Bekal makanan #20

167 8 5
                                    

Happy reading!

***********************

Bel istirahat berbunyi nyaring di seantero SMA UNIVERS STAR. sudah satu jam Vera dan teman-temannya bermain TOD, kini Vera yang sudah lemas ingin mengisi perutnya, tersenyum sumringah, akhirnya mendengar bel istirahat berbunyi.

"Akhirnya bel juga." Ucap Vera langsung membuka tasnya dan mengambil kotak bekal yang sudah disiapkannya tadi pagi.
"Wah apaan tuh? tumben lo bawa bekel, Ra?" celetuk Lala sambil menengok kearah bekal Vera.
"Nasi goreng nih, kebetulan gue bangun awal tadi pagi, yaudah sekalian aja masak buat bekel, udah lumayan bosen gue sama jajanan kantin, lo mau?" tawar Vera yang dari tadi melihat Lala sepertinya mengincar bekal nasi gorengnya.
"Eh gausah, Ra, buat lo aja, lagian lo belum makan kan?" tolak Lala tak enak dengan Vera, ia cengengesan sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Vera yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya.

"Makanya klo laper tuh, beli sendiri sana di kantin!" sindir Tresa julid pada Lala.
"Dih yodah nih mau beli ke kantin!" ucap Lala dengan nada sinis. gadis itu pergi berlalu keluar kelas menuju kantin.
"kalian ga ke kantin?" tanya Vera pada ketiga temannya yang masih duduk bersamanya.
"Gak ah, bosen." ucap Tresa.
"eh iya, gue mau beli pop mie dulu deh, laper hehe.. Lina temenin yuk!" ucap Nara pada Lina yang sedang membereskan buku-bukunya.
"Ayok, kalian pada nitip gak sekalian?" tanya Lina.
"gue nitip jus stroberi aja deh, nih uangnya, Na." ucap Vera memberikan uang merah pada Lina. Lina pun menerimanya dan mengangguk.
"lo nitip ga, Sa?" tanya Lina pada Tresa.
"Gak deh, makasih, Na." ucap Tresa. Lina pun mengangguk dan berlalu pergi keluar kelas menuju kantin bersama Nara.

Vera mulai memakan bekal nasi gorengnya, ia menengok kearah Tresa yang sedang menatapnya.
"lo ga jajan, Sa? tumben banget." ucap Vera.
"gatau nih, Ra, lagi ga mood gue." jawab Tresa dengan wajah lesu.
"Kenapa? ada masalah kah? nih lo mau ga?"
tawar Vera menyodorkan bekal nasi gorengnya pada Tresa. sementara Tresa hanya menggelengkan kepalanya.
"Gak, Ra, makasih, gue masih kepikiran dare dari si Lala tadi, tuh anak emang asem banget, nyuruh gue minta nomernya kak Andre." ucap Tresa sambil menyoret-nyoret entah itu buku siapa dengan pulpennya.
"Ohh jadi karena itu, yaudah coba dulu aja, Sa, siapa tau dapet kan, kita ga tahu, karena lo juga belum nyoba." ujar Vera memberi saran.
"Tapi, Ra, gue---" ucapan Tresa terpotong, saat Drega tiba-tiba masuk ke kelas Vera dan menghampirinya. sedangkan Vera yang sedang memakan bekalnya langsung melotot kaget.

Drega menarik satu kursi dan duduk di samping Vera. ia menatap kearah Tresa yang masih belum pergi meninggalkan mereka berdua. Tresa yang mengerti ditatap seperti itu langsung buru-buru beranjak dari duduknya.
"Eh, Sa, mau kemana, Sa?!" tanya Vera panik karena melihat Tresa yang akan meninggalkan dirinya dan Drega berdua.
"Mau ke kantin, eh iya ke kantin, dah, Ra!" ucap Tresa cepat, lalu langsung berjalan keluar kelas. sementara Vera mendengus kesal.

"makan apa?" tanya Drega tiba-tiba melihat kearah bekal Vera.
"Nasi goreng, buta mata lo?!" ucap Vera ngegas. Drega yang mendengar nada dan ucapan Vera, langsung berubah menatapnya tajam.
"Apa sih kak?! Jangan liatin gue kek gitu!" dengus Vera kesal. sementara Drega tiba-tiba mengambil sendok yang di pegang Vera, lalu menyendokkan nasi goreng itu ke mulutnya, ia mengangguk-anggukkan kepalanya saat mengunyah nasi goreng itu.
"Enak, lo masak sendiri?" tanyanya sambil menyendokkan kembali nasi goreng ke mulutnya, sedangkan Vera yang melihat itu masih cengo terbengong.

Para siswi-siswi yang melihat kejadian langka itu langsung berteriak histeris. kelas X Ipa 4 jadi ramai, karena kedatangan Drega. ada yang mengintip di jendela, pintu, dan bahkan yang berada di kelas itu sendiri langsung heboh. Vera berdecak mendengar keriuhan suara-suara histeris di telinganya.
"Siniin kak sendoknya!" rengek Vera berusaha merebut kembali sendok dari tangan Drega.
"lo belum jawab pertanyaan gue." ujarnya santai masih mengunyah nasi goreng di mulutnya.
"pertanyaan apa sih?!" dengusnya kesal.
"lo budek? lo masak sendiri nih bekel?" ucap Drega lagi. sebenarnya ia tipe orang yang benci mengulangi pertanyaannya. tapi ia melakukan itu pada Vera, karena gadis itu tipe yang lemot.
"Ishh iya, gue masak sendiri!" finalnya.

"besok bawain gue bekel kek gini." ucap Drega kelewat santai, ia lalu menatap gadis di depannya yang sepertinya sebentar lagi akan meledakkan emosinya.
"Gak mau! enak aja, lo pikir siapa?!" bentaknya sambil merebut sendok di tangan Drega.
"lo pacar gue, lo lupa?" ucap Drega percaya diri, sambil menatap Vera tajam.
"Pacar, pacar, mimpi kali lo!" gumam Vera sambil memakan nasi gorengnya kembali.

Drega yang sudah kesal karena gadis ini terus memberinya penolakan, langsung mendekatkan dirinya pada Vera, ia menarik dagu Vera dan membisikkan sesuatu di telinganya.
"sekali lagi lo nolak gue, gue cium lo disini sekarang." bisiknya pelan, nafasnya terasa menusuk leher Vera. Vera meneguk salivanya keras saat mendengar bisikan itu. Vera langsung mendorong Drega agar menjauh darinya.
"Apaan sih kak?! jangan macem-macem ya sama gue!" sentaknya kesal plus panik.
Drega terkekeh mendengarnya. "omongan gue ga pernah main-main, asal lo tau." ucapnya lagi sambil menatap Vera tajam, ekspresinya datar dan nada bicaranya dingin, ia merebut kembali sendok ditangan Vera dan menyendokkan kembali nasi goreng ke mulutnya.

Vera mendengus kesal. ia menendang-nendang kecil kakinya yang berada di bawah meja. melirik ke bekal makanannya ia tambah kesal, karena Drega hampir menghabiskan semua nasi gorengnya.
"buka mulut lo." ucap Drega tiba-tiba, sambil menyodorkan sendok nasi goreng ke mulut Vera. sedangkan Vera menggelengkan kepalanya pelan.
"CK buka gak?!" paksanya. mau tidak mau Vera membuka mulutnya, Drega menyuapkan sesendok nasi goreng ke mulut Vera, ia tersenyum sangat tipis melihat gadis didepannya ini sangat menggemaskan ketika mengambek.

Bertepatan saat Drega menyuapi Vera, Lala yang menerobos paksa masuk ke kelas langsung melongo, melihat pemandangan yang belum pernah ia lihat selama ini, begitu juga dengan Liam dan Abas yang akhirnya berhasil menerobos kerumunan untuk masuk ke kelas X Ipa 4 ini. mereka semua cengo.
"Buset, dicariin kemana, ternyata lagi suap-suapan sama ayang." gumam Liam yang masih melongo karena kaget.
"Ada apaan sih?! kenapa rame bang---" ucap Fetro terpotong, matanya melotot tak kalah kaget, dibelakangnya di susul oleh Zero, Andre dan Leo.
"BANGSAT ITU BENER---" teriak Abas sangat keras, mulutnya langsung dibekep dengan roti yang Liam bawa ditangannya. sementara Lala saking kagetnya, ia tanpa sadar menjatuhkan jus stroberi yang dibawanya, komplit sudah kekacauan ini.
"Heh curut, ngapain lo jatuhin jus nya dongo?!" sentak Tresa kesal, sepatunya jadi basah karena tumpahan jus stroberi yang di bawa Lala. sementara Lala langsung tersadar, ia langsung cengengesan.
"eh sorry, Sa, ga sengaja." ucapnya malu.

Drega langsung menatap teman-temannya tajam, ketika teriakan Abas menyadarkannya. ia langsung menaruh sendok yang dipegangnya.
"ngapain lo disitu?!" ucapnya dingin.
"ehehe Bos, anu Bos..kita nyariin Bos tadi." ucap Abas cengengesan.
"ganggu." gumam Drega kecil. Vera yang mendengarnya langsung menampar pipi Drega.
"Awsshh apasih lo?!" dengusnya kesal.
"semua orang liatin kita, kak!" kesal Vera sambil mencubit pinggannya lagi.

"Buset, berani juga tuh cewe, nampar Drega." celetuk Leo yang daritadi memperhatikan kedua sijoli itu.
"Biasa yo, orang kalau mulai bucin apapun di terima." ledek Liam.
"Ini gue yang ketinggalan info, apa begimane sih, kok bisa si Bos sama tuh anak baru? apalagi tuh anak baru kan adik musuhnya sendiri." ucap Abas lagi, ia masih mencoba mencerna semuanya.
"Drega keknya beneran suka sama tuh cewe."  tambah Zero lagi. Andre berdecak, ia maju dan memanggil Drega.
"Ga!" panggil Andre keras. Drega menoleh kearahnya. "Cabut!" lanjut Andre.
"CK berisik!" Drega mulai beranjak dari duduknya dan berlalu menghampiri teman-temannya. namun sebelum itu ia membisikkan sesuatu di telinga Vera.
"pulang sekolah bareng gue, awas lo klo kabur." bisik Drega pada Vera, ia langsung menghampiri teman-temannya dan keluar dari kelas X Ipa 4.

🏍️🏍️🏍️

Jangan lupa vote, komen dan share cerita Aldrega ke teman-teman kalian! See you in the next part💗

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALDREGA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang