Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
20.15
Kini tak henti hentinya sang ayah menciumi anaknya gemas. merasakan wangi bayi dari kai. anak itu hanya berusaha lepas namun pastinya hanya sia sia.
kini suasana ruang makan itu kembali hening. Hanya suara sendok yang berperang dengan makanan.
"Dad, mom"
sontak keduanya melihat.
"aku akan los angeles malam ini ." ucap venno. Membuat sang mommy tersedak.
Aaron memberikan air putih pada istrinya itu. Ia memandang wajah venno dengan tenang. "dalam rangka apa?" Tanya sang Daddy.
"Aku ingin bekerja disana, membangun perusahaan ku sendiri."
Aaron hanya mengangguk. mengusap bibir anak bungsunya yang tengah sibuk mengunyah makanan itu dengan tisue.
"baiklah, nanti akan Daddy urus semuanya."
"kakak ingin kemana??" Tanya kai yang bingung dengan percakapan mereka.
"Kakak akan keluar negeri, untuk bekerja." Balasnya. Kai hanya mengangguk mulutnya seolah berkata oh dan Memilih mengunyah makanan yang berada dimulutnya.
Acara makan malam yang begitu damai pun selesai. Para pelayan dan bodyguard disana yang senantiasa menjalankan aktivitas mereka masing masing seperti biasanya.
terlihat lah seluruh anggota keluarga wiliams sudah berpakaian rapih.
Penerbangan dilakukan sekitar pukul 21.00 malam. kini mereka mulai beranjak sekitar 1 jam sebelum penerbangan.
>>>>>>>
Kini keluarga wiliams sudah sampai di bandara internasional. dengan kemeja hitam yang mereka kenakan.
Satu hal yang membuat banyak pasang mata melihat ke arah mereka. Tatapan mereka tak henti menatap anak kecil yang berada di pelukan anak ke tiga dari keluarga wiliams yang tak lain venno.
Pakaian anak itu yang sangat jauh berbeda dari sang kakak. Memakai setelan baju tidur dengan brand mahal hanya terdiam di gendongan sang kakak. Dengan wajahnya tertutup selimut kecil bermotif.
venno tak terlalu perduli dengan itu. Sedangkan Axel sedari tadi menatap sinis mata mata yang mengarah ke arah adiknya itu.
"kakak, apakah sudah boleh kai membuka ini?"tanya anak itu dibalik selimut. tangannya meraih selimut, namun tertahan oleh tangan kakaknya.