01_Bumi Midyat_

1.6K 98 8
                                    

Kembali lagi nihhhh.

Ini spin off HCUZ × DSUGA!!!

Jadi biar paham sama alurnya kalian bisa baca kedua cerita itu dulu atau langsung baca cerita ini juga nggak papa ko.

****
.
.
.
.
.

"Semesta begitu jahat , membuat aku kehilangan kasih sayang dari seorang Ayah dan juga Ibu di umurku yang baru menginjak usia 4 tahun."

>>Zanara Qairina Bilfaqih<<

.

.
.
.
.
~{BM}~

.
.
.
.


"Aku terlahir bukan karna sebuah dosa, bukan kemauanku juga terlahir dari keluarga mana dan sebagai siapa, jika bisa memilih bukan takdir seperti ini yang saya mau."

Zafian Latheef Al-Midyat
.
.
.
.
.
~{BM}~
.
.
.
.
.

.
.

****

Kiai Sadam menghela nafas gusar dan mengusap wajahnya dengan kasar, sesekali dirinya beristighfar mendengar ucapan dari cucunya itu.

Kiai Sadam menyenderkan punggungnya di sofa dan menatap ke arah Zafian yang berada di sampingnya.

Dia menatap seorang perempuan yang berada di samping Zafian dan menatap gadis itu , membuat Deisha langsung menunduk melihat tatapan mata Kiai Sadam padanya.

Melihat kegugupan dari perempuan yang ada di sampingnya membuat Zafian langsung memegang tangan perempuan itu dan menoleh ke arahnya.

Zafian mengangguk pertanda jika semuanya akan baik-baik saja , tidak ada yang perlu di khawatirkan.

Kiai Sadam yang melihatnya pun langsung menatap tajam dan langsung menarik tangan Zafian agar melepaskan genggamannya dari tangan gadis itu.

"Demi Allah Latheef, Kakek tidak habis pikir dengan cara berpikir kamu ,"marah Kiai Sadam dan kini dirinya berdiri lalu menarik tangan cucunya itu.

"Siapa yang mengijinkan kamu untuk berpacaran, berzina dengan suka rela demi Allah Kakek tidak pernah mengajarkan kamu seperti itu Latheef,"lirih Kiai Sadam dan kini tangannya meraih cambuk yang ada di meja lalu mencambuk tangan Zafian sebanyak 30 kali.

Deisha yang melihat itu pun langsung terkejut dan langsung berdiri melihat Zafian di cambuk oleh Kakeknya.

"Zafi,"lirih Deisha membuat Zafian menoleh dan tersenyum saja ke arah kekasihnya itu.

Nyai Sheila menatap iba ke arah cucunya dia langsung menghampiri suaminya agar menghentikan hukumannya terhadap Cucunya Zafian.

"Sudah Mas ,kasian Latheef dia kesakitan,"ujar Nyai Sheila yang membuat Kiai Sadam langsung menatap ke arah istrinya dan menghela nafas berat.

"Tangan ini sudah berani menyentuh tangan yang bukan mahramnya ,lebih baik Latheef mendapatkan hukumannya sekarang di dunia dari pada di akhirat kelak .Ditusuknya kepala seseorang dengan pasak dari besi, sungguh lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang bukan mahramnya."

BUMI MIDYAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang