hii guys, sebelumnya sorry kalau banyak typonyaa yaa:( tapi aku usahain buat koreksi kembali kalau selesai buat CHAPTER nya kokk !!
.
.
.
.
.
.
.
happy reading
.
.
.
.⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰
"eunghh" Jeno perlahan mulai membuka mata nya dan dia melihat hari sudah berganti menjadi pagi, Jeno sadar jika dirinya terbaring di sebuah pohon besar.
"desa itu!! bagaimana kondisinya!!?? kenapa aku bisa disini?? harusnya aku menyelamatkan warga disana" batin Jeno
Jeno langsung berdiri dari tidurnya. namun, luka itu membuat Jeno sedikit meringis kesakitan. Jaemin datang dengan membawa beberapa buah hasil tangkapan dia di hutan itu untuk Jeno
"kau sudah bangun? makan lah" Jaemin memberikan buah buahan itu kepada Jeno, tapi Jeno malah menatapnya tajam dan berdiam "apa kau ingin terus sakit? makan" Jaemin menatapnya datar dan tenang.
"apa yang kau lakukan Na Jaemin." Jeno terus menatap Jaemin, membuat Jaemin bingung terhadap Jeno ini. dia bisa melihat Jeno dipenuhi aura kemarahan, apa salahnya?
"apa yang kau bicarakan? aku tidak paham"
"kenapa kau membawa ku kesini hah!!?? kenapa kau tidak menyelamatkan desa itu!! kenapa kau tidak menyelamatkan orang orang disana!! kau tidak lihat mereka semua sedang dalam masalah dan berbahaya!! bagaimana kau bisa dengan tenang membawa ku kesini tanpa memikirkan bagaimana nasib warga tak bersalah itu!! kau pikir itu adalah sikap seorang pangeran hahh!!?? " bentak Jeno membuat Jaemin terdiam dan menatap Jeno dengan tatapan bingung. apa maksudnya itu?
"apa yang kau bicarakan Jeno? aku membawamu kesini karena kondisi mu yang tidak baik baik saja dan terluka " Jaemin membalas perkataan Jeno dengan lembut sekaligus menatapnya dengan tenang, walaupun Jeno sekarang menatap Jaemin dengan tatapan penuh amarah dan emosi.
"sudahlah!! kau selalu saja bersikap tenang dan dingin seperti ini. tanpa memikirkan perasaan masyarakat disana!! aku akan pergi menyelamatkan mereka!! kau jangan lagi mengikuti ku!" Jeno berjalan meninggalkan Jaemin dengan luka yang masih dia rasakan, Jaemin menahan lengan Jeno untuk tidak pergi
Jaemin begitu khawatir dengan tubuh Jeno yang masih terluka dan belum sembuh total itu.
"jangan pergi, kau masih terluka" Jaemin menatap Jeno dengan tatapan tenang dan damai, dibalik itu semua ada rasa khawatir dari tatapan Jaemin ini
Jeno melihat itu langsung menepiskan tangannya dari tangan Jaemin "lepaskan!! aku mau pergi sendiri dan sekarang kita bukan lagi teman" Jeno melangkah meninggalkan Jaemin sendirian di hutan itu
Jaemin dengan posisi masih memegang beberapa buah di tangannya hanya terdiam, hati nya begitu sakit mendengarkan kata itu. sakit? sakit sekali. ini pertama nya Jaemin merasakan sakit yang sesakit ini di hati nya, biasanya tidak sesakit ini.
"apakah yang ku lakukan itu adalah suatu kesalahan yang besar? jeno?" batin Jaemin
"kita bukan lagi teman"
"kau jangan lagi mengikuti ku"
kata kata itu terus terbayang bayang di kepala Jaemin, membuat pemuda ini kembali merasakan sesak sekaligus sakit di hatinya. Jaemin pun berbalik badan dan berjalan memasuki hutan itu meninggalkan pohon itu dengan perasaan yang masih sesak
Jaemin akan menuruti perintah Jeno, jika memang itu yang Jeno inginkan. bukan?
....
Jeno akhirnya sampai di desa itu, betapa terkejutnya Jeno melihat desa itu sudah hancur dan rumah rumah disana sudah hangus dan roboh. Jeno segera mencari dan memeriksa kondisi disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN PRINCE || NOMIN.
Fantasy"terima kasih karena telah membawa ku pada kebebasan sejauh ini, Jeno" - Na Jaemin "apa keinginan terbesar mu?" - Jeno "melihat Lampion indah itu secara dekat di hari ulang tahunku" - Jaemin. #nomin #bxb