Papa Mertua - Taerosé [✓]

papa mertua : dua

jgn lupa genjot vote nya~

Terhitung sudah seminggu Rosie bekerja di perusahaan Veenan. Semuanya berjalan dengan normal. Rosie pun sudah mengakrabkan diri dengan beberapa rekan kerja nya, bahkan dengan Lisa yang ternyata cukup petakilan dan cerewet.

Namun Rosie terkadang tidak betah dirumah karena Jeka yang sangat posesif. Jika saja Rosie tak menikah dengan Jeka, mungkin ia tak akan pernah tau sifat asli Jeka sesudah menikah. Pria itu menjadi sangat posesif, pencemburu bahkan banyak mengatur ini dan itu.

Awalnya normal dan dapat Rosie pahami, namun lama kelamaan posesif pria itu menjadi semakin tak masuk akal. Ia melarang Rosie tersenyum pada pria lain, melarang Rosie menyimpan kontak pria, memasang cctv di setiap sudut rumah bahkan ruang kerja pribadi milik Rosie.

Keadaan tersebut membuat Rosie sangat tertekan. Hingga malam ini wanita itu memutuskan untuk keluar dari garis batasan nya. Tanpa memperdulikan tanggapan Jeka nanti ataupun aturan jam malam, ia memutuskan untuk minum-minum alkohol di kedai daging dekat kantor bersama rekan-rekan nya, pria dan wanita.

Mereka hanya berjalan kaki, mobil Rosie di tinggalkan di parkiran perusahaan, toh berhubung kedai tersebut dekat dengan perusahaan.

Hanya sekedar minum-minum alkohol, melakukan beberapa permainan dan menikmati daging hangat. Setelahnya mereka pun pulang, berbeda dengan Rosie yang berjalan kembali menuju parkiran perusahaan untuk mengambil mobilnya.

Jujur Rosie sangat pusing dan sedikit mabuk, namun ia tetap memaksakan diri untuk baik-baik saja.

Wanita itu telah sampai di mobilnya. Tangan nya buru-buru merogoh saku jas nya mencari kunci mobilnya, namun berakhir panik karena tak menemukan benda itu dimanapun. Bahkan di dalam tas. Ia berpikir mungkin saja ketinggalan di kedai daging jadi wanita itu berbalik untuk pergi namun saat ia berbalik, ia dikejutkan dengan kemunculan seseorang yang mengangkat kunci mobilnya.

"Mencari ini?"

"Je...ka?"

Pandangan Rosie buram. Efek alkohol yang semakin kuat. Di matanya yang kini berada di hadapannya adalah Jeka suaminya. Padahal itu Veenan.

Veenan pun hanya tersenyum simpul.

"Kau mabuk?"

Rosie terkekeh pelan, "Ya. Mau tau alasan nya? Karena kau! Kau sangat posesif dan itu mengganggu ku, sangat! Aku benar-benar stress, kau tau?"

"Sungguh?"

"Hm, sekarang kau datang kesini untuk apa, huh? Ingin memarahi ku karena pulang telat? Ya, Jeka sialan! Kenapa kau begitu posesif padaku?"