07

573 65 0
                                    

Arunika yang memancarkan asa nya kepada bentala

Maka tuhan, ijinkan aku untuk menjadi manusia Nirmala untuknya yang selalu di rundung luka

Dia hanya wanodya tanpa abhinaya

Atma yang terjebak didalam jenggala luka

....

Mentari telah terbenam sempurna

Gadis dengan tubuh kecil itu memasuki kediaman wang yi dengan senyum yang mengembang

Zhou shiyu benar benar senang, karena akhirnya ia memiliki rumah untuk pulang

Akhirnya dia memiliki alasan untuk tetap hidup

Akhirnya dia menemukan alasan mengapa dia harus bekerja keras

Itu karna gadis dengan tatapan tajam Bernama wang yi

" yiyii " panggilnya pelan, sepatu yang menghiasi kakinya sudah tergantikan oleh sandal milik nya, matanya mengernyit Ketika makanan yang ia siapkan untuk wang yi masih utuh dan tak tersentuh sedikitpun

" wang yi " panggil zhou shiyu pelan

Kakinya melangkah kesana kemari, kekamar dan kamar mandi yang hingga akhirnya ia melangkahkan kakinya menuju balkon

Matanya membulat sempurna melihat tubuh ringkih itu meringkuk dengan tatapan yang kosong

" astaga yiyi " panggilnya panik

" ada apa ? kenapa ngga telpon aku "

" ayo kubantu "

Melupakan tubuh lelahnya yang sudah seharian bekerja, gadis bertubuh kecil itu sungguh bersusah payah memapah gadis yang lebih besar dan lebih tinggi darinya itu hingga akhirnya berhasil merebahkannya di Kasur king size milik wang yi

Mata wang yi menatap zhou shiyu " maaf "

" aku marah "

" maaf "

" kenapa diam disana "

" disini berisik sekali zhou zhou, berisik " rengek wang yi, ya dan ini adalah kali pertama zhou shiyu melihat sisi lemah wang yi dan memanggil Namanya segemas itu

" tidak apa, aku disini "

Menggeleng lemah " berisik sekali " wang yi memukul kepalanya pelan

" ehhh, ngga boleh " shiyu mencoba menggenggam lengan wangyi

" tapi berisik sekali "

" mau kuu obati ? "

Wang yi mengangguk

" dengarkan aku oke "

Wang yi Kembali mengangguk

" disini berisik hm ? "

" eum "

Zhou shiyu menutup kedua mata wang yi, lalu berbisik pelan " hush jangan berisik, semestaku tidak suka, jangan mengganggunya lagi, jika masih menganggunya, aku pukul kalian " dengan tangan yang satunya mengusap lembut pipi wang yi

Hanya deru nafas yang terdengar oleh telinga zhou shiyu, matanya menatap nanar wang yi yang terdiam, tentu ini hanya alibi tetapi dalam hatinya sungguh sungguh berharap bahwa ini bisa sedikit mengobatinya

Grep

Wang yi menggenggam tangan shiyu dengan erat

" apakah masih berisik "

Wang yi menggeleng

" bagus, mereka takut, nanti kalau mereka datang lagi, beritahu aku "

" akan ku biarkan kau masuk menjelajahi jenggala Lukaku, semoga kau bisa membawa ku keluar "

" akan ku rengkuh tubuhmu dengan erat, hingga tak ada lagi luka yang akan mendekat, terimakasih untuk kesempatannya, aku tidak bisa mengutarakan banyak janji, tetapi aku akan terus bersamamu memeluk daksamu yang penuh luka "

Maka hari ini ditemani baskara yang mulai tenggelam dua insan itu sudah saling menggenggam, berpegang teguh pada asa yang semoga bisa membuatnya keluar dari jenggala luka

.

.

.

.

tbc

tbc

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
JENGGALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang