26. Date and Birthday.

2.9K 310 5
                                    

~Spesial ulangtahun Na Jaemin😘~






Renjun telah selesai memakai pakaiannya lalu diapun melihat ponselnya dan terlihat pesan dari Yangyang lalu membukanya.

Yangyang.

Aku sudah menemukan dokter yang bisa melakukan penanaman rahim padamu dan iparmu. Kapan kau ingin bertemu dengannya?

Apa bisa dalam waktu tiga hari?

Akhirnya kau membalas juga, aku sudah berlumut menunggu dari tadi.

Mian aku baru saja selesai mandi.

Wah, apa kau melakukannya dengan suamimu? Bagaimana rasanya renjun?

Jangan berpikir seperti itu, cepat katakan bisa tidak dalam waktu tiga hari soalnya iparku akan kembali besok dari China.

Oke, kebetulan dokter itu di mutasi ke Korea. Aku akan ke Korea besok dan kita langsung bertemu di rumah sakit lusa.

Rumah sakit mana?

Samsung hospital. Oke?

Hmm.

Setelah membalas pesan dari Yangyang, renjunpun masuk kedalam room chat dengan Haechan.

Haechan.

Haechan, aku sudah menemukan dokter yang bisa melakukan penanaman rahim.

Benarkah? Kapan kita bisa bertemu dengannya?

Lusa.

Baiklah.

Oh iya aku tau kau pasti tidak tau kalau hari ini jaemin ulangtahun. Aku ingin menyampaikan ini karena jeno menyuruh.

Benarkah? Aku tidak tau, lalu aku harus memberikan apa? Aku tak sempat memberili apapun.

Mungkin kau berikan saja selamat dulu. Aku yakin dia akan mengerti, kalian baru saja saling mengenal setelah menikah itu wajar.

Hmm. Makasih infonya.

Sama-sama.

Setelah chat dengan Haechan berakhir, renjun benar-benar sangat bingung dia tak bisa membelikan apapun untuk jaemin saat ini. Mungkin dia akan memberikan ucapan lalu kadonya menyusul saja. Disaat bersamaan jaemin keluar dan diapun melihat renjun yang melamun, lalu diapun mendekat dan kalian tak perlu khawatir, jaemin sudah menggunakan pakaian yang disiapkan renjun di walking in closet.

"Injunie? Ada apa?" Ucqp jaemin memegang bahu sang suami membuat renjun sedikit kaget.

"Tidak apa Nana. Sydah siap? Apa kita berangkat sekarang?"

"Hmm, ayo." Ucap jaemin lalu diapun menggenggam tangan suami mungilnya itu dan merekapun segera pergi ntah kemana karena renjun tak tau soal Korea sama sekali.









At. Restoran.

Jaemren tengah berada di restoran mewah yang sengaja di pesan jaemin agar tak ada yang mengganggu mereka, sekarang mereka sefanf ada di rooftop restoran itu dengan suasana romantis sekali.

"Bagaimana makanannya?"

"Ini lezat Nana." Ucap renjun tersenyum dan jaemin ikut tersenyum lalu diapun mengulurkan tangannya untuk menghapus noda pada sudut bibir suaminya itu.

"Apa aku makan seperti anak kecil?" Ucap renjun.

"Tidak, kau sangat menggemaskan." Ucap jaemin dan renjun hanya menunduk untuk menutupi wajahnya yang memerah.

"Jangan menunduk, kalau menunduk kau tak bisa makan sayang." Ucap jaemin dan renjun langsung mengangkat kepalanya untuk menatap jaemin..

"Nana?" Sang empu balas menatap suaminya itu.

"Maaf karena aku benar-benar tak tahu sama sekali "

"Tak tahu apa?" Bingung jaemin.

"Hari ini ulangtahun mu bukan? Aku sama sekali tidak tau Nana, aku bahkan tak ada hadiah apapun." Ucap renjun merasa bersalah. Jaemin mengerti, dia bahkan melupakan hari ulangtahunnya saat ini.

"Tak masalah injunie, aku juga lupa soal itu." Ucap jaemin sembari menggenggam sebelah tangan renjun. Renjun hanya menatap suaminya itu. Dan berpikir bagaimana winter bisa meninggalkannya sedangkan jaemin adalah pria yang pengertian sekali.

"Happy birthday Na Jaemin. Aku pastikan hadiahmu menyusul." Ucap renjun tersenyum.

"Makasih sayang." Ucap jaemin tersenyum. Lalu diapun pun mulai berpikir mengenai hadiah itu.

"Bagaimana jika aku meminta hadiahnya malam ini? Lagian hadiahnya tidak sulit kok, juga tak butuh biaya."

"Benarkah? Apa? Coba katakan, aku akan berikan." Ucap renjun semangat dengan tatapan polosnya.

"Nanti akan aku beritahu jika kita sudah pulang." Ucap jaemin karena jujur dia sekarang tengah menahan nafsunya pada suaminya yang terlihat menggoda tanpa melakukan apapun sama sekali.

"Hmm, baiklah." Angguk renjun.

"Makan yang banyak." Ucap jaemin tersenyum lalu memberikan beberapa makanan ke dalam piring renjun.

"Nana juga." Ucap renjun melakukan hal yang sama.















At. Mansion utama Kim.

Wendy, Taehyung dan winter tengah makan malam bersama. Bahkan winter hanya menatap malas ibu tirinya itu.

"Aku akan tinggal bersama mommy mulai sekarang dad." Ucap winter karena dia sangat tahu kalau sang ayah tak akan membantunya, ibunya lah yang akan membantunya.

"Apa-apaan kau ini Kim Winter!" Marah Taehyung dan Wendy hanya bisa menggenggam sebelah tangan suaminya itu.

"Aku akan tinggal dengan mommy, dan Daddy tak bisa.mengubah ataupun melarangku sama sekali, karena mommy sudah memperbolehkan ku. dan lagi aku yakin Daddy tak akan berada di pihak ku, karena Daddy lebih sayang pada istri baru juga anak tirimu." Ucap winter ketus lalu diapun segera beranjak dari duduknya dan pergi menuju kamarnya untuk pergi segera ke kediaman ibunya.

"Tenanglah Taehyung, kau harus dengan tenang menghadapinya." Ucap Wendy.

"Bagaimana mungkin sayang? Aku harus bagaimana? Anak itu sangat nekad, aku tak mau dia mencelakai puteramu dan Chanyeol Hyung, Chanyeol Hyung sangat berarti bagiku bahkan aku bisa berada di posisiku saat ini karena mendiang suamimu."

"Aku mengerti, tapi aku percaya anakku tak akan kenapa-napa, karena aku sangat yakin Chanyeol oppa menjaga anak kami. Kau habya perlu menghadapi winter dengan tenang oke?"

"Hmm." Angguk Taehyung memikirkan cara agar sang anak tak melakukan hal yang akan membuat sang anak menderita.


































[Tbc]

Wife?(Jaemren)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang