Setelah sarapan, jaemin membawa renjun menuju taman belakang mansion keluarga dragon Huang itu, sekarang mereka tengah duduk, tapi renjun hanya diam saja dengan tatapan kosong miliknya. Jaemin sangat sedih melihatnya tapi dia juga sangat paham perasaan suaminya karena suami mungilnya itu sedang sangat berduka saat ini.
"Sayang?" Ucap jaemin sembari menggenggam tangan suami mungilnya itu. Renjun hanya menatap suaminya itu tanpa ada niatan untuk berbicara sama sekali.
"Aku mohon kau jangan sedih lama-lama sayang, aku tak mau melihatmu sedih sama sekali. Kau tidak sendirian sayang, kau punya aku, mommy, Daddy, yima, jeno, Haechan, jadi aku mohon jangan beranggapan kalau kau sendiri. Dan jangan melakukan hal yang akan menyakiti dirimu hmm? Aku ada disini untukmu, aku akan selalu berada disisimu." Ucap jaemin dan renjun hanya diam saja lalu diapun menyandarkan tubuhnya pada jaemin sembari melihat langit yang cerah pagi ini, sedangkan jaemin hanya membiarkan saja asalkan suami mungilnya tak melakukan hal yang membahayakan dirinya sendiri, dia tak mau hal itu sama sekali.
Jeno dan Haechan melihat keduanya dari pintu yang mengarah ke taman belakang mansion Dragon Huang itu.
"Aku sangat sedih untuk renjun. Dia pasti merasa sangat hancur karena kehilangan ibunya."
"Aku tahu itu, tapi aku yakin renjun akan segera kembali karena aku yakin dia kuat, apalagi sekarang ada jaemin yang akan selalu menjaga dan berada disisinya."
"Jen?" Ucap Haechan menatap jeno.
"Ada apa sayang?"
"Apa suatu saat renjun akan menetap di mansion ini?"
"Hmm, renjun pasti akan menetap di mansion ini, walaupun semuanya sudah jadi tanggung jawab jaemin dan renjun hanya berada di rumah, tapi tak lama lagi renjun harus tinggal di mansion ini, bersama dengan jaemin. Tapi, itu tergantung mereka berdua. Karena mommyku bahkan tak bisa melakukan apapun kalau mereka berdua telah memutuskan." Ucap jeno.
"Aku berharap jaemin tak pernah mengingkari janjinya pada renjun, apalagi kalau sampai kembali pada wanita brengsek itu. Karena aku tak ingin renjun menderita." Ucap Haechan.
"Aku juga tak mau renjun menderita, karena mau bagaimanapun renjun adalah sepupuku." Ucap jeno dan Haechan hanya mengangguk tanda mengerti.
Di ruang kerja Tiffany.
Yoona dan Siwon menatap Tiffany yang mereka yakini tengah berbohong saat ini.
"Tiffany, aku yakin kau sedang berbohong, katakan padaku, apa kau bertemu dengan Donghae? Apalagi kemarin kau kembali terlambat." Ucap Siwon.
"Ternyata aku memang tak bisa membohongimu Siwon." kekeh Tiffany.
"Tentu saja, kita sudah kenal sejak lama."
"Apa kalian berbicara sesuatu eonni?"
"Anio, bukan hal yang penting juga. Dia hanya menanyakan kabarku saja." Ucap Tiffany.
"Bagaimana jika Donghae meminta kau kembali padanya?"
"Aku tak memikirkan hal itu Siwon, karena sekarang tanggung jawabku lebih besar pada dragon Huang juga pada renjun. Walaupun dia sudah menikah dia tetap tanggung jawabku."
"Apa kau tidak kesepian eonni?" Ucap Yoona menatap Tiffany.
"Bohong jika aku katakan tidak kesepian. Tapi, janjiku pada adikku lebih penting dari pada hidupku sendiri. Aku tak tahu apa yang akan menanti keponakan ku kedepannya karena semua ini, kematian Wendy sangat janggal bagiku. Aku ingin memastikan keponakanku baik-baik saja. Hingga aku bisa tenang nantinya." Ucap Tiffany.
"Kau tak perlu cemas, karena aku dan Yoona akan menjaganya juga." Ucap Siwon.
"Aku tahu kau ataupun Yoona tak bodoh Siwon, hanya saja ini bukan hal yang mudah, aku ingin memastikan sendiri kalau keponakanku benar-benar aman. Jadi, aku mohon pada kalian berdua, biarkan renjun dan jaemin tinggal disini, setidaknya sampai renjun benar-benar merasa lebih baik."
"Kami pasti akan mengijinkan eonni, ini juga demin renjun." Ucap Yoona. Lalu Tiffany melihat kearah Siwon yang mengangguk untuk menyetujui perkataan istrinya itu.
"Aku hanya ingin keponakanku bahagia sampai dia menutup matanya."
"Kami akan pastikan itu eonni." Ucap Yoona dan Tiffany hanya menganggukkan kepalanya saja.
Sebuah mobil BMW terparkir di halaman mansion dragon Huang itu, dan pria manis yang terkesan tengil keluar dari dalam mobilnya lalu melemparkan kunci mobilnya pada salah satu pengawal karena dia memang sudah biasa melakukannya jika berkunjung.
Pria itu pun masuk lalu melihat salah satu maid dan mengkodenya dengan tangan untuk mendekat.
"Iya tuan muda Liu."
"Dimana renjun?"
"Nyonya Na di taman belakang." Ucap maid itu, dan pria yang dipanggil tuan Liu itu langsung pergi menuju taman belakang. Saat akan melewati pintu diapun melihat nohyuck menghalangi pintu.
"Ekhem!" Nohyuck lantas berbalik dan menatap bingung pria yang tak pernah mereka temui arau mungkin pernah hanya tak ingat.
"Kalian tak mengingatku?" Keduanya hanya menatap bingung pada pria itu.
"Aku Liu Yangyang, sahabat renjun. Dimana renjun?" Ucap pria yang ternyata Yangyang itu.
"Aaa, dia disana bersama jaemin." Ucap Haechan menunjuk bangku taman itu. Dan Yangyang langsung menggeser keduanya dan lewat begitu saja membuat nohyuck hanya menyaksikan dari pintu itu.
Yangyang semakin mendekat pada keduanya lalu diapun berdiri didepan renjun juga jaemin membuat jaemin menatap datar padanya karena mungkin jaemin lupa padanya.
"Injunie?" Renjun lantas melihat Yangyang, lalu diapun melepaskan genggaman tangan jaemin padanya dan beranjak dari duduknya lalu memeluk Yangyang.
"Yangyang hiksss.... Mama hiksss...." Yangyang mendengarnya merasakan kesedihan renjun lalu diapun membalas pelukan sahabatnya itu dan mengelus punggung sempit sahabatnya itu.
"Gwanchana renjun, kau tidak sendirian mengerti? Kau tak boleh sedih lama-lama, bibi Wendy akan sedih melihatmu dari atas sana begitu pula Paman Chanyeol. Kau punya aku." Ucap Yangyang dan renjun hanya menganggukkan kepalanya sembari terus menangis didalam pelukan Yangyang sedangkan jaemin menatap tajam pada pria yang dipanggil suami mungilnya dengan nama Yangyang itu. Yangyang menyadari tatapan tajam milik suami dari sahabatnya itu, tapi kali ini dia akan menahan rasa takutnya karena tatapan tajam itu, karena sahabatnya lebih penting. Lagian nanti dia bisa meluruskan semuanya jika memang pria Na itu cemburu dan salah paham tapi sekarang renjun adalah yang utama.
[Tbc]
KAMU SEDANG MEMBACA
Wife?(Jaemren)
FanfictionHuang Renjun terpaksa menikah dengan Na Jaemin, pria yang seharusnya menikah dengan saudara tirinya, Kim Winter. akankah mereka dapat saling mencintai? atau tidak sama sekali? Mpreg! Bxb Boyslove Homopobic pair: jaemren side pair: nohyuck, winter, m...