Pernahkan Anda dekat dengan seseorang yang tidak pernah dalam suatu hubungan tetapi jika kalian berhenti berbicara dengannya itu seperti putus dengan pasangan Anda?
Asa pagi menyapa dengan menusuk mata melalui cahayanya. Semua orang di dalam rumah telah bangun dan sarapan dengan sangat cepat lalu kembali melakukan aktivitasnya masing-masing.
"Prince! Bersiaplah, kita akan ke pantai pagi ini!"
Shin yang begitu santai sambil menuju mobil untuk mebawa semua perlengkapan mereka.
"Apaaa? Maksudku sekarang ya, paman?"
Prince yang tak sengaja berteriak namun juga merasa itu bagus memang tapi begitu tiba-tiba.
"Ayolah Prince! Katakan iya, tohhh pamanmu orangnya memang seperti itu bukan?! Ayo bersiap-siaplah!"
Nan yang begitu semangat yang ternyata telah bersiap pula dari tadi sambil mengunyah sisa camilan paginya. Sudah seperti orangtua saja.
"Ohhh yaya, baiklah paman Nan!"
Dengan mode linglung sambil mencerna, Prince lari menuju ke kamarnya untuk bersiap-siap.
Setelah drama dadakan tersebut, mereka bertiga akhirnya berkumpul di dalam mobil sambil terengah, bukan mereka sihh hanya Prince seorang.
"Paman Shin ini ya, apa paman sudah sembuh total? Apa tidak perlu beristirahat beberapa hari lagi?"
Dengan menyilangkan kedua tangannya, Prince masih heran.
"Sudah...Makanya paman mengajakmu pergi sekarang! Apa kau tidak senang, mmm?"
Shin yang menjawab pertanyaan Prince namun sambil menatap penampilan Nan yang menurutnya terlalu terbuka.
"Kenapa kau memakan celana pendek? Kau akan pamer untuk siapa, huhhh?"
Sarkas Shin mendekat dengan jelas sambil menunjuk dahi Nan dengan ibu jarinya.
Hal itu tentunya membuat Nan mengernyitkan dahinya, hembusan nafasnya terdengar kesal.
"Memang Anda pikir kita akan ke mana, huhhh? Kita akan ke pantai, bermain air dan yang pastinya akan basah kemudian kotor. Anda ini bagaimana sih?"
Shin hanya diam, lalu menyalakan mobilnya, memasang wajah bingung yang dibalut kekesalan. Kenapa juga menanyakan hal yang random seperti itu.
Selang beberapa menit, tibalah saat bermain di pantai. Prince yang begitu antusias turun duluan sambil berlari.
Terdengar teriakan dari dua orang yang membuat Shin dan Nan turun mengikuti arah suara tersebut.
"Maaf. Kau tak apa nak?"
"Tidak apa-apa paman. Maaf menabrak Anda!"
Prince membungkuk beberapa kali untuk meminta maaf kepada si Paman tersebut.
"Heiii, tak apa! Kita sama-sama salah tak memperhatikan jalan. Kau tak usah terlalu sopan seperti itu nak!"
Si paman sambil mengelus pundak Prince.
"Ada apa ini?"
Suara datar Shin memecah obrolan tersebut namun Nan mendorong tubuh Shin untuk minggir. Suara terdengar nyaring menelisik di telinga Shin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ruang Temuku Denganmu Di Musim Semi
Novela JuvenilHai guysss...! Ini lanjutan cerita Baiben Biu ya tapi dilanjutkan dengan kisah sekretaris Shin dan Nan. Tapi tenang, tetap ada Baiben Biu nantinya di cerita ini. Ada calon anak-anaknya juga nanti. Stay tune...! Sekretaris Shin adalah seorang pria ya...