Matahari terbit menimbulkan cahaya silau yang pada akhirnya membuat Rosemary dan Sean membuka mata. Semenjak Elang menghilang sore kemarin, mereka tidak beranjak, ke manapun. Bukannya mereka tidak peduli pada Elang, tapi salah-salah malah mereka ikut-ikutan tersesat. Satu-satunya cara sekarang adalah kembali dan melapor pada Yorino kalau Elang menghilang. Itu adalah niat awal Rosemary dan Sean sebelum cahaya menyilaukan yang tidak ada hubungannya dengan sinar matahari muncul dengan tiba-tiba di depan mereka.
"Whoaaa, akhirnya aku kembali."
Suara bariton Elang adalah hal pertama yang memasuki indera pendengaran Rosemary dan Sean begitu cahaya menyilaukan tadi menghilang.
"Elang... Elang kau tidak pa-pa?" Rosemary berdiri dari duduknya dan memutar-mutar tubuh Elang; memastikan kalau tidak ada yang salah dengan temannya.
"Eh kau bisa kembali? Bagaimana caranya? Dan siapa dia?" Tanya Sean beruntun saat mendapati Guinevere berdiri dalam diamnya sambil mengamati percakapan mereka bertiga.
"Ah Sean, dia—"
"Gwen!" Rosemary memekik memotong ucapan Elang sembari memeluk Guinevere dengan riang yang ditanggapi gadis berambut panjang itu dengan gumaman singkat dan hal itu membuktikan kalau dia tidak sedang berhalusinasi. "Bagaimana Gwen bisa di sini? Dan uh, bagaimana kalian bisa bersama?"
"Oh, jadi kau Guinevere Abigail? Aku Sean, kata Mr Nicholas aku harus menggantikan posisimu di tim tujuh selama kau tidak ada. Salam kenal."
"Hm."
"Bukan 'hm' bodoh, kau harus menjelaskan kenapa kau bisa ada di sini?" Sungut Elang.
"Menurutmu?"
"Geez, kau benar-benar menyebalkan."
"Hei Elang tenanglah sedikit. Jadi apa yang kau lakukan di sini Gwen?"
"Latihan tentu saja, apa lagi?"
"Oi bodoh! Kau menanggapi pertanyaan Rosemary, tapi mengabaikan pertanyaanku."
"Berisik, idiot!"
"Jadi begitu panggilan akrab Elang untuk Guinevere 'bodoh' dan panggilan akrab Guinevere untuk Elang 'idiot'." Sean mencatat tanpa terganggu dengan perdebatan Elang dan Guinevere, sementara Rosemary hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan teman satu timnya.
Beberapa lama setelah perdebatan tidak jelas Elang dan Guinevere mereka berempat melanjutkan perjalanan, dan kali ini Guinevere yang memimpin jalan. Sambil berjalan dia juga menceritakan tentang alasannya berada di hutan selatan.
Sebenarnya, Guinevere sudah berencana untuk berlatih bersama sang kakak, tapi niatan itu diurungkan, karena sebuah insiden di ujian Alnilam. Yang Guinevere tahu setelah dia mendapatkan luka yang cukup parah setelah berhasil melewati sesi ujian, Gerald membawanya pada sang ayah; Gautam Abigail. Guinevere sendiri tidak terlalu mengerti kenapa Gautam mengatakan kalau Konegade bukan lagi tempat yang aman untuknya, Guinevere hanya menurut saat Gautam membawanya ke hutan selatan dan masuk ke dalam hutan yang dijaga oleh Arashi. Gautam juga mengatakan kalau Arashi masih kerabat jauh dari ibunya, dan berakhirlah Guinevere berlatih selama tiga tahun bersama Arashi. Selama dalam masa latihan, kakak sepupunya; Zoda Abigail seringkali datang melihatnya berlatih.
Hanya itu yang bisa Guinevere jelaskan pada Elang, Rosemary, dan Sean, tapi dia masih menyimpan alasan sebenarnya dan juga misi rahasia yang harus ia jalani. Tapi mungkin misi ini tidak akan menjadi rahasia lagi, karena saat ini Guinevere merasakan sebuah keberadaan yang memperhatikan mereka sejak tadi.
"Guinevere, ada apa?" Sean bertanya saat melihat Guinevere berhenti mendadak. Secara otomatis Elang dan Rosemary juga berhenti, mereka juga ingin tahu apa yang sebenarnya terjadi.
"Apa kalian tidak merasakan sesuatu?"
Elang, Sean, dan Rosemary menjamkan setiap indera mereka untuk merasakan 'sesuatu' yang dimaksud Guinevere, tapi hasilnya nihil; mereka tidak merasakan apapun.
"Mereka datang."
Mereka berempat memasang kuda-kuda masing-masing saat Guinevere memberi aba-aba. Dalam hitungan kedua, ribuan jarum tampak menghujani mereka.
"Lightning needle."
Guinevere menangkal jarum-jarum itu dengan energi petirnya yang ia manipulasikan menjadi jarum listrik. Terjadi ledakan-ledakan kecil di udara yang menimbulkan asap tebal karena tubrukan kecil ribuan jarum itu. Tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, Guinevere mengajak ketiga temannya bersembunyi. Sean yang mengerti dengan kode dari Guinevere, langsung menghilangkan jejak energi mereka. Ternyata memang benar, misi Guinevere kali ini tidak akan bisa disebut misi rahasia, ia sudah terlanjur melibatkan Elang, Rosemary, dan juga Sean. Tapi tidak masalah, ia akan terbantu dengan kehadiran mereka bertiga.
"Gwen, apa terjadi sesuatu? Sepertinya kau menyembunyikan banyak hal dari kami." Rosemary memulai pembicaraan.
"Sebenarnya ini adalah misi rahasia, tapi apa boleh buat kalian sudah terlibat, jadi aku akan menjelaskannya dari awal." Elang menelan ludah gugup mendengar nada tegas dari suara Guinevere. "Elang, Rosemary, apa kalian ingat tentang ular raksasa yang menyerang kita saat ujian Alnilam?" Elang dan Rosemary mengangguk beserta segumpal rasa bersalah yang diam-diam menelusup ke dalam hati. "Ular itu bukanlah monster yang seharusnya ada di sana, tapi seseorang telah memanggilnya, dan targetnya adalah aku."
"Eh?"
"Apa kalian tahu tentang Cristhos?"
"Cristhos bukannya ilmuan yang sangat gila harta itu?" Sean menyahut.
"Kau benar, tapi tujuan Cristhos sebenarnya bukanlah uang, tapi kekuatan untuk menguasai mantra keabadian."
"Mantra keabadian? Bukankah itu hanya mitos?" Rosemary menatap intens pada Guinevere.
"Mitos berasal dari fakta yang diceritakan kembali dengan melebih-kurangkan detailnya. Bagaimana aku menjelaskannya, semua kegilaan di dunia ini dimulai dari perang tahta kedua."
"Perang tahta kedua?" Elang, Rosemary, dan Sean membeo menirukan Guinevere. Pasalnya mereka bertiga tidak mendapat ide untuk kejelasan apa itu perang tahta kedua. Setahu mereka perang tahta hanya terjadi satu kali, yaitu ketika dunia ini pertama kali dibentuk.
Beratus tahun yang lalu dunia terdiri dari dua bagian. Dunia atas yang dihuni ras manusia dan dunia bawah yang dihuni ras daemon. Sedangkan para nephilim bertugas mengawasi mereka dari langit. Mulanya mereka hanya saling berhubungan antar sesama ras, tapi lambat laun terjadi pula hubungan antar ras, seperti yang terjadi antara perkawinan silang ras daemon dan ras nephilim yang menghasilkan ras baru bernama ras altergo.
Suatu ketika terjadi bencana ketika sosok Kayuka yang merupakan daemon keturunan terakhir Lucifer melarikan diri dari neraka. Ia bertujuan untuk memusnahkan seluruh nephilim. Demi menjaga kestabilan dunia kala itu, dewa menurunkan sembilan demon beast untuk menghentikan Kayuka. Kehadiran sembilan demon beast benar-benar bisa memukul mundur Kayuka yang kini telah tersegel di dalam neraka paling dalam, sedangkan kesembilan demon beast disegel ke dalam tubuh ras daemon yang dinyatakan pantas dan mereka yang memiliki demon beast di dalam tubuhnya disebut daemon berdarah murni. Sejak saat itu ras manusia, daemon, altergo, dan nephilim tinggal di dunia yang sama. Tidak ada lagi perbedaan antara dunia bawah ataupun dunia atas. Lalu atas perintah dewa seorang archangel mengumumkan bahwa dunia akan dibagi menjadi lima kerajaan besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pandora
FantasyAaron Elang Cyane selalu berpikir, sepulangnya ia dari latihan panjang selama 3 tahun, ia akan menjadi lebih kuat dan bisa melindungi rekan satu tim sekaligus sahabat masa kecilnya saat dalam misi, tetapi nyatanya saat ia kembali ke Konegade, Guinev...