Chapter 8: Cassel Si Teman Kecil

908 116 2
                                    

Aleena mematut dirinya dengan dress barunya di depan cermin. Dress itu sederhana namun masih terkesan mewah. Tidak terlalu ramai, tapi juga tidak terlalu sepi. Ada hiasan kupu-kupu kecil di bagian bawah, serta bunga tulip di bagian pinggang kiri. Jujur Aleena menyukai model ini.

Ini adalah pemberian Cedric setelah pulang dari perjalanannya ke wilayah timur. Di sana muncul sebuah gate dengan level A, dan kebetulan guild di sana kekurangan orang dengan level B ke atas. Karena itu mau tidak mau Cedric yang berada di guild pusat harus turun tangan untuk menangani nya.

Setelah menyelesaikan pekerjaan nya, Cedric menyempatkan diri pergi ke kota yang ada di daerah sana dan membelikan oleh-oleh untuk adik-adiknya. Regina mendapatkan sarung pedang baru dengan ukiran khusus, Calixer mendapatkan satu karung besar jeruk segar kesukaannya, dan Aleena sendiri mendapatkan sebuah dress baru yang terlihat manis.

Aleena mengulum senyum. Cedric memang seperti itu. Mungkin dia terlihat kalem dan santai, malah terkadang cenderung terkesan tidak peduli. Tetapi sesungguhnya dia benar-benar sangat menyayangi dan protektif kepada semua anggota keluarganya. Bahkan di novel Cedric rela menjadi bodoh dan di jebak oleh Fedrey demi membalaskan dendam Aleena Winter.

Aleena tentu tidak akan membiarkan keluarganya berakhir seperti itu. Meskipun dirinya bukan Aleena Winter yang asli, namun detik ini jiwanya berasa di dalam tubuh Aleena Winter. Dia memiliki tanggung jawab penuh terhadap tubuhnya yang sekarang. Dan jika bisa, dirinya yang mengetahui tentang masa depan akan mencegah hal itu terjadi.

"Aku akan pakai dress ini untuk hari ini. Bagaimana pendapat mu?" Aleena berbalik untuk menanyai pendapat Janet.

"Menurut saya itu hal yang bagus. Tuan Cedric pasti senang anda menghargai hadiahnya."

"Oke." Dengan bantuan Janet, Aleena mengenakan dress ringan itu. Benar saja, tubuh ramping Aleena cocok mengenakannya. Selera Cedric ternyata bagus juga.

"Mungkin kapan-kapan aku akan mengajak kak Ed belanja. Selera nya bagus. Apa jangan-jangan dia lebih mengerti mode daripada aku sendiri?" Aleena bergumam.

Tentu ada alasan Aleena mengatakan itu. Bagaimana tidak, hampir setengah dari pakaian di lemarinya adalah pakaian yang di berikan oleh Cedric ketika lelaki itu sedang melakukan perjalanan ke berbagai daerah karena pekerjaan nya. Cedric memang senang membelikan pakaian untuk Aleena. Dan pakaian yang Cedric belikan selalu bagus dan sesuai dengan selera Aleena Winter dan bahkan selera nya. Mungkin itu sebabnya Aleena Winter jarang berbelanja pakaian dan lebih sering berbelanja perhiasan.

"Tuan Cedric tahu selera anda." Janet menjawab dengan senyuman.

Setelah selesai berpakaian Aleena duduk di kursi yang berada tepat di sebelah jendela. Aleena termenung menatap taman mansion yang luas. Sejujurnya ada beberapa tanaman aneh yang belum pernah dia lihat sebelumnya. Dan bahkan mungkin di dunia nyata tidak ada tanaman seperti itu. Tanaman itu berbentuk bunga bulat-bulat yang memancarkan cahaya. Karena itu taman mansion sangat indah di pandangi pada malam hari, penuh dengan cahaya kecil-kecil sehingga tidak butuh lampu taman lagi.

"Omong-omong, apakah Cassel jadi berkunjung hari ini?" Aleena teringat dengan isi surat dari anak itu tempo hari. Cassel berkata akan mengunjunginya ke mansion.

"Tuan muda Casseland mungkin sedang dalam perjalanan. Apakah ada hal khusus yang perlu di persiapkan?" Janet bertanya dengan semangat. Tampaknya dia lebih bersemangat akan kedatangan Cassel daripada Aleen sendiri.

"Iya, siapkan permen rasa caramel, jangan lupa teh susu nya." Di novel di sebutkan bahwa Casseland sangat menyukai permen caramel. Kalau soal teh susu, itu kesukaan Aleena Winter. Dan kebetulan Aleena juga lumayan menyukai rasa teh susu. Apalagi di novel di sebutkan bahwa teh susu buatan koki benar-benar sangat enak.

Destroying The PlotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang