"Baiklah, cukup sekian perkuliahan kita hari ini. Jangan lupa untuk laporan bisa dikumpulkan ke meja saya besok pagi paling lambat jam 9" Ucap Pak Andre, sang dosen.
"Yah... Pak, pagi amat pak"
"Pak, kasian pak..."Keluh mahasiswa mahasiswi kelasnya, begitupun dengan Gea. Tak mau berlama-lama memikirkan tanggungan tugas Gea, Kalia, dan Olivia pun segera meninggalkan kelas.
"Kantin yuk guys, laper nih..." Ucap Kalia sambil memegang perut berlagak lapar.
"Yuk...." Kata Gea.
"Lo sakit apa gimana sih Ge? Gue liat-liat nggak lu lepas nih jaket" Ucap Olivia yang heran, karena tidak biasanya Gea seperti ini.
"Ini jaketnya Gio, katanya nggak boleh dilepas" jelas Gea dengan nada agak kesal. "Yaudah yuk kantin"
Mereka bertiga pun bergegas menuju kantin, dan segera memesan makanan.
"Biar gue yang pesanin makanan, lo pada mau makan sama minum apa?" Tanya Kalia
"Gue nasi goreng katsu deh minumnya es teh, lo apa Ge?"
"Samain aja liv" Ucapnya pada Olivia.
*Ting*
Gio
Dimana?Gea
KantinBergegaslah Gio ke kantin kampus. Namun begitu mengetahui bahwa Gea sedang bersama teman-temannya, ia pun duduk di sebuah gazebo yang letaknya tak jauh dari kantin dan menyalakan rokoknya.
"Duh... Gerah banget sih" Kesal Gea sembari mengikat rambutnya cepol ke atas. Karena tak tahan dengan hawa panas di kantin, ia pun melepas jaket yang ia kenakan.
"Nah gitu kek, daritadi gue yang liat lo aja gerah apalagi lo Ge" Ucap Olivia kepada Gea yang hanya dibalas dengan senyuman garing.
Dari kejauhan, Gio yang melihatnya pun kesal dan langsung berdiri menghampiri Gea. Diambilnya jaket yang dikalungkan di kursi kantin, tempat Gea duduk dan langsung menarik Gea.
"Eh..lo apa-apaan sih io!" Gea yang terkejut, berusaha melepas tarikan yang ternyata itu adalah Gio. Namun usahanya sia-sia, lantaran Gio sengaja menulikan telinganya, dan tetap marik Gea menjauh dari keramaian kantin.
"Gio! Lepasin, sakit tangan gue!" Sontak Gio melepas dengan kasar.
"Lo ngapain sih, tiba-tiba narik gue kesini. Maksud lo apa?" Ucap Gea tanda tak terimanya.
"Gue udah bilang sama lo, pakai jaket ini. Jangan dilepas, tapi malah lo lepas. Lo sadar nggak sih pakaian lo tuh bikin orang-orang di kantin jadi merhatiin lo!" Ucap Gio terengah-engah.
Baju putih lengan panjang, dengan belahan agak menurun di dada. Ya, itulah baju yang digunakan Gea sekarang.
Gea pun menyelidik apa yang diucapkan Gio ada benarnya. Namun ia tetap bertahan dengan pendiriannya, karena merasa tak masalah dengan apa yang ia gunakan.
"Gue baru aja lepas begitu sampai kantin, karena gerah io. Udahlah... Gue nggak enak sama temen-temen gue. Mereka pasti bertanya-tanya lo bawa gue kemana. Gue balik ke kantin" kesal Gea.
Namun baru beberapa langkah, tarikan tangan kembali terasa oleh Gea. "Apalagi sih io?" Ucapnya tambah kesal.
Jaket yang ada ditangan Gio ia kalungkan ke leher Gea, sehingga menutupi sebagian tubuh atasnya.
"Pakai gini aja kalau gitu ya, gue mohon" Kata Gio sambil menatap Gea, dan mengusap-usap kepalanya, dan pergi meninggalkan Gea sendiri di tangga dekat kantin.
Gea yang mematung karena sedikit terkejut dengan perilaku Gio barusan. Tak beberapa lama, bergegaslah ia kembali ke kantin bersama teman-temannya.
"Ge, lo gapapa?" Tanya Olivia penuh cemas
"Lo sama Gio kenapa Ge?" Tambah Kalia yang juga kepo."Udah gue gapapa, udah makan aja ayo" Ucap Gea, diikuti dengan keheranan di mata dua temannya itu saling pandang. Akhirnya pun mereka bertiga makan bersama, dan ngobrol kesana-kemari.
Ampun deh Gio.... Lo kenapa dah?😌😌
Gimana guys? Ada yang bisa nebak, kira kira kenapa ya Gio segitunya ke Gea?Pls comment and vote nya ya guysss
Thank you ❤️❤️❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Gio (21+)
RomancePertemanan semasa kecil hingga dewasa, antara Gio dan Gea. Apakah murni hanya teman? Ataukah ada rasa cinta di salah satunya, atau bisa jadi keduanya namun hanya bisa memendam? 21+