Naruto milik Masashi Kishimoto
story by niniteagurl_
warning : ooc, typo, boring, mengandung kata kata kasar dan konten dewasa, cerita
mainstream, dllAgak panjang chapter ini, jadi mohon maaf kalau membosankan :)
Enjoy💕
Kepulan asap menguar di udara saat Hinata menghembuskan asap rokok nya. Dengan gaun pernikahan yang sudah terpasang rapih beserta riasan di wajah cantik nya tak mampu menghentikan calon pengantin wanita itu untuk menghisap barang yang menjadi favorite nya setelah 5 tahun terakhir.
Hinata berdiri anggun di balkon kamar sebuah hotal dengan kedua tangan yang sibuk dengan tugas nya masing masing. Satu tangan nya memegang tablet dan sebelah lainnya mengapit rokok milik nya dengan sesekali menggeser layar tablet itu. Pemandangan laut dengan sinar mentari pagi tak mampu membuat wanita itu mengalihkan pandangannya dari benda pipih berukuran 10 inch inc. Matanya begitu fokus pada layar yang berisikan informasi mengenai beberapa tamu penting yang akan berada di pernikahannya.
Ya, sampai lah pada hari ini adalah hari dimana pernikahan Sasuke dan Hinata akhirnya di selenggarakan. Mereka menyelenggarakan pesta pernikahan di salah satu hotel milik Hyuga yang berada di Kirigakure. Tak telalu besar. Mereka hanya mengundang total 200 tamu undangan. Dan hanya 1 media saja yang bisa menyorot acara pernikahan itu secara exclusive. Tentu nya media yang langsung berada di bawah naungan Uchiha Ent. Hyuga yang tak ingin terlalu terekspos media tentang kehidupan pribadi harus berunding alot dengan Uchiha yang memang hampir seluruh anggota keluarga nya berkecimpung di dunia hiburan. Uchiha sendiri ingin mengadakan pesta yang meriah. Dan tentu saja itu sangat bertolak belakang dengan cara Hyuga. Selain itu, pesta yang ramai akan tamu undangan. Hanya akan menyulitkan Hinata nanti nya. Dan Hiashi tidak ingin putri manis nya itu mengalami hal yang tidak diinginkan.
Hahhh
Hinata mendesah lelah. Acara nya belum mulai, tapi ia sudah membayangkan betapa merepotkannya nanti. Ia harus menyambut orang orang yang bahkan ia tidak kenal. Hinata sendiri, tak mengundang satu pun dari teman teman nya. Selain karena dirinya yang sudah tak memiliki teman kecuali Karin. Ia juga tak ingin memperkejakan otak nya terlalu berat dengan menghafal kembali nama nama mereka dan menggali ingatan masa lalu nya.
Bisa di bilang, Hinata sudah bertekad untuk melupakan masa lalu nya dan meninggalkannya dalam tumpukan kardus sebagai barang usang. Meskipun begitu, masih ada satu barang yang belum bisa ia relakan kepergiannya. Mengingat perjuangan seseorang untuk mendapatkan barang tersebut. Hinata akan menyimpan nya hanya sebagai kenangan yang manis. Kalung berbandul kelinci yang selalu bertengger apik di leher jenjang nya.
Ketukan pintu terdengar bersamaan dengan hisapan terakhir dari sebatang nikotin milik nya. Hinata dengan buru buru mematikan bara api yang tersisa dan membuang nya ke kotak sampah terdekat. Ia juga mengibas ngibaskan tangan nya di udara. Berharap bau dan kepulan dari asap rokok nya segera menghilang begitu saja.
"Masuklah~" ujar Hinata setelah memastikan tak ada lagi tanda tanda keberadaan dari barang yang di anggap haram dalam keluarga nya.
Hiashi Hyuga, orang yang pertama kali muncul disusul dengan sang istri juga Neji dan Ino. Hiashi dengan senyum hangat menghampiri sang putri.
"Lihat lah, putri cantik Ayah." ujar pria paruh baya itu dengan hangat. Ia pun dengan hati hati membawa Hinata dalam dekapan nya.
"Sepertinya Ayah sangat bahagia hari ini ?" ujar Hinata sembari membalas pelukan hangat dari Ayah nya.
"Ayah mana yang tidak bahagia jika melihat putri nya yang akan segera menikah." Hiashi meregangkan pelukannya dan menatap Hinata dengan takjub.
Hinata tersenyum tipis, ia bisa melihat nya. Meski samar tapi Hinata bisa melihat senyum kebahagiaan dari sang Ayah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
Fiksi PenggemarHinata. Wanita indenpenden dengan segala keacuhannya. Ia tidak peduli apapun yang ada di dunia ini. Hidupnya hanya ia abdikan untuk keluarga nya. Apapun yang di inginkan kedua orang tua nya. Hinata akan memberi nya. Meskipun itu adalah hal yang tida...