_05_Bumi Midyat_

643 63 4
                                    

Assalamualaikum

Balik lagi nihhh, jangan lupa vote and komen.

Bantu ramein juga cerita ini ya.

Vote

And

Komen

"Jika takdir membawaku kepadanya, maka gerakan hati ini agar menerima takdir-Mu."

>>>Zafian Latheef Al-Midyat<<<

.
.
.
.
.
.

~Bumi Midyat~

By Dhea Farakhunnisa

****

Zanara baru saja selesai melakukan shalat subuh tadi, dan sedang melipat mukena yang ia pakai barusan helaan nafas berat dari gadis itu membuat seseorang yang baru saja masuk ke dalam kamar menoleh ke arah Zanara yang terlihat sangat fokus pada kegiatannya.

Tanpa sadar Zafian baru saja masuk ke dalam kamar sehabis pulang dari rumah sakit, dia langsung menghampiri Zanara yang berada di tak jauh dari tempatnya berdiri.

Ia tau yang dirinya lakukan sungguh keterlaluan dengan meninggalkan gadis itu tadi malam tanpa mengabari akan kemana ia pergi, sungguh Zafian hanya panik saja.

"Zana,"panggil Zafian yang membuat Zanara langsung tersadar dari lamunannya dan menoleh ke belakang mendapati Zafian yang sekarang tengah berdiri di hadapannya.

Zanara langsung menunduk entah kenapa tiba-tiba saja gadis itu teringat akan pesan yang ia baca di ponsel milik Zafian semalam, jujur saja dirinya begitu sakit hati saat Zafian lebih memilih untuk meninggalkan dirinya sendiri tepat di malam pertama mereka.

"Mas sudah shalat?"tanya Zanara, walaupun dirinya kini tengah fokus membenarkan jarum hijabnya.

Zafian mengangguk pertanda jika dia sudah shalat subuh tadi, walaupun Zafian memang seperti jauh dari agama dan terlihat begitu sangat modern dan penampilan yang menggambarkan bukan seseorang yang mengerti agama, namun tentang shalat tak pernah ia tinggalkan.

"Sudah, sekalian mampir ke mushalla pinggir jalan pas pulang tadi,"jawab Zafian yang membuat Zanara tersenyum tipis.

"Alhamdulillah, terus Mas dari mana semalam ponselnya juga Mas tinggal saking terburunya."

Mendengar pertanyaan itu membuat Zafian menghela nafas berat dan kini menatap ke arah Zanara yang tengah menunggu jawaban dari Zafian.

"Dari rumah sakit,"jawab Zafian yang membuat Zanara langsung tersenyum kecut dan mengangguk mengerti.

"Ouh ya udah Mas, kamu bersih-bersih nggeh biar lebih segar badan kamu ouh ya nanti turun ke bawah buat sarapan ya,"kata Zanara yang membuat Zafian tersenyum tipis dan beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan diri.

Sebelum keluar Zanara langsung membuka koper milik Zafian dan menyiapkan baju untuk pria itu, walaupun Zanara sedang kesal dengan Zafian namun dia tidak bisa melupakan tugasnya begitu saja sebagai seorang istri.

BUMI MIDYAT Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang