Happy reading!
**********************
Sore ini, motor Drega berhenti di depan restoran yang bertema klasik. Vera turun dari motor Drega dan memberikan helm yang dipakainya pada Drega. Drega turun dari motornya dan menaruh helmnya. ia mulai menarik pelan tangan Vera untuk masuk ke dalam restoran.
"Kak?" ucap Vera saat Drega menarik pelan tangannya.
"Hmm, kenapa?" jawabnya masih menggenggam tangan Vera.
"Kita kemana?" tanyanya lagi.
"ke restoran, makan." Drega memilih meja kosong yang berada di pojok.
"lo, pesen apa aja, gue yang bayar." ucap Drega lagi sambil memberikan buku menu pada Vera.Vera mengangguk dan mulai memilih-milih makanan yang akan dia pesan. tiba-tiba seorang pelayan menghampiri meja mereka.
"selamat datang di restoran kami, silahkan, mau pesan apa? biar saya tuliskan pesanannya." ucap pelayan itu sopan. Drega lalu mengangguk.
"Pie daging, nasi cumi-cumi sama jus alpukat." Ucap Drega menyebutkan pesanannya. Drega menatap Vera yang masih memilih-milih pesanan.
"Cepet, lo mau pesen apa?" tanya Drega gemas dengan gadis ini, karena lama sekali memesan makanannya. Vera menoleh dan mengangguk.
"saya nasi goreng, pasta, sama jus stroberi."
ucap Vera pada pelayan itu, pelayan itu mengangguk dan mulai mencatat pesanan mereka berdua. setelah mencatat semua pesanan mereka berdua, pelayan itu pergi meninggalkan meja mereka."lo sering kesini kak?" tanya Vera tiba-tiba, sambil melihat-lihat dekorasi dan tema restoran ini, sangat klasik tapi menakjubkan.
"Hmm, ini restoran langganan gue." Drega berdehem dan mulai mengotak-atik ponselnya. Vera mengangguk-anggukkan kepalanya mengerti.
"lo, punya pacar?" tanya Drega tiba-tiba, saat meletakkan kembali ponselnya ke meja. Vera mendengar itu langsung terbatuk-batuk mendengar pertanyaan Drega."CK lo kenapa?" ucap Drega sambil memberikan sebotol air mineral pada Vera. Vera menerimanya dan langsung meminumnya cepat.
"lo kok tiba-tiba nanya gitu sih?!" kesal Vera. setelah meminum air mineralnya.
"Apa salahnya? gue cuman nanya." balas Drega lagi heran. "lo blum jawab pertanyaan gue." lanjutnya lagi dengan tatapan tajam.
"ga punya" ucap Vera setelah mengehela nafasnya pelan.
"ga punya apa?" tanya Drega lagi.
"ya gapunya pacar, lo budek ya kak?!" dengus Vera kesal. pria didepannya ini sepertinya budek atau sengaja pura-pura budek pikirnya.Drega terkekeh kecil, lalu menatapnya dengan tajam lagi.
"lo pacar gue sekarang." finalnya tiba-tiba. Vera yang mendengar itu langsung melotot dan menggebrak meja, orang-orang mulai menatap kearahnya. Vera cengengesan dan menjadi malu, lalu ia menatap Drega lagi kesal.
"Kenapa sih lo?!" dengus Drega.
"Apaan sih kak! Gak ya, gue gamau!" bentaknya kecil dan menolak mentah-mentah.
"CK gue ga suka penolakan!" ucap Drega lagi mendekatkan wajahnya ke wajah Vera, otomatis Vera langsung memundurkan wajahnya."Gak mau! Pokoknya gamau! Kok lo maksa sih?!" ucap Vera lagi kesal. Drega hanya diam, pria itu seakan tidak peduli dengan penolakan yang diajukan oleh Vera.
Tak selang berapa lama, pelayan datang dengan membawakan pesanan mereka.
"Silahkan dinikmati makanannya." Ucap pelayan itu pada mereka berdua. Drega tak menjawab sepertinya pria itu marah terlihat dari mukanya.
"Terimakasih." ucap Vera pada pelayan itu, pelayan itu mengangguk dan berlalu pergi.🏍️🏍️🏍️
"Kak, tungguin ih!" teriak Vera pada Drega, pria itu berjalan lebih darinya, setelah keluar dari restoran itu.
"CK lama." ucap Drega menoleh pada Vera yang terlihat ngos-ngosan di belakangnya.
"lo kenapa sih kak?!" kesal Vera yang akhirnya bisa menyusul Drega dan menahan bajunya.
"lo lama." jawabnya singkat. "cepet naik." lanjut Drega lagi memberikan helmnya pada Vera, ia juga mulai memakai helm full facenya dan naik ke motor, buru-buru Vera naik, Drega langsung menyalakan motornya, ia mulai meng gas motornya yang membuat Vera hampir terjungkal kebelakang, Vera langsung melingkarkan tangannya ke perut Drega, pria itu tersenyum di dalam helm.Jalanan kota Jakarta, sore ini sangat ramai, banyaknya kendaraan mobil ataupun motor yang berlalu lalang, Drega mengendarai motornya santai, ia terus melirik ke spion untuk melihat gadis itu, Vera yang menyadari Drega mencuri-curi pandang lewat spion terheran-heran. Drega yang ketahuan mencuri-curi pandang langsung mengalihkan fokusnya ke depan.
"Kak, kita pulang kan ini? lo tadi udah janji ya cuman makan." Ucap Vera ketus.
"CK iya, lo bawel banget sih!" ucap Drega ngegas.
"Dih bawel-bawel, enak aja, gue gak bawel ya! gue cuman ngingetin." balas Vera lagi.
"lo bisa diem ga?! atau mau gue turunin di sini hah?!" kesalnya sambil mendengus kasar.
"Galak banget jadi cowo! iya gue diem, puas kan lo?!" ucap Vera lagi mengalah. Drega tak menjawab. ia menaikkan kecepatan motornya kali ini.🏍️🏍️🏍️
Tepat jam 6 sore, Vera baru sampai di depan rumahnya, ia mengembalikan helm pada Drega dan berjalan masuk ke rumahnya, namun sebelum itu, Drega menahan pergelangan tangannya, Vera menoleh.
"Apalagi sih kak?!" kesal Vera.
"ga bilang apa-apa lo sama gue?" ucapnya datar sambil membuka helm full facenya. Vera menghela nafasnya lelah.
"Makasih. dah sana pulang." ucap Vera lagi ketus.
"Bukan itu. lo ga bilang apa-apa sama pacar lo selain itu?" kini Drega yang terlihat kesal. Vera yang mendengar kata 'pacar' itu langsung mendengus kasar."gue bukan pacar--" Ucapan Vera terpotong.
"lo pacar gue, gaada penolakan." sela Drega cepat dan menatapnya tajam. sedangkan Vera mencak-mencak ditempatnya.
"Ah terserah lo, gue cape!" Vera langsung berbalik dan baru saja ia akan berjalan masuk pergelangan tangannya ditahan lagi. Vera melepaskan tangannya kasar dan menatap Drega lagi."Apalagi sih kak?!" ucap Vera kesal.
"Mana handphone lo?" tanyanya.
"buat apa?" jawab Vera heran.
"Siniin bentar." ucap Drega lagi mulai kesal.
"gak buat apaan sih kak?!" protes Vera lagi.
"gue bilang siniin bentar." Nada bicaranya kini berubah dingin dan menatap Vera tajam. Vera meneguk salivanya susah payah, ia mengambil ponselnya di tas dan memberikannya ke Drega. Drega langsung menerima ponsel Vera dan mengetikan nomornya disana, dia juga menyalin nomor Vera di ponselnya. setelah selesai ia langsung mengembalikan ponselnya."Besok, berangkat sekolah bareng gue." ucap Drega yang mulai memasangkan helm full facenya.
"gausah kak, gue sama abang----" ucap Vera terpotong.
"Abang lo emang bisa nganter, besok?" tanya Drega to the point. Vera kembali berpikir, ah iya juga Varen juga masih di rawat di rumah sakit, sementara Varo entah kapan selesai dari hukuman papa. Drega yang menyadari Vera yang hanya diam langsung terkekeh. ia tahu gadis itu pasti sedang bingung."gue bisa dianter sama supir--" ucap Vera terpotong, karena Drega menyelanya cepat.
"berangkat bareng gue. jangan berani-berani kabur ngindarin gue." ucap Drega langsung meng gas motornya pergi. Vera mendengus sebal dan mencak-mencak berjalan masuk ke mansion."Dasar pemaksa!" gumamnya kesal, lalu mulai membuka pintu dan masuk.
🏍️🏍️🏍️
Jangan lupa vote, komen dan share cerita Aldrega ke teman-teman kalian! See you in the next part💗
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDREGA
Teen Fiction"kok lo ngatur sih?!" "gue ga suka penolakan." Takdir mempertemukan Drega dengan gadis pindahan pada pertemuan yang tak disengaja akan menimbulkan masalah baru dalam hidupnya. Semuanya dimulai, saat lemparan bola basket mengenai gadis cantik yang se...