"Kita" adalah dua insan yang gagal! Aku gagal memahami cara berpikirmu dalam bersikap dan begitupun sebaliknya!
Nan sampai di rumahnya masih sempat mengumpat. Mengumpati dirinya sendiri, merasa seakan dunia akan runtuh besoknya. Seakan dia tak ingin menghadapi dunianya untuk kali ini.
"Sial! Aku merasa letih hari ini, padahal Sang Surya masih berusaha menatapku dari atas yakan?! Hahhh, panasmu tak akan mempan kepadaku wahai matahari. Sinarilah aku dengan banyak pancaranmu agar dapat menghadapi sekretaris Shin keesokannya. Aku butuh panas yang cukup untuk bertarung dengannya!"
"Auwghhh sialan! Aku tetap takut, aaaaa bagaimana ini?! Sial! Sial! Sial!"
Nan tetaplah manusia biasa. Sehebat apapun dia, akan tetap merasa gelisah pada akhirnya jika dihadapkan dengan seseorang yang seimbang dengan sikap pemberaninya.
Setelah kepulangan dari gedung XX, memulai dengan kegiatan rutinnya di rumah seperti biasa sebelum kembali bekerja, mengecek rangkaian rencananya untuk besok. Foto, video atau apapun yang bersangkutan dengan sekretaris Shin sudah lengkap dia siapkan. Kejutan publik akan segera hadir. Nan memutuskan hidup atau matinya itu urusan belakangan yang penting rencananya berhasil dan dapat memuaskan nona anak boss tempatnya bekerja.
"Mmm...ternyata aku hebat sekali ya jika diminta memata-matai orang?!"
Nan menyanjung dirinya sendiri sambil tertawa kecil.Singkat cerita.
"Baiklah, tugasku telah selesa. Saatnya pergi bekerja!"
Nan begitu saja melupakan kegundahannya seakan telah mendapati energinya kembali.Selang beberapa jam kemudian, sampailah Nan di perusahaan tempatnya bekerja. Terlihat ceria seperti biasa di depan banyak orang.
"Selamat pagi kak Han. Apa tidurmu nyenyak tadi malam? Ohhh ya, apakah kau sudah makan? Ayo nanti makan siang bersama!" Ujar Nan dalam satu tarikan nafasnya. Tidak ada jeda tuk lawan bicaranya untuk menjawab setiap pertanyaan dan ajakannya.
"Hei Nan! Jika bertanya satu-satu dong, bagaimana sih?! Ckckck...! Kebiasaan sekali kebawelanmu itu!"
Ujar Han mentertawakan Nan seperti biasa. Mereka berdua memanglah akrab sebagai rekan kerja. Tak ayal teman-teman kantor lainnya mengira mereka pasangan, saking akrabnya satu sama lain."Hehehe, iya kak maafkan aku ya. Aku hanya sedang berbahagia sedikit sekarang. Maklum kan ya, kita kan akan gajian hari ini?! Yeyyy, welcome to our gajian hahaha...!"
Gelak tawa bahagia Nan menatap Han."Kau ini ya Nan, masih saja seperti anak kecil di mataku. Ayo kita kembali ke dalam rutinitas kerja!" Ajak Han.
"Mmm, baik kak!"
Jawab Nan.Semua orang di perusahaan tengah bekerja dengan tergesa-gesa namun pasti. Bagaimana tidak, mereka akan mempersiapkan projek bersama perusahaan Sumettikul Group yang diadakan di perusahaan mereka besoknya. Pertemuan ini harus sesuai rencana project yang mereka sepakati nanti. Semua orang tengah berusaha keras sampai jam makan siang tiba.
"Nan!"
"Mmm, ada apa kak Han?"
Jawab Nan."Ayo kita makan ke kantin!"
Ajak Han."Hehhh, mengapa jam makan siang cepat datang ya, belum juga aku banyak bekerja?!"
Wajah bingung Nan terlihat jelas oleh Han.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Temuku Denganmu Di Musim Semi
Roman pour AdolescentsHai guysss...! Ini lanjutan cerita Baiben Biu ya tapi dilanjutkan dengan kisah sekretaris Shin dan Nan. Tapi tenang, tetap ada Baiben Biu nantinya di cerita ini. Ada calon anak-anaknya juga nanti. Stay tune...! Sekretaris Shin adalah seorang pria ya...