K02

187 26 14
                                    


Seperti yang LIAN ucapkan tadi malam, saat makan malam, hari ini LIAN dan Istrinya CAWARIN pergi ke proyek yang LIAN bangun, disana para mandor dan para pekerja memberi hormat dan mendengarkan perintah dari LIAN sang boss dengan baik, namun mandor yang bernama khanam tidak begitu fokus pada ucapan LIAN, ia malah dengan  lancang menatapi istri boss nya yaitu nyonya wang/CAWARIN.

"Baik saya rasa cukup di sini saja penjelasan saya, saya harap kalian mengerti dan kerja sama kita bisa berjalan lancar" ujar LIAN dengan wibawa yang memancar.

Tangan LIAN tidak pernah lepas dari pinggang sang istri, dan nyonya wang tidak berani jauh dari suaminya.

"Mas" bisik CAWARIN atau nyonya wang.

"Iya sayang" sahut LIAN dengan lembut.

"Mandor mas yang itu dari tadi liatin rin terus mas, rin risih tau di liatin kaya gitu" ujar CAWARIN semakin merapatkan tubuhnya ke LIAN sang suami.

"Tenang sayang, ada mas di sini" ujar LIAN mengelus punggung istrinya

Setelah dari proyek LIAN menemani istrinya berbelanja kebutuhan dapur di pasar tradisional dekat rumah mereka.

Nyonya WANG memilih sayuran dan lauk pauk yang akan dia masak di rumah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Nyonya WANG memilih sayuran dan lauk pauk yang akan dia masak di rumah.

"Masak apa ya mas, mas mau makan apa hari ini?? Tanya CAWARIN dengan lembut.

"Apapun yang adek masak mas akan makan sayang, mas suka masakan mu" jawab LIAN tak kalah lembut nya.

Ucapan LIAN membuat pipi CAWARIN bersemu merah jambu.

.

Setelah belanja, LIAN pun membawa istrinya kembali ke rumah, saat sampai di rumah LIAN membantu istrinya menurunkan belanjaan dan membawa nya ke dapur.

"Terima kasih mas" ujar CAWARIN

"Sama-sama istriku, masak yang enak ya dek" ujar LIAN.

"Siap mas, rin masak dulu ya mas" ujar CAWARIN mulai mengeluarkan sayuran, lauk dan buah dari kresek lalu mencuci dan memasak nya.

"Iya sayang, mas tunggu di sini ya" ujar LIAN duduk di kursi meja makan dapur yang tidak jauh dari istrinya.

Lusi pun mengambil kesempatan saat LIAN duduk sendiri, lusi mendekati LIAN dan memijit pundak LIAN.

"Tuan capek kan, saya buatkan teh hangat ya tuan, yang manis" ujar lusi

Mata CAWARIN melotot melihat suaminya di sentuh orang lain dan LIAN pun berusaha melepas dan menepis tangan lusi dari pundak nya.

"Apa²an kau lusi!! Ujar LIAN marah

"Saya hanya memijit tuan dan memberi tawaran minum teh saja" ujar lusi pede.

"TRANG!!

saat LIAN ingin kembali memarahi lusi gelas di atas meja jatuh begitu saja dengan sendirinya dan membuat semua nya panik dan terkejut.

Old House OccupantsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang