang.. "
Hina hanya tertawa sesekali menoleh ke belakang ,
Sedangkan Soya, berusaha mengejar sang adik yang memulai tanpa Star hingga lebih jauh di depannya.
//bersambung...
KAMU SEDANG MEMBACA
HAI, MY SON
General FictionIni kisah dari mama yang berumur 27 tahun .. memiliki 2 putra yang umur keduanya hanya terpaut 2 tahun..