──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ────
Hidup di keluarga kaya yang harmonis memang menyenangkan, tapi tidak dengan keluarga yang dimiliki oleh [name].
Semenjak pabrik milik ayahnya bangkrut, ayahnya jadi sering mabuk-mabukan dan berjudi. Kalau dihitung-hitung, uang yang digunakan ayahnya untuk berjudi sudah lebih dari sepuluh juta ke atas.
[name] sendiri juga dipecat dari pekerjaannya sebagai CFO atau Chief Financial Officer karena tuduhan korupsi.
Lalu hari demi hari, keluarganya semakin berantakan. Ibu selingkuh, ayah berjudi, adik dan kakaknya menghamili banyak wanita.
Dan orang waras yang tersisa di keluarga itu hanya [name] dan adik perempuannya seorang.
Adiknya masih TK, tidak terlalu mengerti banyak hal.
Utang menumpuk dimana mana. Mengharuskan sang ayah untuk menjual banyak barang, termasuk salah satu putrinya.
Masalah terus datang tanpa menunggu masalah yang lain selesai.
Dari sanalah semuanya berawal.
──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ────
"Menikah?" Tanya [name], memastikan bahwa ia tidak salah mendengar perkataan ayah dan ibunya.
"Lebih tepatnya menjualmu untuk melunasi hutang ayah." Sahut adik tertuanya, Zenon.
Mendengar perkataan sang adik, [name] mengangkat satu alisnya dan menatap sang ibu. Meminta penjelasan lebih.
Sedangkan ibunya mengabaikannya. Biasanya Effie akan membela [name], tapi mengetahui kalau tidak ada pilihan lain, ia hanya diam.
"Bagaimanapun juga, ayah tidak bisa melunasi hutang-hutang ayah hanya dengan menjual mobil ataupun rumah." Ucap sang ayah dengan helaan nafas panjang. "Tapi tenang, nak. Orang yang menikahimu itu tampan. Dia kaya tujuh turunan." Sambung sang ayah, Mason.
"Kalau kamu mau menggunakan uang uangnya, cukup dapatkan hatinya. Mengerti?" [name] mengerjapkan matanya dengan mulut terbuka lebar.
"Atau mungkin dapatkan hatinya dengan tubuhm-" Belum selesai berbicara, Zenon sudah lebih dulu dilontarkan tatapan tajam dari Vince. Anak pertama keluarga Damaresh.
[name] menggeram kesal, dan membentak Zenon. "Diam kau, jahanam." Zenon terdiam dan menggumamkan hal tidak jelas.
"Tapi kenapa aku?" Tanya [name] sekali lagi. "Ada Zenon! Ayah kan bisa menjualnya ke janda janda kaya!"
Mason menarik sudut bibirnya hingga membentuk senyuman riang, "Zenon ga akan laku kalau dijual," Celetuknya.
"Lagi pula, harga Zenon juga ga akan sampai ke puluhan ribu." Lanjutnya dengan nada mengejek sekaligus bercanda.
Zenon mendengus kesal dan menjatuhkan dirinya ke sofa.
Senyum yang selalu Mason tunjukkan sebelumnya membawa banyak tawaan dari anak dan istrinya.
Kini, senyuman itu tidak lagi membuat anggota keluarganya tersenyum.
Mason menepuk kepala [name], "Ini hal terakhir yang ayah mau dari kamu. Tolong, ya?" Pintanya dengan wajah yang terlihat menyedihkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐨𝐫𝐜𝐞𝐝 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞 • 𝐃𝐚𝐧 𝐅𝐞𝐧𝐠
Fanfiction𝐀 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞 𝐖𝐢𝐭𝐡𝐨𝐮𝐭 𝐅𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬. ──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ──── A marriage without feelings, huh? That's something that sounds strange. Are you really sure there are no feelings there? ──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ──── 𝑯𝒊𝒔 𝒆𝒚𝒆𝒔 𝒘𝒆𝒓𝒆 𝒂 𝒄𝒖�...