3.Kesal-Senang

60 19 5
                                    

"Ray, tadi lo ngeliat apa sampe ga denger pas gue nanya?" tanya Asfha penasaran.

"Gua tadi ngeliat Firman disana tuh sama pangeran lo" jawab Rayna sambil menunjuk Firman yang saat ini sedang bersama si kembar.

Tampak wajah si kembar sedang kesal.Gimana gk kesal orang ditinggalin.

Btw Firman itu crushnya Rayna. Firman sudah punya pacar tapi tetap saja cewek itu ngecrushin diam-diam.

"Dihh, bukan pangeran gue kali. Pangeran gue tetep ayang Rafa" tutur Asfha sambil melihat Rafa yang tak jauh dari mereka.

"Emang dia mau sama lo?" ejek Rayna.

"Ya pasti mau lah" elak Asfha.

_Beralih ke meja si kembar_

"Napa muka lu berdua kusut gitu?" tanya teman si kembar yang bernama Varo.

"Pake nanya lo. Ya pasti karena Asfha lah ya kan" tebak Firman.

"Diem lo berdua! Kesel gue padahal lebih ganteng gue daripada Rafa-Rafa itu" ucap Rivan pede.

"Apa sih istimewa nya si Rafa? Sampe bisa bikin Asfha tertarik" Heran Revan.

"Dia juara 1 olimpiade tingkat kabupaten kalo lu lupa" ucap Firman.

"Nahh, pasti Asfha tertarik karena dia pinter" tebak Varo sok tau.

"Baru tingkat kabupaten bukan provinsi. Itu belum bisa di anggap pinter" ketus Revan tk terima.

"Lah lo kagak pernah ikut olimpiade pantesnya di anggap apa? goblok?" semprot Varo.

Revan mendengus kesal. Dia akui dalam pelajaran dia tidak pintar, tapi dalam olahraga khususnya basket tidak ada yang bisa mengalahkannya.

Bahkan dia sudah beberapa kali memenangkan pertandingan.

"Panas kuping gue denger omongan kalian,mending gue liatin bebeb Asfha" gumam Rivan.

"Ayang gue itu" ketus Revan menoyor kepala Rivan.

"Eh btw cewek yang duduk di deket Asfha liatin lu mulu Fir" tunjuk Varo kepada Firman.

Firman menoleh ke arah yang di tunjuk Varo.

"Suka kali sama si Firman" ucap Rivan yang membuat Firman menoleh padanya.

"Mana mungkin, gue kan udah punya Adira pacar gue" sangkal Firman.

"Bisa aja kan dia suka lo diam-diam" ucap Varo.

Mereka sama-sama terdiam mendengar ucapan Varo. Terdengar suara bel menunjukkan istirahat sudah selesai yang menyadarkan mereka berempat. Mereka pun langsung kembali ke kelas masing-masing.

Skip, Bel pulang pun berbunyi. Semua murid berhamburan keluar kelas untuk pulang.

Tepat di parkiran ada beberapa orang sedang ribut. Siapa lagi kalo bukan si kembar. Mereka berebutan untuk mengantar Asfha pulang.

"GUE YANG ANTER ASFHA!" teriak Revan.

"GAK! POKOKNYA GUE" balas Rivan tk kalah teriak.

"Ihh apaan sih kalian. Gue mau nunggu bebeb Rafa aja!" ketus Asfha kesal.

"GAK!" balas keduanya serentak.

Terlihat Rafa sedang menuju parkiran membuat interaksi mereka berhenti dan memandang ke arahnya.

Melihat itu Asfha langsung menghampiri Rafa.

"Rafa, anterin aku pulang dong. Supir aku lagi gak bisa dateng" pinta Asfha.

Rafa terdiam sebentar lalu menjawab dan jawabannya membuat mereka melongo.

"Gue gk bisa. Semut gue barusan meninggal dirumah,gue harus urus dia dulu" ucap Rafa yang langsung meninggalkan sekolah.

"RAFAA!" teriak Asfha kesal. Mana mungkin dia menolak ajakannya hanya untuk mengurusi mayat semut.

"Jadi lo mau sama siapa?" tanya Rivan mengalihkan pandangan Asfha.

Kalau sudah begini terpaksa Asfha harus pulang dengan salah satu di antara mereka. Sedangkan Rayna,dia sudah pulang sejak tadi.

"Kalian suit aja deh. Yang menang anterin gua pulang" usul Asfha.

"Oke, yok suit" ajak Revan. Mereka pun suit dan ternyata yang menang adalah Revan.

"Yes! Gue menang berarti lo pulang bareng gue" seru Revan kegirangan.

"Anj lo memang!" umpat Rivan kesal kepada kakaknya.

"Bodo! Yuk naik tuan putri, biarkan pangeran kodok ini sendiri disini" ucap Revan dengan senyum mengembang.

Asfha pun menaiki motor Revan

"Ingat ini cuman terpaksa karena gue gak ada yang jemput" ketus Asfha.

"Yang penting lo pulang bareng gue" tutur Revan. Asfha hanya mendengus menanggapi nya.

Revan pun menyalakan motornya dan meninggalkan Rivan dengan wajah kesalnya.

Di jalan..

"Pegangan napa. Ga takut jatuh lo?" ucap Revan membuka pembicaraan.

"Modus lo! Ga bakal jatuh juga" ketus Asfha.

"Yakin?" tanya Revan dengan wajah tengilnya membuat Asfha curiga.

Benar saja tanpa di duga Revan menambah kecepatan motornya membuat Asfha reflek memeluk Revan.

"Katanya gabakal jatuh,kok sekarang peluk-peluk" goda Revan dengan senyum yang terlihat mengejek.

"REVAN LO MODUS BANGET YA! TURUNIN KECEPATANNYA!" teriak Asfha.

"HA? APA? GAK DENGER GUA" balas Revan berpura-pura.

Asfha diam saja sambil terus berdoa di dalam hatinya dan tetap memeluk Revan. Jujur saja dia sangat takut dengan situasi ini. Sedangkan Revan? Yang pasti dia kesenangan di peluk Asfha.

Singkat cerita mereka sudah sampai di rumah Asfha. Asfha pun segera turun dan langsung menghela nafas lega.

"Lo sekali lagi bawa motor kek gitu gua tonjok kepala lo" ucap Asfha galak.

"Hehe, salah lo sendiri disuruh peluk gamau" jawab Revan menyengir

"Lo gak mau nyuruh gua masuk gitu?" kode Revan.

SI KEMBAR GRISHAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang