22. Kim Winter

3.1K 373 9
                                    

Winter menginjakkan kakinya di bandara Seoul, dia benar-benar memutuskan untuk pulang dan mengambil jaemin dari renjun, karena dia sangat yakin jaemin masih mencintainya. Dia pasti akan mengambilnya tak perduli apapun. Mungkin dia memang bersalah tapi dia ingin kembali pada jaemin lagi. Dan menikah dengan pria na itu.

Winter lantas menaiki taxi dan diapun langsung menuju perusahaan sang ayah. Kim Taehyung.

At. KTY corp.

Winter masuk tanpa perduli dengan tatapan semua karyawan yang kaget dengan kedatangannya saat ini. Bahkan dia mendengar semua pembicaraan para karyawan yang ada di perusahaan ayahnya itu.

"Lihat itu, aku tak menyangka setelah mempermalukan tuan Kim dia berani kembali tanpa rasa bersalah."

"Apa dia tak tau malu setelah meninggalkan pernikahannya sendiri bahkan keluarga Na sangat tak menyukainya."

"Presdir Na juga terlihat lebih cocok dengan istrinya sekarang. Bahkan mereka sangat serasi sekali. Aku senang dengan kebahagiaan mereka."

Winter hanya diam saja lalu diapun memasuki lift dan langsung menekan tombol ruangan paling atas.

Ting!

Winter keluar dan melihat asisten ayahnya yang kaget dengan kedatangannya itu.

"Daddyku ada didalam bukan?"

"Hmm." Angguk asisten itu. Winter lantas langsung masuk tanpa mengetuk pintu sama sekali.

Ceklek.

Taehyung kaget melihat anak sematawayang nya datang dan langsung duduk dihadapannya saat ini.

"Kau kembali nak?"

"Tentu saja. Dan kurasa Daddy tau maksud aku kembali."

"Ne?"

"Aku ingin melanjutkan pernikahan ku dengan Na Jaemin."

"Kim Winter!"

"Kenapa dad? Bukankah kau sudah berjanji pada ibu sebelum kalian berpisah kalau kau akan selalu menuruti semua perkataanku? Lalu kenapa sekarang kau tampak keberatan? Aku hanya ingin mengambil apa yang menjadi milikku." Ucap winter.

"Tidak bisa Kim winter, kau sudah memutuskan untuk melepaskan semuanya. Dan kau tak berhai membuat renjun menderita. Saat ini saudara tirimu adalah istri dari jaemin. Kau harus mengikhlaskan semuanya." Ucap Taehyung.

"Tidak bisa winter, Daddy tak akan membiarkan kau melakukan hal buruk pada renjun. Biar bagaimanapun dia adalah orang yang baik dan pantas bahagia." Ucap Taehyung.

"Apa Daddy pikir aku tak pantas bahagia hah?! Walaupun Daddy tak setuju aku akan melakukan dengan caraku sendiri, aku akan membuat renjun meninggalkan jaemin atau aku bisa membuat jaemin melakukan itu pada renjun, karena aku sangat yakin dia masih mencintaiku. Perasaan tak akan cepat berubah Daddy." Ucap winter lalu diapun pergi dari ruangan itu.

Taehyung menyandarkan kepalanya pada sandaran kursi dan memejamkan matanya karena kelakuan anaknya itu. Dia merasa tak becus menjadi orangtua saat ini. Sangat tak becus sekali.


















At. Mansion utama keluarga na.

Renjun mengantarkan jaemin sampai ke pintu depan. Sembari memegang tas kerja milik jaemin.

"Yakin tak ingin pergi bersama? Kau bisa melihat-lihat perusahaanku saat aku bekerja."

"Tidak Nana, lagian aku sudah berjanji akan kesana saat jam makan siang dan makan siang bersama kan?"

"Hmm, nanti aku akan kirimkan supir. Aku khawatir kau tersesat nantinya."

"Hmm." Angguk renjun mengerti lalu jaeminpun tersenyum dan mengambil tas yang sedari tadi dipegang oleh renjun.

Cup.

Renjun sedikit kaget saat jaemin mengecup bibirnya lalu melihat sang suami yang telah masuk kedalam mobil, membuatnya mau tak mau melambai dengan wajah merona nya. Lalu masuk kedalam mansion itu. Tanpa mengetahui salah satu maid yang melihat sejak tadi dan mengirimkan pesan pada seseorang.

Sementara itu winter tersenyum karena melihat mobil jaemin yang telah keluar dari pekarangan mansion utama Na itu, dan diapun menyuruh supir taxi itu masuk kedalam.

"Tunggu disini sebentar, saya tak akan lama."

"Baik nona." Ucap supir itu lantas diapun keluar dan menekan bell.

Ding! Dong!

Ceklek.

"Nona Kim?" Kaget sang pembuka pintu, bibi kwon.

"Hai, aku ingin bertemu dengan renjun." Ucap winter masuk begitu saja tanpa ada rasa sopan sedikitpun.

"Maaf nona, tuan dan nyonya tidak membiarkan nona masuk kemari." Ucap bibi kwon menghalangi.

"Apa saya terlihat perduli? Lagian tuan dan nyonya mu tak ada dirumah bukan? Bahkan Na Jaemin juga sama." Ucap winter.

"Tolong segera keluar nona sebelum saya melakukan kekerasan." Ucap bibi kwon.

"Coba saja, maka saya bisa pastikan kau di pecat." Ancam winter. Disaat bersamaan renjun yang baru saja kembali dari dapur melihat kedatangan winter yang membuatnya kaget.

"Kim Winter?" Winter lantas tersenyum mendekat pada renjun.

"Hai Huang Renjun, senang bertemu denganmu lagi." Ucap winter sedangkan renjun hanya diam saja.

"Apa yang membuatmu datang kemari?"

"Kurasa kau pasti tau. Kau kan sangat pintar Huang Renjun."

"Maaf nona tolong pergi dari sini." Ucap bibi kwon.

"Kau tak berhak mengusirku sama sekali." Ucap winter datar.

"Sudah bi, kau bisa kembali. Saya akan mengurusnya."

"Tapi nyonya, saya tak mau dimarahi tuan jaemin."

"Tidak akan bi." Ucap renjun meyakinkan pembantu yang sudah lama bekerja dengan keluarga suaminya itu. Lantas keduanya pun duduk berhadapan.

"Kurasa kau tau maksud kedatanganku Huang Renjun, dan aku ingin secepatnya."

"Apa maksudmu?"

"Aku ingin bersama dengan jaemin oppa. Aku tau kalau kemarin aku salah, tapi sekarang posisimu juga salah. Posisi itu harusnya milikku. Dan aku sangat yakin jaemin oppa masih sangat mencintaiku, jadi pergi darinya secepatnya Huang Renjun.*

"Maaf, tapi aku tak akan pergi dari suamiku. Dan tempat ini adalah milikku Kim winter, kau sudah melepaskannya. Jadi, ini bukan milikmu lagi, dan Na Jaemin adalah suamiku. Jadi, jangan bermimpi. Sekarang kau bisa pergi dari sini sebelum aku menyuruh semua bodyguard yang ada untuk menyeret mu keluar." Ucap renjun datar.

"Kau jangan terlalu senang Huang, karena na jaemin akan tetap menjadi milikku, kau harus ingat dia straight dan bukan gay. Aku yakin Na Jaemin yang akan meninggalkanmu secepatnya. Kau lihat saja dan siap-siap lah menangis sampai darah keluar dari matamu." Ucap winter lalu diapun keluar dari mansion itu meninggalkan renjun yang menangis dalam diam karena dia benar-benar takut apa yang dikatakan winter akan menjadi kenyataan. Dia tak siap dengan semua ini, karena dia sudah merasa sangat nyaman dan aman bersama suaminya.























[Tbc]

Wife?(Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang