"Ini novel memang panjang, atau aku yang bacanya kelamaan? Aku bosaannn" Aleena mulai menghitung berapa lembar lagi yang di butuhkan untuk mencapai ending cerita. Sudah di bilang ini bukan genre bacaannya, wajar kalau dia bosan. Dia bertahan membacanya karena ada tokoh yang bernama sama dengannya, ya meskipun tokoh itu sendiri adalah sampah novel.
Di puncak konflik, itu di ceritakan dalam sudut pandang villain dalam cerita. Dia adalah saingan dari Alecto sejak mereka masih belajar bersama di Akademi. Count Fedrey. Dengan memanfaatkan kakak laki-laki sulung Aleena, Cedric Winter, dia berhasil menyusun sebuah siasat jahat untuk menghabisi tokoh utama wanita dan membawa kehancuran bagi Alecto.
Cedric yang tidak terima dengan kematian adik perempuan nya menjadi mudah di manipulasi oleh manusia licik itu.
Di pengaturan dunia novel itu, setelah lima puluh tahun sejak kemunculan gate monster di bumi, para manusia mulai membentuk sebuah kelompok resmi yang berdiri khusus untuk membasmi para monster. Mereka membentuk guild dan bersaing satu lama lain untuk menjadi yang terbaik, terkuat dan terbesar di Kekaisaran. Dan Cedric adalah ketua dari salah satu guild terbesar di Kekaisaran, Guild Minerva.
Dia punya segala informasi dan akses untuk pergi ke sekitar gate tanpa ada yang mencurigai. Hal itu memudahkan Fedrey menjalankan rencananya.
Karena itu juga lah alasan mengapa dia menjadi sasaran empuk untuk di manipulasi oleh Fedrey. Terlebih lagi dengan memanfaatkan dendam Cedric atas kematian adiknya.
Mereka berdua akhirnya berhasil menculik Vafella dan membawanya ke pondok sepi yang kebetulan berada di dekat gate untuk di jadikan tawanan dan memancing Alecto ke sana. Ketika sudah waktunya, barulah Fedrey akan memulai aksi dari rencana yang sudah dia susun.
Namun, adegan selanjutnya membuat Aleena melempar novel itu hingga remuk. Bagaimana tidak, disana Fedrey berkhianat dan menikam Cedric dari belakang!
Cedric yang putus asa atas kematian adiknya menjadi impulsif dan penuh dendam. Dia hanya ingin membalas kematian sang adik, namun berakhir mati sia-sia di tangan penjahat yang keji.
Sedari awal Cedric tidak melakukan kesalahan apapun. Meskipun dia menang bersalah karena ikut andil dalam rencana penculikan, dia belum melakukan sesuatu yang melewati batas. Dia tidak pantas mati seperti itu.
Dia hanya... Sangat menyayangi adiknya dan membalaskan dendam kematiannya.
Aleena menangis untuknya. "Huhuhu Cedric yang malang huhuhu, padahal visual nya di novel cakep. Baru aja masuk list karakter cogan favorit ku." Aleena nelangsa.
"Ochazuke parah banget kamu, masa karakter kayak Cedric di matiin sih huhuhu. Kalo pun emang dari awal niat buat dia jadi mayat, seenggaknya ilustrasi visual nya jangan yang menggugah selera begini. Kan aku jadi keberatan." Aleena misuh-misuh sendiri, membayangkan Ochazuke yang kini sedang bersantai minum teh sementara para pembacanya hampir gila karena karyanya.
Setelah menenangkan diri beberapa saat, dia dengan berat hati lanjut membaca kembali novel busuk itu. Sudah kepalang tanggung, sayang kalau berhenti di tengah-tengah.
Setelah membereskan mayat Cedric, Fedrey melecehkan tokoh utama wanita dengan semena-mena. Vafella yang malang bahkan tidak bisa melawan.
Kemudian selang beberapa jam, Alecto akhirnya menemukan lokasi Vafella, dan menjadi luar biasa marah dan murka melihat keadaan kekasihnya itu.
Sesuai rencana Fedrey, tepat ketika kedatangan Alecto, gate melewati batas dua puluh empat jam dan monster-monster dengan energi yang besar mulai muncul satu persatu dari dalam gerbang.
Jika Fedrey berpikir bahwa Alecto akan takut dan kalah? Tentu saja dia salah.
Alecto adalah tokoh utama. Dan dia memiliki buff protagonis yang menyelimuti nya sejak lahir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroying The Plot
Fantasy[CERITA INI DI PINDAH KE AKUN @IchaSunny] Aleena itu menyukai novel fantasy atau action, tapi dia justru bertransmigrasi ke novel roman historical! Dia menjadi karakter tidak penting, simpelnya karakter pelengkap cerita. Aleena menjadi tunangan dar...