──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ────
Semenjak kejadian di ruang ganti, [name] jadi lebih menjaga jaraknya dari Dan Feng. Bahkan menulis dua peraturan dan menempelkannya pada dinding.
Yang pertama, tidak ada kontak fisik kecuali darurat. Lalu yang kedua, menjaga jarak sejauh 5 meter. Kalau Dan Feng secara tidak sengaja mendekatinya, [name] pasti akan langsung menghindar sampai akhirnya membuat Dan Feng kebingungan akan tingkah lakunya.
"[name]," Panggil Dan Feng dari ruang kerjanya. [name] mendatanginya dan mengintip dari balik pintu.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Bisa buatkan aku kopi? Aku tidak tidur malam ini." Mendengar permintaannya, [name] segera pergi ke dapur untuk menyeduh kopi lalu kembali dengan segelas kopi yang ia seduh.
[name] meletakkan gelas berisi kopi yang ia seduh pada meja kerjanya. Dan Feng masih sibuk dengan laptopnya.
Begitu [name] akan berjalan pergi meninggalkan ruang kerjanya, Dan Feng kembali memanggilnya.
"Kenapa kamu menjaga jarakmu?" Tanyanya.
[name] memasang wajah ngeri. "Kamu menyeramkan, karena itu aku menjaga jarak."
Dan Feng mengangkat sebelah alisnya dan menatap [name]. "Aku bahkan tidak melakukan apapun padamu–"
"Kamu memasuki ruang gantiku dan mengomentari tubuhku, kamu menyeramkan!" Seru [name].
Dan Feng diam sejenak. "Bukankah itu wajar jika suamimu yang mengatakannya?" Tanya Dan Feng disertai helaan nafas.
Benar juga, pikir [name].
"Tapi aku tidak mau mendengarnya darimu."
Disaat [name] kembali berjalan untuk pergi, Dan Feng memanggilnya lagi. Dengan berat hati dan geraman dari [name], ia berbalik.
"Apa lagi?!"
"Mendekat sebentar." Pinta Dan Feng.
[name] mendekat, namun masih tetap menjaga jaraknya dari Dan Feng. "Jangan jauh jauh, aku tidak akan menggigitmu."
Untuk sekali lagi, [name] berjalan mendekati Dan Feng dan menatapnya dengan wajah kesal. Dengan gerakan cepat, Dan Feng langsung menarik [name] ke pangkuannya.
"Apa apaan–!?"
Dan Feng membungkam mulutnya dan menahannya agar tidak pergi. "Aku penasaran,"
"Akan kuat berapa lama kamu berada di posisi ini?" Godanya.
[name] berusaha melepaskan dirinya dari cengkramannya. "Satu menit, [name]."
Ia berhenti bergerak dan menatap Dan Feng dengan wajah kesal.
'Apa apaan pria sok keren dan banyak gaya ini? Bisa bisanya jodohku orang macam dia.' Batin [name].
"Sekarang aku tau mengapa orang tuamu menyerahkanmu padaku." Ucap Dan Feng.
"Karena aku pantas dibuang."
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐅𝐨𝐫𝐜𝐞𝐝 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞 • 𝐃𝐚𝐧 𝐅𝐞𝐧𝐠
Fanfiction𝐀 𝐌𝐚𝐫𝐫𝐢𝐚𝐠𝐞 𝐖𝐢𝐭𝐡𝐨𝐮𝐭 𝐅𝐞𝐞𝐥𝐢𝐧𝐠𝐬. ──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ──── A marriage without feelings, huh? That's something that sounds strange. Are you really sure there are no feelings there? ──── ⋆ ⋅ ☾☼ ⋅ ⋆ ──── 𝑯𝒊𝒔 𝒆𝒚𝒆𝒔 𝒘𝒆𝒓𝒆 𝒂 𝒄𝒖�...