𝐅𝐢𝐧𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐌𝐚𝐠𝐢𝐜

03

Baca sesuai urutan judul.
Vote dong tukhon:)

Heppi riding, typo(s) everywhere:')

.......

𝐅𝐈𝐍𝐃𝐈𝐍𝐆 𝐌𝐀𝐆𝐈𝐂

"AAAA!" seorang pemuda terpental karena ledakan besar.

Badannya langsung lemas, kepalanya pening, dan matanya sakit. Dia ingin berdiri tapi kakinya tidak bisa digerakkan. Pemuda itu menutup mata lagi karena cahaya yang dia lihat sangatlah terang. Beberapa waktu kemudian cahaya itu hilang.

"Apa itu tadi? Badan gue sakit semua sialan." pemuda itu mencoba berdiri.

"Apa itu tadi meteor ya?" gumamnya saat melihat tanah yang tadinya rata membentuk lubang dalam.

Dia berjalan pincang mendekati sumber ledakan itu tadi. Dia melihat ada manusia tergeletak di bawah sana. Dia sangat terkejut, di hutan seperti ini ada mayat tergeletak. Dia segera kembali ke tendanya dengan tertatih.

"Tolong! Tolong!" teriaknya.

"ASTAGA NET! ADA APA?" beberapa pemuda dan satu pria paruh baya mendatangi pemuda yang dipanggil Net.

"Kamu kenapa? Cahaya apa itu tadi?" tanya pria paruh baya.

"Pak, saya tadi lihat ada mayat di sana, kayanya kena meteor." kata Net dengan nada panik.

"Tenanglah... Tutor ambilin minum buat Net."

Pemuda lain membawakan sebotol air putih untuk Net.

"Ceritakan pelan-pelan." titah pria tua.

"Saya tadi mau nyari tempat buat buang air kecil tapi saya denger ada suara orang teriak, saya samperin tapi ga lama saya lihat ada cahaya silau banget sampe mata saya sakit. Cahaya itu makin terang dan saya terpental gitu aja kaya efek ledakan. Kaki saya ga bisa digerakkan waktu itu tapi waktu cahayanya ilang kaki saya bisa digerakkan. Saya lihat tanah datar yang tadinya banyak pohon malah sekarang jadi berlubang. Saya mau lihat keadaan tanahnya tapi saya malah lihat ada mayat di sana."

"Astaga hubungi polisi sekarang!" titah pria tua itu.

"Pak ga ada sinyal." kata Tutor.

"Pak Ezra, bapak minta bantuan anak-anak cowo buat mengecek lokasi, saya akan turun ke bawah dan minta bantuan." kata wanita berumur.

"Baik Bu Nellie, Net tunjukkan tempatnya."

Net menunjukkan jalan, pria tua itu memberanikan diri untuk turun ke bawah dan memeriksa mayat yang dikatakan Net. Sementara, siswa lainnya bersiap memegang tali tambang di atas sana. Net yang memang sedang terluka hanya diam menonton.

"DIA MASIH HIDUP." teriak pria tua itu.

Semua orang lega termasuk Net. Akhirnya, si pria tua menggendong orang itu dan mengikatnya menggunakan selimut agar tidak jatuh, lalu dia naik ke atas menggunakan bantuan tali tambang. Setelah itu mereka kembali ke tenda dan mencoba membuat orang tadi siuman.

"Net, tolong jaga dia. Aku mau menyusul bu Nellie dulu. Oh iya, kau juga harus istirahat."

"Iya pak."