Kehidupan memanglah misterius adanya. Kadang suka, tapi banyak dukanya. Terdengar tak adil namun itulah nyatanya!
Semua masih terlihat tegang di luar ruangan akibat insiden yang menimpa sekretaris Shin yang tiba-tiba.
Baiben dan dokter Bem tengah berbicara empat mata di dalam ruangan bersama dengan sekretaris Shin yang tengah berbaring.
"Apa kau tidak tahu jika Shin mempunyai sebuah alergi, Bai?"
"Apa maksudmu alergi, Bem?"
Ujar Baiben mengkerutkan dahinya."Iya...?! Alergi terhadap susu tepatnya tapi belum pasti apakah alerginya serius atau tidak! Perluku tinjau terlebih dahulu."
Ujar dokter Bem."Susu katamu?"
"Bem dengar! Shin selalu minum kopi yang diraciknya sendiri dengan susu setiap malam menjelang tidur jika dia sulit memejamkan matanya. Itupun tidak setiap hari dibuatnya. Jika iya, kenapa tidak saat-saat itu Shin menunjukkan reaksi, huhhh?! Kenapa baru sekarang, Bem? Kenapa?!"
Frustasi Baiben akibat tak tahu apa-apa mengenai kondisi sekretaris Shin."Dengar Bai! Katakan padanya untuk berhenti mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu, setidaknya sampai hasil labnya keluar!"
Dokter Bem juga ikut frustasi jadinya. Bisa-bisanya dia dan Baiben keteteran tidak tahu kesehatan orang terdekatnya."Tidak perlu berlebihan. Saya baik-baik saja tuan!"
Celetuk sekretaris Shin bangun dari tidurnya."Kau memang keras kepala Shin! Kali ini aku tidak akan melonggar padamu! Aku perlu melakukan observasi lanjutan untuk kondisimu sekarang!"
"Bai, aku pergi dulu, bicaralah padanya!"
Ujar dokter Bem kesal meninggalkan ruangan tersebut."Dengar Shin! Aku harap kau berhenti mengkonsumsi makanan atau minuman yang mengandung susu kedepannya! Keadaanmu tadi akibat reaksi alergi dari susu jadi, aku harap kau dapat menuruti apa yang aku katakan!"
"Tuan Baiben, saya baik-baik saja!"
Ujar sekretaris Shin."Iya tadinya, apa kau tidak tahu kondisi tubuhmu sendiri, huhhh?! Apa harus membuat semua orang begitu cemas padamu? Apa kau senang dengan itu?!"
Baiben meninggikan nada bicaranya."Maaf tuan Baiben. Akhir-akhir ini saya memang terlalu banyak begadang dan susah tidur. Maka dari itu, saya selalu minum kopi dicampurkan susu setiap malamnya!"
Jawab sekretaris Shin."Kau selalu saja seperti ini Shin?! Selalu tertutup mengenai apapun. Apa kau tidak menganggapku ada atau kau sudah bosan bekerja padaku?!"
Baiben beranjak dari duduknya."Bukan! Bukan seperti itu tuan Baiben, hanya saja saya memang benar-benar susah tidur akhir-akhir ini, hanya itu!"
Elak sekretaris Shin."Baiklah! Dengar! Kau sedang sakit sekarang. Jadi, kau harus menuruti semua perintah dokter Bem. Apapun itu, mengerti?!"
Tegas Baiben."Baik tuan! Saya mengerti!"
Jawab sekretaris Shin."Huhhh...!"
Baiben keluar ruangan untuk menjernihkan pikirannya."Nan kemari!"
Ujar Baiben."Iya tuan Baiben?!"
Jawab Nan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Temuku Denganmu Di Musim Semi
Teen FictionHai guysss...! Ini lanjutan cerita Baiben Biu ya tapi dilanjutkan dengan kisah sekretaris Shin dan Nan. Tapi tenang, tetap ada Baiben Biu nantinya di cerita ini. Ada calon anak-anaknya juga nanti. Stay tune...! Sekretaris Shin adalah seorang pria ya...