⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰Jeno dan Jaemin masih di perjalanan menuju desa yang Jeno ingin tunjukkan pada pemuda di sebelah nya itu. perjalanan mereka menjadi sangat hening karena tidak ada dari mereka yang mau memulai sebuah pembicaraan untuk mengobrol. Jaemin pun sedari tadi hanya melihat lihat sekitar hutan, mungkin ini pertama kalinya dia melihat dunia luar seperti ini, maklum.
" jadi Jaemin, apa keseharian mu di rumah itu? sampai kau tidak diperbolehkan keluar?" Jaemin fokus berjalan ke depan sambil mendengarkan Jeno
"hanya membaca buku dan latihan memanah" Jeno mengangguk paham "bukankah itu sangat membosankan? kenapa kau tidak pergi diam diam keluar dari hutan itu?"
Jaemin masih terus menatap kedepan, dia berfikir kenapa pemuda di sebelahnya ini bawel sekali ya "aku sudah beberapa kali seperti itu" Jaemin dengan wajah datar dan dingin itu
"apakah kau tidak penasaran dimana ibu mu itu?" pertanyaan itu berhasil membuat Jaemin terdiam dan berfikir, benar juga.. dimana ibu nya itu? bahkan dia tidak pernah tau jika dia hanya tinggal dengan ayah tanpa seorang ibu
"aku tidak tau" Jaemin menjawab singkat dan masih memandang ke arah depan "aku tinggal di rumah itu hanya dengan ayah, ayah tidak pernah menceritakan padaku dimana ibu" Jeno mendengar itu hanya tersenyum dan mengangguk paham
Jeno sesekali melirik Jaemin yang sedang berjalan di sebelahnya itu, cantik sekali. rambut nya yang hanya terlihat beberapa helai karena tertutup jubah dan bulu matanya yang lentik dan indah itu, warna kulit seputih susu, matanya yang sangat indah, dan tidak lupa tubuhnya yang seksi itu
"cantik sekali, hey!! jeno sadarlahh" batin Jeno yang melirik Jaemin tanpa berkedip
"kenapa kau melirik ku begitu?"Jaemin sadar sedari tadi Jeno meliriknya tanpa berkedip itu " a, ah tidak apa apa Jaemin" Jeno segera mengedipkan matanya dan kembali fokus berjalan
" Na Jaemin, Selamat Datang di desa Arolla. Desa kecil yang berada di hutan ini" Jaemin melihat desa dengan dipenuhi banyak penduduk dengan terkagum. pertama kali nya Jaemin dapat melihat sebuah desa secara langsung, biasanya dia hanya mengetahui informasi tentang pedesaan dari buku bukunya itu
Jeno melihat Jaemin yang terkagum hanya bisa tersenyum manis "ini belum seberapa Jaemin, kau harus masuk untuk melihat lebih keren lagi" Jaemin mendengar itu langsung menoleh ke Jeno "aku mau" Jeno hanya terkekeh kecil dan mengajak Jaemin untuk masuk ke dalam desa itu. Jaemin mengikuti langkah Jeno dari belakang
sungguh, banyak penduduk disana yang membungkukkan badannya hormat kepada Jeno, Jaemin sedikit bingung. apa yang mereka lakukan?
"selamat datang kembali Pangeran, kami senang anda berkunjung kembali ke desa ini" seorang perempuan tua datang dengan ekspresi bahagia di depan Jeno "terima kasih semuanya, aku kesini hanya untuk menemani pemuda ini jalan jalan" Jeno memegang tangan Jaemin dan sedikit menariknya untuk mendekati jaraknya. Jaemin melihat itu langsung menepiskan tangannya "jangan sentuh aku" bisik Jaemin "hahaha baiklah maaf" Jeno hanya terkekeh melihat Jaemin yang memasang wajah datarnya itu, gemas sekali.
Jeno menuntut Jaemin untuk berkeliling desa itu, Jaemin begitu kagum melihat kegiatan kegiatan yang dilakukan masyarakat disana ada yang sedang berjualan seperti di pasar, mengangkut barang, bahkan segerombolan anak kecil yang sedang bermain.
BRUKKK
"akkhh aduhh" seorang anak kecil yang membawa 2 kotak apel terjatuh sehingga membuat apel apel itu berjatuhan. Jaemin melihat itu langsung menghampiri anak perempuan itu, Jaemin berjongkok di hadapannya anak itu dan membantu memungutkan apel apel yang berjatuhan
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN PRINCE || NOMIN.
Fantasy"terima kasih karena telah membawa ku pada kebebasan sejauh ini, Jeno" - Na Jaemin "apa keinginan terbesar mu?" - Jeno "melihat Lampion indah itu secara dekat di hari ulang tahunku" - Jaemin. #nomin #bxb