Bab 4

497 70 30
                                    

Naruto milik Masashi Kishimoto
story by bby nini
warning : ooc, typo, boring, mengandung kata kata kasar dan konten dewasa, cerita mainstream, dll


Enjoy💕



Hinata menghembuskan asap rokok nya dan mengangguk sebagai jawaban nya.

"Tapi ku sarankan jangan." tersenyum kecil dan melirik pria yang masih duduk di tempat nya itu.

"-karena jika kau kabur dan meninggalkan ku di altar sendirian. Aku sangat yakin ayah mu akan langsung mendorong Itachi sebagai pengganti mu. Dan boom mereka akan dengan mudah mengambil agensi mu dengan dukungan Hyuga." jelas Hinata dengan santai.

Sasuke menaikan alis nya, bagaimana bisa wanita tahu jika ia memiliki rencana kabur saat hari pernikahan. Tapi, yang Sasuke tak tahu jika rencana nya itu justru akan menguntung kan ayah nya. Sasuke mengepalkan tangan nya. Konyol rasanya, jika ia tidak berpikir jauh tentang itu. Ayah nya tentu saja tidak akan menyia nyiakan kesempatan itu.

"Dan juga-"

Sasuke kembali mengalihkan perhatiannya pada Hinata. Wanita itu membuang sisa puntung rokok nya setelah mematikan bara api yang tersisa. Berjalan kearah tas nya dan mengeluarkan sebuah berkas . Menyerahkannya pada pria yang masih menatap datar pada dirinya itu.

"Apa ini ?" tanya Sasuke setelah menerima berkas itu.

Alis nya lalu bertaut saat mengetahui jika ini sebuah surat kontrak.

"Kau membuat perjanjian dalam pernikahan ini?!" tanya Sasuke sekali lagi.

Hinata hanya menaikan sebelah alis nya. Apa yang sedang dibicarakan pria itu? Pikirnya. Lalu merotasikan mata nya malas. Berterimakasih karena telah dilahirkan dengan otak jenius , tidak seperti pria di depannya ini.

"Itu surat perjanjian kontrak pekerjaan. Antara perusahaan ku dan agensi mu."

"Pekerjaan?!" Sasuke dengan cepat membaca kembali berkas itu. Dan benar saja di sana jelas tertulis nama perusahaan Lavender's dan KNH entertainment.

"Sepertinya kau terlalu banyak membaca fiksi remaja, Tuan muda Uchiha. Tidak ada yang seperti di pernikahan kita. Kita hanya perlu menikah, dan kau bisa kembali bersenang senang dengan kekasih mu. Oh atau para kekasih mu. Aku tidak peduli. Jadi-." Hinata menjeda sejenak ucapannya dan bangkit dari duduk nya.

"-semua keputusan ada ditangan mu. Jika kau memang sudah tak menginginkan agensi kecil mu itu lagi. Kau bisa kabur dari sekarang. Setidaknya aku tidak harus membuang buang waktu untuk kencan kedua, ketiga dan seterusnya. Terimakasih untuk kencan pertama yang begitu mengesan kan. Aku harus pergi dan selamat siangi." dengan begitu Hinata berlalu begitu saja.

Di sisi lain, Sasuke sendiri masih sibuk mencerna semua perkataan Hinata tadi. Ada sesuatu yang mengganjal dihati nya. Dan tepat sebelum Hinata benar benar pergi dari ruangan itu. Tangannya lebih dulu di cekal oleh pria itu.

"Ada yang ingin ku tanyakan."

Hinata menaikan sebalah alis nya. "Go on!"

"Apa itu berarti kau tidak masalah jika mempelai pria nya itu bukan aku tapi Itachi ?" tanya Sasuke dengan penasaran.

Hinata terkekeh pelan. Melepaskan tangan Sasuke yang tanpa pria itu sadari masih bertengger di pergelangan tangan Hinata.

"Dengan mu atau dengan yang lain. Tak ada beda nya bagiku." balas Hinata dengan senyum miring nya. Dan selanjutnya Hinata benar benar meninggalkan ruangan itu.

Dan itu membuat Sasuke cukup merasakan nyeri di dada nya. Seberapa besar Sasuke menampik jika ia tak menginginkan pernikahan ini. Tapi nyata nya, sisi lain hati nya merasa senang. Karena untuk pertama kali nya, dirinya bukan lah menjadi pilihan kedua. Untuk pertama kali nya dirinya bukan hanya sekedar cadangan jika kakak nya itu tidak mau. Dan itu cukup membuat dirinya merasa bahwa pada akhirnya dirinya akan lepas dari menjadi bayang bayang Itachi. Tapi sepertinya, hanya dirinya yang merasa bersemangat dalam pernikahan ini.

Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang