20. Han-gang

3K 361 0
                                    

Jaemin mengajaknya ke han-gang dan diapun tersenyum kecil melihat Renjun sangat suka sekali berada di tempat ini.

"Kau suka?"

"Hmm, karena aku jarang berjalan-jalan ke Korea. Ini memang bukan kali pertama, tapi aku biasanya kemari karena ada urusan pekerjaan dan mengunjungi mama, selebihnya aku langsung kembali." Ucap renjun.

"Sekarang kau bisa berjalan kemanapun. Karena kau tak perlu memikirkan pekerjaan sama sekali, semuanya adalah tanggung jawabku, kau hanya perlu bersantai saat ini." Ucap jaemin membuat sang empu menatap suaminya itu.

"Sekarang beban berat yang selalu ada di pundakmu, telah hilang. Kau hanya perlu bahagia dan selalu bersama denganku? Mengatakan apapun padaku, mengerti?" Ucap jaemin.

"Apa kau yakin dengan pernikahan ini jaemin? Apa kau yakin bisa jatuh cinta padaku? Apa kau yakin akan menjalani hal ini tanpa seorang anak? Kau jelas tau kalau menikah dengan seorang pria tak akan membuahkan apapun bukan?" Jaemin mengerti kecemasan renjun saat ini dia lantas tersenyum lalu diapun mengelus kepala istrinya itu.

"Aku percaya. Dan aku tak masalah jika tanpa seorang anakpun. Karena tanpa kau ketahui kau sudah spesial sayang." Lanjut jaemin dalam batinnya.

"Tapi?"

"Sssttt. Jangan katakan apapun lagi. Yang perlu kau tau aku sudah jatuh padamu saat ini, dan mencintaimu." Ucap jaemin dan renjun melihat kedalam mata jaemin untuk mencari kebohongan yang ada tapi yang dia lihat hanya kejujuran membuat matanya memanas seketika. Jaemin kaget melihat renjun yang berlinangan airmata lantas diapun langsung membawanya kedalam dekapan hangatnya.

"Jangan menangis injunie. Nana tidak suka melihatnya." Ucap jaemin sembari mengelus punggung sempit itu.

"Nana hiksss..." Tangis renjun dan jaemin hanya menenangkan istrinya itu.






At. Swedia.

Jeno dan Haechan masih dengan senang menikmati waktu liburan mereka sebelum kembali 3 hari lagi ke korea karena jeno harus segera mulai bekerja lagi.

"Senang echanie?"

"Hmm, sangat." Ucap Haechan tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

"Tadi kau mengirimkan pesan pada siapa?"

"Renjun, aku rasa kami akan menghabiskan banyak waktu berdua tanpamu ataupun jaemin." Ucap Haechan.

"Kau ini." Ucap jeno gemas pada istrinya itu lantas mengelus kepalanya dan mengecupi kepalanya.

"Tak masalah bukan jeno?"

"Tentu saja, aku senang kau dekat dengan sepupuku." Ucap jeno.

"Tentu saja. Lagian renjun orang yang asyik jeno. Aku harap pernikahannya bahagia dengan jaemin, dan aku harap jaemin tak akan goyah walaupun winter pada akhirnya datang lagi." Ucap Haechan karena walaupun tak pernah bertemu dengan winter dia tetap tak ingin wanita itu datang kembali karena dia hanya ingin kebahagiaan renjun yang sudah dia anggap saudaranya sendiri.

"Hmm aku juga berharap hal yang sama. Jika dia sampai menyakiti sepupuku maka aku akan pastikan untuk menghajarnya tanpa ampun." Ucap jeno.

"Hmm, aku juga akan membantumu sayang."

"Aku sangat mencintaimu Lee Haechan."

"Aku juga sangat mencintaimu Lee jeno." Balasnya dan mereka pun berciuman.













At. Korea, KTH corp.

Wendy masuk kedalam perusahaan sang suami dan diapun langsung menuju ruangan suaminya itu.

Ceklek.

Taehyung tersenyum melihat istrinya datang lalu diapun menyuruhnya masuk.

"Kenapa kau kemari sayang? Sudah selesai bertemu dengan renjun?"

"Hmm, lagian aku tak enak jika harus mengganggu renjun lama-lama, dia baru saja sehat."

"Aaa."

"Aku juga ingin mengatakan sesuatu."

"Ada apa sayang? Sepertinya sangat serius."

"Renjun dan jaemin bertemu dengan winter di Swedia." Taehyung lantas menghentikan kegiatannya dan diapun langsung menatap Wendy

"Mereka bertemu dengannya dan bertanya kenapa dia meninggalkan pernikahannya. Dan dia hanya menjawab belum siap. Tapi, Taehyung aku tau dia adalah anak kandungmu. Kau pasti ingin dia bahagia. Tapi, aku juga ingin anakku bahagia, aku tak ingin winter meminta padamu untuk menyuruh renjun berpisah dari jaemin. Aku tak mau anakku menderita Taehyung."

"Aku tak akan melakukannya. Aku juga tak mungkin melakukannya pada renjun. Dia telah berkorban, jika dia bahagia dengan pernikahan ini aku juga akan mempertahankannya tanpa memikirkan anak kandung dan anak tiriku, karena keduanya telah ku anggap anakku sendiri."

"Makasih Taehyung makasih hiksss..." Ucap Wendy dan Taehyung pun langsung mendekat pada istrinya dan memeluknya.

"Kau tak perlu berterimakasih sayang, renjun adalah anak baik yang rela menderita, jadi aku akan membuatnya bahagia dan akan ikut menjaga kebahagiaannya saat ini." Ucap Taehyung dan Wendy hanya menganggukkan kepalanya saja.







































[Tbc]

Wife?(Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang