4. Mission

13 2 0
                                    

Aaron Elang Cyane berjalan sambil menguap sesekali. Pukul tujuh pagi dan ia sudah diharuskan berkumpul untuk menjalani misi pertamanya sebagai Alnilam. Oh great! Padahal kemarin dia baru saja menginjakkan kakinya lagi di Konegade.

"Selamat pagi, Elang!"

Suara lembut seseorang membuat Elang mrngalihkan atensinya ke sumber suara. Senyum lebar terpasang begitu saja di bibir Elang.

"Selamat pagi Aleasha! Kau ada misi juga hari ini?"

"Uhm." Aleasha mengangguk malu-malu. "Kata Miss Canonina, hari ini semua Alnilam yang baru pulang latihan akan menjalani misi pertama."

"Eh, begitukah? Aku tidak tahu soal itu. Omong-omong kenapa kau sendirian? Biasanya Vector selalu bersamamu kemana pun kau pergi?"

"Eh, uhm, ano... Kak Vector sudah pergi tadi bersama Aurora."

Elang mengangguk paham. Sudah bukan rahasia lagi tentang hubungan Vector dan Aurora, dari awal masa ujian Alnilam juga sudah terlihat kalau mereka saling memiliki ketertarikan. Sisa perjalanan keduanya menuju tempat berkumpul dihabiskan dengan obrolan ringan seputar latihan mereka.

"Ah, Aleasha sepertinya Rosemary dan yang lain sudah menungguku. Kita berpisah di sini, sampai jumpa."

Aleasha tersenyum malu-malu seraya membalas lambaian tangan Elang. Elang sendiri tersenyum pada Aleasha sekali lagi sebelum pergi menuju tempat di mana timnya berkumpul. Di sana Yorino, Sean, dan Rosemary sudah menunggu. Terima kasih karena Yorino bukan Alnitak yang seenaknya terlambat seperti Nicholas, tapi tetap saja masih terasa aneh dengan pergantian mendadak ini.

"Selamat pagi, Elang." Sean menyapa dengan senyumnya yang tak sampai ke mata dan Elang membalasnya dengan anggukan pelan, jujur saja Elang masih agak kaku dengan anggota baru timnya itu. Walaupun Elang cepat akrab dengan orang lain, tapi Sean terlihat sangat aneh, dan Elang tidak tahu bagaimana caranya untuk mengakrabkan diri.

"Bagus, tidak ada Mr Nicholas, sekarang kau yang mewarisi kebiasaan terlambatnya."

"Eeh, b-bukan begitu Rosemary, tadi aku-"

"Sudah-sudah, sekarang bukan saatnya berdebat." Yorino menengahi mereka agar mendengarkan penjelasan tentang misi pertama mereka sebagai Alnilam. "Aku akan menjelaskan misi kalian, jadi dengarkan baik-baik."

"Siap." Ketiganya berseru serempak.

Yorino membuka sebuah peta dan menunjukkannya pada tim tujuh. "Misi kalian adalah mengantarkan para pedagang dari gerbang selatan Konegade menuju ke perbatasan desa Sora. Kalian akan melewati rute terdekat, yaitu melewati hutan selatan."

"Eh, kalau hanya misi sederhana begini kan biasanya juga dilakukan oleh para Mintaka." Elang mencebik masam, dia pikir setelah menjadi Alnilam misinya akan ditingkatkan ke misi yang lebih sulit.

"Bodoh, kau tidak tahu wilayah hutan yang akan kita lewati?"

"Eh, memangnya hutan apa? Bukannya semua hutan sama saja ya Rosemary?"

"Geez, aku tidak percaya kau pergi keliling berbagai negeri dengan Mr Guilen kalau rumor tentang hutan selatan saja kau tidak tahu." Rosemary bersedekap dada dan melengoskan pandangan dari Elang.

"Eh, memangnya ada apa di hutan selatan?"

"Aku pernah membacanya di buku, hutan selatan adalah hutan yang paling berbahaya daripada hutan lain di Konegade. Bukan karena banyak monster atau bandit, karena mereka tidak berani menginjakkan kaki di hutan selatan. Setiap orang yang akan mengambil jalan pintas melewati hutan selatan, harus memiliki peta dan mengikuti jalur yang ada di peta, jika mereka tidak mengikuti peta, besar kemungkinan mereka akan tersesat ke dimensi lain dan mustahil menemukan jalan keluar."

PandoraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang