Seminggu setelah pesta Debutante, muncul berita yang menggemparkan Kekaisaran. Bagaimana tidak, ada berita tentang kematian dari putra sulung viscount Zeref beserta ketiga temannya. Orang-orang mengetahui bahwa keempat nya di hukum di kediaman Duke Leinster selama tiga hari penuh, dan mereka sudah kembali ke kediaman masing-masing. Tapi keesokan hari setelah mereka kembali, keempatnya menghilang tanpa jejak dan baru di temukan kemarin malam. Di tengah hutan dalam kondisi yang memprihatinkan.
Kekaisaran menjadi geger karena penemuan tersebut. Setelah di selidiki lebih jauh, Kekaisaran mengatakan bahwa kematian keempatnya di karenakan serangan binatang buas yang tidak sengaja mereka temui.
Tapi Aleena yakin, itu bukan hal sesepele di serang binatang buas hingga mati.
Aleena menatap surat kabar di genggamannya, sibuk memikirkan berbagai hal. Keempatnya adalah bangsawan, mereka pasti akan pergi ke mana-mana membawa pengawal pribadi yang akan selalu siap pasang badan jika ada bahaya. Namun mayat mereka hanya di temukan berempat saja, yang membuat Aleena berspekulasi kalau mereka sebenarnya di culik dan di bunuh di hutan.
Bukan berarti Aleena peduli dengan hidup dan mati mereka, hanya saja kejadian seperti ini tidak pernah terjadi di novel. Jadi Aleena benar-benar tidak tahu apapun tentang masalah ini, apa penyebabnya dan siapa pelakunya.
Aleena cukup ketakutan. Bagaimana tidak? Aleena yang selalu tahu setiap kejadian selangkah di depan, kini mendadak tidak mengetahui apapun. Dia seakan menjadi buta dalam sekejap. Menjalani alur novel tanpa tahu apa yang akan terjadi kedepannya cukup mengerikan. Apalagi novel dengan genre seperti ini. Kelebihan Aleena adalah pengetahuannya tentang masa depan, namun kini dia seakan kehilangan kemampuan yang dia banggakan.
Seakan kehilangan pertahanan diri.
Aleena sempat mencurigai Alecto yang melakukan nya, tapi dia langsung ingat bahwa karakter Alecto bukan orang yang seperti itu. Jika memang mau menghabisi, dia akan melakukan nya secara langsung, bukan dengan cara menculik lalu membunuh mereka. Lagipula keempat orang ini baru selesai di hukum di kediamannya selama tiga hari, jika memang ingin membunuh pasti sudah dia lakukan dalam kurun waktu tiga hari itu. Tapi dia tidak melakukan nya. Jadi itu berarti bukan Alecto pelakunya.
Aleena mengerutkan kening, "lalu siapa? Di novel tidak ada kejadian seperti ini. Ini hal baru..."
Aleena merenung, "apa aku melakukan kesalahan sehingga muncul alur tambahan yang mengerikan seperti ini? Ku akui aku memang tidak berniat mengikuti alur asli, tapi aku juga tidak pernah menginginkan kematian orang lain karena akibat dari perbuatan ku." Mata Aleena memerah menahan tangis, meskipun belum bisa di pastikan perbuatan siapa itu, tapi entah mengapa Aleena merasa kematian keempat orang itu adalah karena dirinya.
Pintu di ketuk lembut dari luar. Setelah memastikan wajahnya terlihat santai seperti bisa, Aleena mempersilahkan si pengetuk untuk masuk.
Tanpa di duga itu Cedric. Lelaki itu memasuki kamar nya dengan senyuman kecil, "bagaimana hari ini?"
"Tidak ada yang spesial. Tumben kak Ed datang ke kamar ku? Aku pikir itu Calix." Aleena tersenyum sumringah.
"Karena ada yang ingin aku sampaikan. Sebelum itu, Theodor sudah menyampaikan kemajuan dari latihan mu. Kau benar-benar berbakat dalam berpedang. Dalam sekejap kau mampu menguasai teknik sulit yang di ajarkan oleh Theodor, dan dua kali mengalahkannya dalam duel satu lawan satu, meski harus melewati sebanyak lima puluh kali duel."
Aleena tersipu antara bangga dan malu karena hanya berhasil mengalahkan sang pelatih dua kali saja dari lima puluh pertandingan dalam duel satu lawan satu.
"Tapi itu luar biasa, Leena. Kemampuan Theo itu di akui oleh Kekaisaran. Bahkan jika kau tidak pernah menang sekalipun, aku tetap akan bangga padamu karena mampu menguasai apa yang dia ajarkan. Dia bahkan berkata tubuhmu seakan telah terbiasa dengan pedang sebelum ini, bahkan secara alami mengikuti gerakannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Destroying The Plot
Fantasy[CERITA INI DI PINDAH KE AKUN @IchaSunny] Aleena itu menyukai novel fantasy atau action, tapi dia justru bertransmigrasi ke novel roman historical! Dia menjadi karakter tidak penting, simpelnya karakter pelengkap cerita. Aleena menjadi tunangan dar...