──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ────
"Gawat!" Jeritmu saat mendobrak pintu kamar Dan Feng setelah menemukan dua kecoa di kamarmu. "Dan Feng! Di kamar ku ada kecoa!"
Dan Feng yang baru selesai mandi terlompat saat pintu kamarnya terbuka lebar hingga lilitan handuk di pinggangnya terlepas.
Kamu melebarkan matamu dan menjatuhkan rahangmu. Matamu melesat ke bawah bersamaan dengan terlepasnya masker wajah yang kamu gunakan.
"Oh...." Pandanganmu melekat pada benda yang dianggap berharga oleh para pria. Dan Feng yang menyadari pandanganmu tidak berpindah langsung menutupinya dengan selimut yang ada di kasur.
"Terus kenapa kalau ada kecoa?!" Bentaknya. Kamu mengusap tengkukmu dan menatapnya.
"Kecoanya beranak..." Gumammu. "Kalau misal aku sedang tidur lalu mereka terbang ke wajahku, bagaimana?!"
"Itu masalahmu!" Dan Feng menggeram. "Keluar. Aku mau pakai baju!"
Kamu menggerutu dan akhirnya keluar dari kamarnya. Kamu paling tidak menyukai serangga, melihatnya saja sudah membuatmu merinding.
Satu jam kemudian Dan Feng keluar dari kamarnya untuk mengambil air minum, ia melihatmu meringkuk di sofa sembari menggumamkan hal tidak jelas.
Entah kenapa, rasanya kamu terlihat menyeramkan baginya.
Dan Feng memilih untuk mengabaikanmu dan pergi ke dapur. Segelas air putih terasa menyegarkan baginya.
Ia berbalik dan menjerit ketika melihatmu berdiri di dekat kulkas dengan masker berwarna hitam menutupi wajahmu.
'Mana ada orang yang memakai masker wajah sampai seluruh wajahnya tertutup?!'
"Ngapain kamu?!"
Kamu tersenyum lebar sampai menampakkan deretan gigimu. "Ada kecoa di kamarku." Balasmu.
Dan Feng menghela nafas. "Itu hanya kecoa, tidur saja."
Dan Feng menghela nafas dan berjalan pergi, sebelum dia pergi lebih jauh, kamu mengejarnya dan langsung memeluk kaki panjangnya.
Karena mu, Dan Feng hampir terjatuh. Ia menggeram kesal dan mengusap wajahnya. "Terus kamu mau tidur di mana?" Tanya Dan Feng.
"Tolong tampung aku di kamarmu! Jangan khawatir, aku bisa tidur di lantai!" Jawabmu sembari merengek.
Satu satunya cara paling ampuh adalah menatapnya dengan wajah memohonmu, dengan begitu Dan Feng pasti akan mengizinkanmu tidur bersamanya.
Ia menatapmu dan sekali lagi menghela nafas. "Jangan tidur di lantai. Kalau kamu sakit aku yang repot." Perintahnya.
Itu pertanda ia mengizinkanmu tidur di kamarnya. "Mesum. Pasti kamu mau melakukan hal aneh jika kita sekasur, kan?" Keluhmu.
Kamu melepaskan pelukanmu dari kakinya dan berdiri di depannya. Dan Feng menatapmu dengan wajah jengkel lalu membalas keluhanmu. "Lagi pula, kita ini suami istri, idiot."
"Tetap saja!"
"Jadi kamu lebih memilih tidur di lantai?"
"Tidak juga..."
Dan Feng kembali berjalan menuju kamarnya dan kamu mengikutinya dari belakang. Aroma kamarnya terasa lebih menenangkan dari kamarmu.
"Aku masih sibuk, kamu tidur duluan sana." Usul Dan Feng.
"Lagian siapa yang mau ngajak kamu tidur duluan"
Setelah mendengar kalimat terakhirmu, Dan Feng melontarkan tatapan sinis padamu. Sial, lagi lagi dia membuatmu merinding.

KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐨𝐫𝐜𝐞𝐝 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞 • 𝐃𝐚𝐧 𝐅𝐞𝐧𝐠
Fanfic𝐀 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞 𝐖𝐢𝐭𝐡𝐨𝐮𝐭 𝐅𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬. ──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ──── A marriage without feelings, huh? That's something that sounds strange. Are you really sure there are no feelings there? ──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ──── 𝑯𝒊𝒔 𝒆𝒚𝒆𝒔 𝒘𝒆𝒓𝒆 𝒂 𝒄𝒖�...