POV Karin...
Aku menahan pergelangan tangan Abbie ketika ia ingin pergi setelah membawaku ke kamar, ku berikan tatapan bertanya saat ia menatapku.
"Kenapa?" ucapnya, dan membuatku menautkan kedua alisku
Dia seolah lupa dengan apa yg baru saja kita lakukan di dapur tadi, ku pikir ia akan melanjutkan adegan panas kami di kamar tapi.... Ahh sudahlah!
"Ih kamu yang kenapa?! Ngapain coba bawa aku kesini kalau kita gak lanjutin yg tadi hahh?" protes ku, sebenarnya ada rasa malu ketika aku berbicara seperti itu🙃
Ku lihat ia membulatkan matanya tak percaya, lah emangnya omongan aku salah ya?
"e-eh maaf tapi aku bawa kamu kesini itu karena kasihan, aku takut kamu kecapean soalnya"
Yaelah gak manuk akal bet dah alasannya, tapi gpp deh -author
Reflek aku langsung melepaskan genggaman tanganku di lengannya, ku yakin pipiku sudah memerah. Shit!
Aku menunduk malu berusaha menyembunyikan rona merah di pipiku, sungguh ini sangat memalukan
"Hey"
Abbie menangkup pipiku dengan kedua tangannya, dapat dengan jelas ku lihat wajah teduhnya itu.
"Dengar, kita bisa melakukan hal itu sebentar malam jika kamu mau. Tapi untuk sekarang aku tidak bisa. Jadi jangan marah oke? " ucapnya lembut, dan tanpa malunya aku malah menganggukkan kepalaku.
'Ishh nihh bocahh bisa aee ah, kan jadi tambah meleyottt akutuhh ih' batin Karin
"Good, sekarang kamu istrahat aja biar masakan nya aku yg lanjutin"
"eh? Bukannya dia nggak bisa masak yah" monolog ku
"umm oke" balas ku, dan setelahnya ia langsung berjalan keluar meninggalkan ku sendiri di kamar
Aku merebahkan kembali tubuhku di atas kasur over size ini, lalu apa yg harus ku lakukan sekarang?
"huhh" aku hanya menatap langit-langit kamar ini dengan tatapan kosong
POV karin off...
Sementara itu
"Papaaa! Incess pulang" teriak putri didepan pintu dan sedang di gendong oleh neneknya
"Yaampunn putrii jangan teriak-teriak nak" tegur sangat nenek sembari mencubit lembut pipi gembul putri
Tok tok tok!!
"Anton?" kali ini giliran sang kakek yg mencoba memanggil anaknya itu
Hening!
Tak ada balasan sama sekali dari dalam rumah, si kakek masih mencoba memanggil anton untuk yg kedua kalinya tapi nihil!
"Coba intip jendelanya pah, barangkali dia lagi keluar rumah" saran si nenek
Kakek pun mengintip di jendela yg dekat dengan pintu utama rumah anton guna memastikan kalau anaknya sedang ada di rumah atau tidak
"Gelap, kayaknya lagi keluar nih anaknya" gumam si kakek yg melihat seisi rumah gelap gulita tanpa ada cahaya lampu di sekitarnya
Tapi ada rasa janggal di hati si kakek saat samar-samar dia mencium aroma busuk yg sangat menyengat
"Kenapa pah?" tanya si nenek heran melihat wajah suaminya yg terlihat terkejut
"Mah pinjem hp bentar!" ucap kakek tanpa menoleh dan masih fokus menajamkan penglihatan terhadap satu objek yg terlihat seperti... manusia?
Setelah mendapatkan hp, si kakek langsung mencari mode flashlight dan menempelkan hp itu di jendela agar cahaya bisa masuk