12. Dear Soobin

71 11 3
                                    

Tiga hari setelah kejadian malam itu Soobin atau pun Yeonjun tak kembali ke asrama, Soobin pergi mengurung dirinya di sebuah kamar mengabaikan panggilan yang membuat ponselnya berdering semalaman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari setelah kejadian malam itu Soobin atau pun Yeonjun tak kembali ke asrama, Soobin pergi mengurung dirinya di sebuah kamar mengabaikan panggilan yang membuat ponselnya berdering semalaman.

Ia berbaring di kasur sembari menatap ke arah tirai jendela yang sedikit terbuka. Malam itu Jimin datang menjemputnya di rumah sakit untuk pulang, mereka sempat bertengkar sampai akhirnya Soobin mengurung diri di kamar apartemen Jimin.

Tok!

Tok!

"Soobin..." Panggil Jimin dari balik pintu.

"Om taruh makananya di depan kamar, Om pergi dulu karena ada urusan."

Soobin menenggelamkan wajahnya di bantal, ia bingung harus bertanya kepada siapa dan pergi kemana, ia masih tidak mau menerima jika Yeonjun berhubungan dengan kematian Kakaknya.

Ia tidak siap membenci Yeonjun, seorang teman yang sangat ia sayangi, kecelakaan itu sangat tragis bagaimana Yeonjun bisa terlibat.

"Apa sebenarnya maksud mamah kalau Yeonjun penyebabnya..."

Soobin memandangi jam tangan hitam pemberian Yeonjun, pasti ada kan alasan atas wajah bersalah Yeonjun.

Soobin keluar dari kamar dan memakan dua waffle, kemudian pergi setelah memimjam mantel abu-abu milik Jimin, ia berjalan sekitar satu kilo meter dan mampir ke warung kopi.

Soobin memesan vanilla latte lalu duduk di kursi kosong, ia merenung sembari menyesap kopi beberapa menit sebelum memutuskan untuk menelfon seseorang.

"Halo Pah?"

"Tumben kamu telfon duluan kangen sama papah?"

"Ada yang ingin Soobin tanyakan," Soobin menarik nafasnya dengan panjang. "Tolong jawab dengan jujur."

"Apa nak? Serius sekali."

"Bagaimana sebenarnya Kak Taehyung meninggal."

"Soobin, Papah udah bilang jangan—"

"Jawab dengan jujur dan Soobin akan pulang ke Swiss."

Pria itu terdiam sejenak mendengarkan suara sang anak yang begitu memohon. "Kakakmu di gangnam, selesai main band kata polisi kemudian pulang naik motor sendirian, motornya remblong saat di lampu merah dan mobil pickup menabraknya."

"Siapa pengendara mobilnya?"

"Papah lupa, tapi kalau tak salah dia masih sekolah part time, Choi Yeonjun namanya."

Dunia Soobin rasanya runtuh seketika.

* * *

Jungkook masih menjaga Yeonjun yang belum kunjung bangun, ia tak tau apa yang terjadi, tiba-tiba saja ada telfon jika Yeonjun masuk rumah sakit. Sudah lima hari Yeonjun tak sedikitpun menunjukan tanda akan bangun.

Roommate 304✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang