side story' 3

5.4K 182 1
                                    

Happy reading!



.
.

"Jadi bagaimana?" Tanya Andra pada dokter Dong-ji kepercayaan keluarga

Dong-ji tersenyum "yah.. Ian sedang mengandung"

Ian yang duduk bersandar di dashboard kasur tersenyum

Dong-ji tersenyum "Selamat Andra dan Ian, urusan saya sudah selesai saya permisi"

Dong-ji pergi meninggalkan kamar Andra dan Ian, setelah kepergian dong-ji Andra langsung duduk dikasur dekat Ian

"Ulang tahun baby El bulan depan sayang" ucap Andra

"Iyaa, aku seneng bisa ngasih Ade buat dia, tapi.. ini yang terakhir ya?" Ucap Ian

Andra mengangkat tangan kanan nya dan mengelus puncak kelapa Ian "iyaa sayang, udah cukup dua"

Andra beralih memeluk tubuh mungil itu "makasi ya sayang, makasih banyak udah mau Nerima aku bahkan sampai punya dua anak, kamu ga akan tau seberapa bahagia aku sekarang"

Ian membalas pelukan Andra kuat "aku.. sayang kamu.." ucap Ian pelan namun masih bisa didengar Andra

Andra terkekeh "aku juga sayang banyak banyak sama kamu"

Andra melepas pelukannya dan menangkup wajah Ian "lihatlah.. kamu sangat imut sekarang, aku jadi ingin memakanmu"

Semburat merah muda terlihat dikedua pipi Ian "baru juga periksa.."

Andra kembali terkekeh "ngak sayang bercanda" kemudian Andra mengecup singkat bibir plump Ian

"Emmm.. kurang...." Ucap Ian setelah Andra mengecup singkat bibirnya

Andra tersenyum gemas "oke oke"

Andra kembali mengecup bibir Ian kali ini lebih lama, dan berakhir Andra melumat bibir Ian kasar

"Mhhhh..! Ah Andra!"

Andra mengigit ujung bawah bibir Ian dan meninggalkan bekas luka disana

"Maaf sayang" Andra mengelus sudut bibir yang berdarah akibat ulah dirinya sementara Ian menatap kesal Andra

"Mau vc Buna?" Tanya Andra

"Mau!" Sahut Ian

Andra mengambil ponsel dari saku nya dan menekan no Buna



-

"Halo Bun" ucap Andra

"Hallo sayang.., ada apa? Ian mana?"

"Ini Ian mau ngomong sama bunda"

"Loh? Kok vc pake no Andra kalo Ian yang mau ngobrol sama Buna?"

"Gapapa Bun Ian malas ambil hp nya"

"Oalah, yaudah mana ian nya?"

Andra memberikan ponselnya pada Ian, Buna melihat Ian duduk bersandar di dashboard menjadi khawatir "

"Sayang kamu gapapa? Sakit ya?"

"Engga Bun, oiya ayah mana Bun aku juga mau ngomong sama ayah"

"Tumben banget.., bentar Buna panggil dulu"

"Ayah!!"

Rayn datang menghampiri istirinya itu "ada apa sayang teriak begitu?"

"Ian mau ngomong sama kita" ucap bunda dari belakang telfon vidio

Rayn menatap layar ponsel yang diperlihatkan oleh Wulan

•° Perjodohan °• ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang