Pagi harinya Revan terbangun dan tidak melihat sang adik di sampingnya.
"Mana tuh anak" gumam Revan. Revan beranjak dari kasur dan segera mandi. Setelah itu Revan pun turun untuk sarapan.
"Pagi pah,mah" sapa Revan.
"Pagi juga" jawab Brian dan Melinda bersamaan.
"Adek mana mah?" tanya Revan karena tk melihat Rivan
"Ngapain nanya-nanya kangen yaa?" goda Brian.
Revan hanya memutar bola matanya malas mendengar jawaban Papa nya.
Melinda menggelengkan kepala nya melihat mereka berdua.
"Rivan udah pergi dari tadi. Katanya dia buru-buru bahkan gk sarapan. Mungkin dia ada tugas" tebak Melinda.
Revan pun terdiam, perasaan sekarang tidak ada tugas apapun.
Tak mau ambil pusing Revan pun melanjutkan sarapan dan setelah itu pamit berangkat sekolah.
Disisi lain...
"Loh, nak Revan udah lama disini?" ucap Kinara.
Disana juga ada Bara yang mau berangkat kerja. Rivan pun menyalimi tangan kedua nya.
"Baru aja sampek tante. Tapi maaf nih saya Rivan kembaran Revan tante" ucap Rivan memberitahu. Mendengar itu keduanya kaget.
"Loh, Revan kembar? Berarti mukanya sama dong kaya kamu?" pertanyaan konyol dari Bara yang mengundang tawa Rivan.
"Haha, yaiyalah om namanya juga kembar" tawa Rivan.
"Loh, udah dateng lo?" ketiganya menoloh mendengar Asfha berbicara.
Asfha yg melihat wajah orangtuanya kebingungan pun langsung paham.
"Iyah itu kembaran Revan. Gak sulit kok bedain mereka" ucap Asfha.
"Emang gimana caranya ngebedain mereka?" tanya Kinara yang di angguki oleh Bara.
"Kalo yang Revan tuh sedikit kalem. Kalo yang Rivan tuh mukanya tengil,ngeselin,kalo di liat tuh jadi kek pengen nampol gitu" ucap Asfha yg membuat Rivan melotot mendengarnya.
"Tega bener lo ngenalin gue kek gitu ke camer" ketus Rivan.
"Udah ah ayok berangkat ntar telat" ajak Asfha.
"Yah, Bun, Asfha pamit dulu" pamit Asfha kepada orang tuanya.
"Yaudah kalian hati-hati yah" ucap Kinara.
"Berangkat dulu ya Om, tante. Assalamu'alaikum" pamit Rivan.
"Waalaikumsalam" balas mereka.
"Bun, Bunda juga mikirin hal yang sama kaya ayah gk?" tanya Bara
"Iya yah, cinta segitiga. Kira-kira siapa yang bakal di pilih Asfha" bingung Kinara.
"Ayah sih lebih setuju Rivan. Anaknya asik" ucap Bara
"Bunda lebih setuju Revan. Dia juga asik kok, ayah belum ketemu kok udah milih-milih aja" sarkas Kinara.
"Udah ah ayah mau berangkat kerja dulu" pamit Bara tidak mau memperpanjang masalah ini.
Beralih ke SMAN 1 Wirabrata
Rivan dan Asfha memasuki area sekolah. Ternyata disana sudah ada Revan yang sudah memarkirkan motornya.
"Pantesan pagi-pagi lo udah ngilang. Ternyata jemput cewe gue" semprot Revan melihat keberadaan mereka.
"Cewe gue nihh, gue udah ketemu sama kedua camer gue" bangga Rivan.
"Lo gak pura-pura jadi gue kan?" tebak Revan dengan mata menyipit.
"Dihh gak guna gue pura-pura jadi lo. Gantengan juga gue" songong Rivan.
"Ck, apaan sih kalian masih pagi udah ribut aja" omel Asfha yg kesal dengan mereka.
Kuping nya sudah panas mendengar pertengkaran mereka.
"Mending kita ke kelas" sambung Asfha.
"Pegang tangan gue Fha takut jatuh" titah Revan
"Dihh lebay, pegang gue aja Fha. Kalo sama dia takut ketularan virus" ucap Rivan
"Gue bisa jalan sendiri" Ketus Asfha berjalan mendahului mereka.
"Lo sih, ngambek kan jadinya" gerutu Rivan menyenggol Revan.
"Kok gue sih,lo tuh yang bikin kesel" Balas Revan yang juga menyenggol Rivan. Mereka berdua saling senggol-senggolan.
Sampai akhirnya di depan kelas ada yang mencegah mereka masuk. Yang mencegah mereka adalah Bendahara I dan Bendahara II.
"Berhenti dulu woy bayar uang kas nihh" cegah Bendahara I yang bernama Fani.
"Projek juga nih bayar. Si Rivan udah 3 minggu kagak bayar,padahal cuman 3000 masa ga mampu" tutur bendahara II yng bernama Ilham. Jarang-jarang kan ada bendahara cowok.
"Yaelah projek doang ntar gue bayar" ucap Rivan.
"Ntar-ntar doang lo. Pokoknya gaboleh masuk kalo belum bayar" kekeh Fani.
"Nih gue bayar sekalian sama mereka berdua" ucap Revan.
"Ehh Revan gue bisa sendiri kok" tegur Asfha merasa tak enak.
"Gapapa kok sekali-kali" tutur Revan
"Yaudah makasih ya"
"Hmm" singkat Revan mulai memasuki kelas.
"Wahh lo emang abang gue yg paling kiyowo Re" ucap Rivan.
"Coba lo kek kembaran lo. Heran gue kembar-kembar sifatnya bertolak belakang. Yang satu waras yang satu lagi minta di tampol" ucap Ilham tk habis pikir.
"Yaudah sih kembaran gue emang gitu. Revan mah emang minta di tampol" tutur Rivan tk sadar diri.
"Gak sadar diri emang. Padahal yg dimaksud gue itu lo" kesal Ilham.
"Gak asik lo. Masuk aja lh gue" balas Rivan kesal.
Rivan pun masuk ke kelasnya. Terlihat disitu Asfha dan Rayna sedang mengobrol, biasalah cewek-cewek gibah.
"Eh minggu ini gak mau kemana gitu bosen dirumah" celetuk Rayna
"Di lapangan sebelah taman ada pasar malam tuh. Mau kesana gak? Keknya seru kalo kesana" usul Asfha
"Boleh deh. Besok malem ya kita kesana" seru Rayna
"Wahh ada yang bahas pasar malem nih. Ikut dong gue" serbu Rivan
"Gue juga" ucap Revan ikut-ikutan.
"Yaelah denger aja Upin Ipin" semprot Asfha.
"Gausah deh ngapain kalian ikut-ikut. Pergi sendiri lah" sambung Asfha lagi.
Si kembar yg mendengar itu pun langsung cemberut.
"Udah deh Fha ajak aja. Makin rame kan makin seru" ucap Rayna.
Asfha melihat kearah si kembar yang memasang wajah penuh harap.
"Hmm yaudah deh kalian boleh ikut" ucap Asfha menghela nafas.
Si kembar yg mendengar itu pun bersorak gembira.
"GUE JEMPUT LO" ucap mereka serentak.
"Gak! Gue yang jemput" ketus Revan.
" Gue njirr, lo mah ikut-ikut mulu" ucap Rivan tak kalah ketus.
"Pokoknya gue!"
"Yaudah liat aja nanti dia bakal bareng gue!"
"KALIAN KALO GAK BERHENTI RIBUT GAUSAH IKUT DEH" teriak Asfha yang membuat mereka kicep
Jangan lupa vote:)
Revan or Rivan?
KAMU SEDANG MEMBACA
SI KEMBAR GRISHAM
Teen Fiction⚠️ PERHATIAN ⚠️ Kalo ada yang salah dalam penulisannya bisa komen yah salahnya dimana biar di perbaiki. Soalnya masih belajar🙏🙏 Follow and vote Thank's ✨