09_Bumi Midyat_

547 54 7
                                    

Saat memasuki kamar, perempuan itu menatap sekeliling tampaknya kamar begitu sepi dan tidak ada siapapun di dalam sana, kemana Zafian pergi pagi-pagi sekali bahkan Zanara tidak melihat Zafian saat sarapan tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Saat memasuki kamar, perempuan itu menatap sekeliling tampaknya kamar begitu sepi dan tidak ada siapapun di dalam sana, kemana Zafian pergi pagi-pagi sekali bahkan Zanara tidak melihat Zafian saat sarapan tadi.

Segera Zanara langsung keluar kembali dari kamar dan mencari Zafian yang entah pergi kemana pria itu, apalagi keadaan Zafian belum sembuh total bagaimana jika terjadi sesuatu kepada suaminya itu, membayangkannya saja sudah membuat Zanara panik.

Nyai Sheila yang melihat Zanara seperti panik pun langsung menatap ke arah cucunya itu dan menanyakan kepada Zanara kenapaa terlihat begitu panik sekali.

"Mau kemana nduk pagi-pagi sekali ?"tanya Nyai Sheila kepada Zanara membuat gadis itu langsung menoleh dan menyalami punggung tangan Nyai Sheila.

"Itu Nek, mau cari Mas Latheef,"ujar Zanara membuat Nyai Sheila terkekeh.

Kiai Sadam yang melihat keduanya pun langsung menoleh dan tersenyum ke arah Zanara mendengar ucapan Zanara, dia senang Zanara begitu sangat menyayangi Zafian.

"Nduk, kamu cari Latheef ya ?"tanya Kiai Sadam yang membuat Zanara mengangguk mengiyakan.

"Iya Kek, Kakek tau Mas Latheef pergi kemana?"tanya Zanara.

"Latheef lagi di arena balap kuda, Kakek sudah melarangnya tapi kamu tau Latheef kan Zana dia keras kepala, kamu susul nggeh suruh pulang apalagi cuaca lagi nggak baik bentar lagi hujan, Latheef juga baru sembuh,"ujar Kiai Sadam yang membuat Zanara terkejut mendengar itu, baru saja Zafian sembuh tapi pria itu malah berkuda.

"Berkuda !"guma Zanara.

Dia pun langsung menyusul Zafian ke arena balap kuda dengan tergesa-gesa, apalagi mengingat kembali keadaan Zafian sekarang yang baru saja sembuh.

Dan benar saja saat sampai di arena balap kuda yang pertama kali ia lihat adalah Zafian yang sedang berkuda dengan lincahnya, sesekali Zafian tersenyum saat Sakaf yang begitu patuh dan berhasil melewati rintangan di arena balap kuda.

Zanara langsung tersenyum dan mengambil salah satu kuda untuk dia naiki, namun sebelum itu dia memasang pengaman terlebih dahulu.

Zanara langsung masuk ke arena balap dan mulai menyusul Zafian yang sedang berkuda, Ustadz Qasim yang melihat keduanya pun hanya bisa menggelengkan kepalanya.

Kebetulan Kiai Sadam meminta agar Ustadz Qasim menemani Zafian, takut terjadi sesuatu pada Zafian nantinya.

Merasakan seseorang membuat Zafian menoleh ke samping dan mendapati Zanara yang sedang mengejar dirinya, membuat Zafian tersenyum dan menambahkan kecepatannya.

"Mas Latheef, berhenti ya berkudanya kamu baru sembuh,"teriak Zanara yang membuat Zafian tersenyum saja.

Melihat Zafian yang menambahkan kecepatannya membuat Zanara ikut menyeimbangi kuda milik Zafian.

Lalu tiba-tiba saja Zafian memanah sebuah pohon dengan panahnya membuat bunga-bunga dari pohon itu jatuh mengenai Zanara.

Hal itu membuat Zanara tersenyum dan menghentikan kudanya saat melihat kuda Zafian juga sudah berhenti, dia langsung turun dari kudanya dan mengelus kepala kuda yang di naiknya tadi.

BUMI MIDYAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang