Tiga sahabat datang ke Academy Decelis sebagai murid baru, karena di sekolah itu tidak terdapat Vampire(?).
Ya, disaat itu keadaan sedang geger dengan keberadaan Vampire-vampire mengerikan yang suka menghisap darah manusia hingga m*ti, termasuk kel...
"...segitunya kalian percaya pada mereka...?." _______________________
JANGAN LUPA VOTE, DAN COMMENT NYA YA...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
~HAPPY READING~
"Huh?. Apa yang kau maksud, Jia?." Sooha bertanya dengan wajah yang tidak bersahabat.
"Tidak, tidak ada. Sudahlah, lupakan saja." Jawab Jia mengalihkan.
"Tidurlah, ini sudah sangat larut, "
"..selamat malam." Ujar Jia sebelum ia meninggalkan kamar Sooha.
_________
"Huh, kau dengar itu bukan, Sooha?."
"Jia, selalu begitu. Ia bertindak seolah-olah ia tau segalanya."
"Ia selalu memperingati kita akan hal-hal buruk yang mungkin akan terjadi pada kita. Tapi, lihatlah, tidak ada satupun yang terjadi."
"Ia selalu berburuk sangka pada siapapun. Huh.."
(Name) langsung mengeluarkan kekesalannya akan Jia sesaat setelah Jia keluar, sedangkan Sooha hanya mendengarkannya dengan alis berkerut.
"Tapi... seperti yang kita tau, Jia memiliki insting yang kuat. Jadi..."
"Dia tidak pernah membuktikan bahwa insting nya kuat." Sanggah (name) yang membuat Sooha terdiam.
"Dia juga tidak pernah memberitahu kita tentang kekuatan yang dia miliki." (Name) masih kesal.
"Ah.. sudahlah, kita juga sudah tau bagaimana sifat Jia." Ucap Sooha menenangkan (name).
"Omong-omong, kamarku jadi bersih karena teman-teman membantuku," Ujar Sooha mengalihkan topik pembicaraan.
"Bagaimana dengan kalian?. Apakah tidak ingin dibersihkan juga?." Tanya Sooha.
"Tenang saja, walapun aku pemalas. Tetapi, demi kenyamanan ku sendiri aku sudah membersihkan kamar ku!." Jawab (name) dengen pede.
"Kalau, Jia. Yah.. kau tau sendiri bahwa tidak ada yang boleh menyentuh barang-barang di kamarnya. Jadi, dia pasti tidak memperbolehkan orang lain meskipun untuk membersihkan kamarnya." Jelas (name) menambahkan dan Sooha mengangguk paham.
"Eh?. Ya ampun, yang itu lupa dibersihkan. Aku harus membuangnya." Perlahan Sooha mengambil satu plastik yang tidak sempat dibuang tadi.
