⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰
seluruh pasukan kerajaan Nomita sedang berada di dalam kerajaan untuk mengobati luka luka mereka akibat serangan dari para penyihir. Jaehyun yang terus mengobati luka di tubuh kekasihnya ini, begitu punn dengan Yuta dan Winwin.
"Jeno"
Jeno menoleh ke asal suara itu, dan itu suara Winwin yang memanggilnya
"terima kasih telah menemukan anak ku, terima kasih" Winwin berbicara dengan nada bicara penuh kesedihan. "kita akan menyelamatkannya, aku tidak akan membiarkan dia menyakiti anak ku" Yuta memeluk tubuh Winwin dan bicara dengan penuh ketekanan.
"aku menemukannya di hutan terlarang, dia dibesarkan dirumah tersembunyi dari Johnny. dan Johnny melarang Jaemin untuk keluar dari tempat persembunyiannya itu" Jeno menceritakan bagaimana dia menemukan Jaemin pertama kali hingga Jeno membawa nya keluar dari sana
"tadi siapa namanya" Winwin menatap Jeno dengan tatapan sendu
"Na Jaemin"
"nama yang indah, seperti dirinya"
tiba tiba saja Mark datang dan menatap semua di sana dengan tatapan datarnya "ini berbahaya, jika penyihir berhasil meningkatkan kekuatannya karena Jaemin. kita akan kesulitan melawannya" Mark mulai memasang wajah seriusnya.
"benar, bulan purnama merah akan tiba besok malam. disana lah kita akan berperang dengan penyihir itu" sambung Jaehyun "t, tapi bagaimana dengan Jaemin" Jeno menatap ayahnya, dirinya masih khawatir dengan kekasihnya itu
"kita akan usahakan untuk merebutnya kembali" Jaehyun dengan nada tegasnya dan menatap Jeno dengan tatapan yakin
"aku akan membawamu kembali dengan ku, Jaemin. tunggu aku" lirih Jeno.
Kondisi Jaemin yang saat sangat mengenaskan. kedua tangannya di ikat oleh rantai besi dan diseret paksa oleh dua penyihir berbuah hitam dan bertumbuh besar. disana Jaemin meringis kesakitan akibat seretan dari dua penyihir itu
tubuhnya kini benar benar kehabisan tenaga.
BRUGGGGG
tubuh Jaemin di dorong dan dimasukan ke penjara bawah tanah kerajaan penyihir itu. dia terduduk lemas dan mendengar kedua penyihir itu tertawa jahat "hahahaha!! akhirnya besok malam kita akan menjadi kuat hahaha" setelah mereka tertawa, mereka menggembok pintu tahanan itu dan meninggalkan Jaemin disana.
Jaemin menyenderkar tubuhnya di dinding penjara itu dan terduduk tidak berdaya, kini seluruh tubuhnya benar benar terluka parah. bahkan tulang kaki nya mungkin sudah patah saat ini
sebelum Jaemin di masukan ke penjara bawah tanah, dirinya sempat di siksa habis habisan oleh Johnny. dicambuk, ditendang, di pukul, bahkan dia membantaing tubuh indahnya itu dengan sihirnya
"aa, aaghhh c, cukupp" Jaemin sudah tidak berdaya di sana dan dia terbatuk-batuk mengeluarkan darah
"hahahaha ini akibat nya kau melanggar perintah papa mu ini, Na Jaemin."
"kau bukan papaku!!!"
BRUGGGG
"aaaaaghh" Joni memukul perut Jaemin setelah dirinya mengatakan itu yang membuat emosi Johnny meledak.
sekarang dirinya hanya bisa terduduk tak berdaya, menahan rasa sakit yang luar biasa di seluruh tubuhnya, dan kedua tangannya pun di ikat menggunakan rantai di penjara itu. pakaian Jaemin sudah banyak terkena noda darah miliknya sendiri. sakit sekali.
"apa rasanya sakit?" Jaemin menoleh ke arah suara itu, dia melihat Johnny berdiri menatapnya di luar penjara itu, Johnny dapat melihat tubuh Jaemin yang sangat mengenaskan itu hanya teduduk tidak berdaya dengan kedua tangannya yang di ikat oleh rantai besi
Jaemin tidak mempedulikan Johnny, dia bahkan membuang pandangannya dari penyihir itu dan menundukkan kepalanya
"apa kau tidak merindukan ayahmu ini" Johnny masih menatap Jaemin dengan tatapan jahatnya"kau bukan ayahku!"
"aku yang membesarkan mu Jaemin, bukan Yuta maupun Winwin" Johnny berbicara dengan nada penekanan
Jaemin mulai kembali mengangkat kepalanya dan menatap tajam Johnny
"tapi tidak ada seorang ayah yang membesarkan anaknya hanya untuk dijadikan tumbal kekuatan!!"
"kau sudah mengurung ku bertahun tahun, kau membohongiku bertahun tahun, apakah itu yang di namakan seorang ayah, brengsek!!" Jaemin mengeluarkan amarahnya kepada Johnny.
Johnny terkekeh kecil dan langkahnya berjalan meninggalkan Jaemin yang masih terkurung di penjara bawah tanah itu "awasi dia! jangan sampai dia lari"
"baik yang mulia raja!!" kedua penyihir langsung berdiri di sisi kiri kanan penjara Jaemin dan menjaga pemuda cantik tak berdaya itu. Jaemin melihat itu hanya duduk pasrah, luka luka di tubuhnya masih terasa sakit dan darah mulai terlihat dimana mana. bahkan di pergelangan tangannya terdapat banyak luka lembab karena pukulan keras dari Johnny.
Jaemin masih terduduk tidak berdaya, dan meringis kesakitan akibat luka yang dia terima. dia melirik kedua tangannya yang di ikat oleh rantai besi "jeno, aku takut sekali" lirihnya pelan. Jaemin langsung menatap jendela kecil di penjara itu, jendela itu memperlihatkan bulan dan bintang yang sedang indah malam itu
Jaemin tidak bisa berhenti menatap indahnya bulan dan bintang itu "setidaknya aku sudah merasakan arti kebebasan bukan? bahkan aku sudah merasakan indahnya bulan di malam yang tenang. aku harap, aku dapat kembali merasakan semua itu" Jaemin benar benar pasrah dengan kondisinya yang mengenaskan itu.
"Joni, aku merindukanmu"
"Na Jaemin, aku merindukan mu. tunggu aku"
⊱ ────── {.⋅ ✯ ⋅.} ────── ⊰
KAMU SEDANG MEMBACA
HIDDEN PRINCE || NOMIN.
خيال (فانتازيا)"terima kasih karena telah membawa ku pada kebebasan sejauh ini, Jeno" - Na Jaemin "apa keinginan terbesar mu?" - Jeno "melihat Lampion indah itu secara dekat di hari ulang tahunku" - Jaemin. #nomin #bxb