Happy reading!
**********************
Pagi ini, Vera berangkat sekolah sendiri dengan diantar supirnya. kedua kakaknya itu tidak berangkat dikarenakan Varen yang masih dirawat di rumah sakit dari semalam. sedangkan Varo yang sedang dihukum oleh papanya.
Kejadian kemarin malam yang membuat Algra marah besar ketika mendengar Varen dilarikan ke rumah sakit dan Varo yang pulang sudah babak belur.
"Vera, kalo ada apa-apa nanti di sekolah, bilang sama papa ya sayang?" ujar Algra seraya mengelus pucuk kepala anak gadisnya itu.
"Iya pah, siapp." jawab Vera sambil tersenyum palsu. Algra pun tersenyum lalu membiarkan putrinya itu pergi ke sekolah dengan diantar supir pribadinya pagi ini.🏍️🏍️🏍️
Sesampainya di depan SMA UNIVERS STAR, Vera mulai memasuki pekarangan sekolah setelah melambaikan tangannya pada supir yang mengantarkannya. Pak Sani namanya.
Vera terlihat kurang semangat hari ini, karena biasanya kedua kakaknya itu menemaninya, berangkat bersama dengannya namun tidak dengan hari ini. ia mulai berjalan lagi, namun tidak sengaja tali sepatunya lepas. Vera menghela nafasnya dan mulai sedikit menundukkan badannya untuk mengikat kembali tali sepatunya.
Saat Vera sedang memperbaiki tali sepatunya yang lepas. suara klakson motor dibelakang mengagetkannya.
TINNNN!
"duh siapa sih, sabar napa woy!" dengusnya kesal sambil masih berusaha mengikat tali sepatunya kembali.
Seorang pria datang menutupi roknya dengan jaket hitam yang baru saja ia lepas.
Vera menoleh kearahnya.
"lo?" kaget Vera dengan mata melotot melihat siapa pria itu.
"ngapain lo nungging-nungging tadi hah?!" cebiknya kesal.
"gue----gue tadi, lagi benerin tali sepatu kak." ucapnya gagap kali ini. karena Drega menatapnya tajam."rok lo pendek banget, besok gue beliin yang baru dan lo harus pake." ucapnya memaksa.
"kok lo ngatur sih!"
"suka-suka gue. nama lo Gelya kan?" tanyanya kali ini.
"Gelya mata lo, nama gue Vera." balasnya.
"lah emang bener, Gelya kan?"
"lo budek ya kak? nama gue Gelvera Arellia Trevash. puas lo?!" dengusnya kesal dan mencak-mencak ditempatnya.
"Gak."
"dih dasar aneh. mending kak aduh siapa namanya ya? kak heumm, ah iya mending kak Alba masuk kelas sana itu motornya ngalangin yang lain." jelasnya kini berebet seperti kereta. sementara Drega mengernyitkan dahinya.
"Alba?" beonya.
"Iya kak Alba mending pergi, itu motornya ngalangin tau." usirnya.
"nama gue bukan Alba." ucapnya lagi.
"emang nama kakak siapa?" tanyanya balik.
"Aldrega Sebba Brawliune." jawabnya.
"Nah tuh bener, karena lo tadi manggil gue Gelya, sekarang gantian gue yang manggil kakak Alba." seringaian senyum jahilnya telah terbit di pipi manis Vera."emang tau, kenapa gue panggil lo Gelya?" tanyanya.
"enggak." jawabnya cepat.
"Gelvera Arellia disingkat jadi Gelya ngerti?" jelasnya pada gadis yang sedang menatapnya tak berkedip. Vera segera tersadar dari lamunannya.
"Ah iya, berarti sama dong kayak gue panggil kakak Alba, nama lo kan Aldrega Sebba haha." tawanya kini meledak memikirkan hal yang tak disengaja, ia pikirkan ternyata menjadi masuk akal menurutnya.Drega menahan senyumnya walau sangat tipis jika dilihat. tawa gadis itu seolah membawa kehangatan dalam hatinya.
Bel masuk terdengar berbunyi nyaring di seantero SMA UNIVERS STAR. membuat mereka berdua tersadar dari lamunannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDREGA
Teen Fiction"kok lo ngatur sih?!" "gue ga suka penolakan." Takdir mempertemukan Drega dengan gadis pindahan pada pertemuan yang tak disengaja akan menimbulkan masalah baru dalam hidupnya. Semuanya dimulai, saat lemparan bola basket mengenai gadis cantik yang se...