Markas Leopard #17

101 4 0
                                    

Happy reading!

**********************

Suasana hati Drega malam ini terasa campur aduk, mengingat dirinya sudah benar-benar mengikat diri dengan gadis dari adik musuhnya sendiri.

Drega telah sampai di mansion, selesai mengantarkan Vera tadi, ia menyempatkan pulang ke mansion, setelahnya, ia berencana ke markas untuk berkumpul dengan teman-temannya, Bram dan Melina yang melihat putra keduanya baru pulang, langsung memanggilnya saat Drega hendak menaiki anak tangga menuju kamarnya.

"Son!" panggil Melina pada Drega. Drega menghentikan langkahnya dan menoleh ke mamanya.
"Kenapa mom?" tanya Drega bingung.
"Aishh, anak ini, turun kesini sebentar Son." suruhnya. Drega pun mengangguk dan mulai menuruni tangga menghampiri orang tuanya.

"ada apa mom?" tanya Drega lagi, bingung.
"Kamu tak kangen mommy kah Son?" ucapnya sambil tersenyum dan mengelus kepala Drega.
"Kangen, mommy kan sibuk terus." ucap Drega dengan wajah lelahnya. Melina masih mengelus kepala putra keduanya itu lembut.

"darimana saja kamu, Aldrega?" tanya Bram, selaku papanya.
"Keluar, dad." jawabnya seadanya. Bram mendengus sebal mendengar jawaban singkat anaknya itu.
"ya kemana? kau tak pulang dulu ganti baju seragammu sebelum keluar?" tanya Bram lagi.
Drega menghela nafasnya. "nanggung klo pulang dulu, dad." jawabnya lagi.

"mom, dad, Drega ke kamar dulu, cape mau mandi." ucapnya lagi. Bram dan Melina mengangguk dan membiarkan Drega ke kamarnya.

🏍️🏍️🏍️

Drega menuruni tangga dengan terburu-buru, setelah ia selesai membersihkan diri tadi, orang tuanya yang melihat itu langsung memanggilnya, lebih tepatnya Melina, mamanya.

"Son! Makan dulu sini." Panggil Melina pada putra keduanya itu. sedangkan Drega menghela nafasnya, ia menghampiri kedua orang tuanya yang berada di meja makan. Drega mulai duduk di kursinya.
"Abang mu, kemana Drega?" tanya Bram, papanya.
"Gak tau pah." jawab Drega singkat, ia terlihat buru-buru mengambil nasi dan lauknya. Melina yang melihat itu langsung menepuk tangannya lumayan keras dengan sendok yang dipegangnya.

"Awsshh kenapa sih mom?" desis Drega saat Melina menepuk tangannya dengan sendok.
"Kamu ini, buru-buru sekali, makan yang santai Son." Omelnya, lalu ia menyiapkan nasi untuk suaminya, Bram.
"Drega buru-buru mau nongkrong." jawab Drega cepat.
"Jangan pulang terlalu malam, nanti daddy kunci gerbangnya, mengerti, Aldrega?" ucap Bram. sedangkan Drega mendengus kesal.
"Iya dad." jawabnya singkat. ia mulai memakan makanannya dengan cepat. sambil terus melirik ke jam tangannya.
"Vina mana mom?" tanya Drega saat sudah selesai makan, ia berdiri dari duduknya.
"di kamar sedang tidur." jawab Melina.
"yaudah, Drega pamit mau keluar dulu, dah, mom, dad." ucap Drega, lalu ia berlalu pergi keluar dari mansion. Bram dan Melina hanya menggelengkan kepalanya.

🏍️🏍️🏍️

Motor Drega berhenti di depan markas Leopard, markas Leopard sebenarnya ada banyak, tapi kali ini Drega datang ke markas utamanya. Drega mulai memasuki markas dan memasukkan pin, pintu terbuka, ia langsung berjalan masuk, di dalam sudah banyak anak-anak Leopard yang sedang berkumpul.

"Alo bos, akhirnya datang juga." sapa Liam.
"Hmm."
"lama banget, Ga, tumben." tanya Leo.
"disuruh makan dulu sama emak gue." jawab Drega lagi, ia duduk di sofa sambil menggelengkan rokoknya dari dalam saku celananya. semuanya mengangguk.

ALDREGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang