Bab 15

243 41 21
                                    

"Ughhhh.. menyebalkan sekali. Baiklah baiklah. Dasar tukang ancam."  umpat Naruto dari balik ponsel nya.

"Hn," Sasuke hanya bergumam kecil dan mematikan sambungan telfon itu.

Ya, dirinya akan pergi ke Suna. Menjemput sang istri. Dan memastikan beberapa hal yang menjadi tanda tanya di kepala nya.

~

Setelah melewati perjalanan lebih dari dua jam. Sasuke akhirnya tiba di Suna. Berbekal privilegi yang diberikan Hiashi padanya. Sasuke dengan mudah mendapatkan informasi terkait hotel beserta nomor kamar yang di huni istri nya itu.

Entah mengapa, dirinya merasa begitu bersemangat kali ini. Sepertinya ini adalah kali pertama bagi nya merasakan semangat pada dirinya hanya karena ingin bertemu seseorang. Ia bahkan tak mengantuk sama sekali meski semalam dirinya terjaga penuh. Mati matian menyembunyikan senyum yang memaksa untuk keluar. Dan berusaha tetap terlihat dingin seperti biasa nya. Meski dalam hati ingin sekali dirinya tertawa lebar karena kegembiraan yang membuncah pada dirinya.

Hinata, istri nya. Malaikat nya. Cinta pertama yang tak pernah ia tahu nama nya. Yang ia buat janji akan ia nikahi di masa depan. Siapa sangka jika Tuhan mengabulkan janji dari dua anak ingusan itu.

Sasuke menampar dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia begitu bodoh tak mengenali sosok yang selama ini menjadi penenang dalam mimpi buruk nya. Ia memang merasa familiar dengan wajah itu tapi tetap saja ia tak bisa mengungat nya dengan baik. Mau bagaimana lagi, sudah lebih 20 tahun berlalu dari pertemuan terakhir mereka. Ada banyak hal juga yang telah terlewati yang membuat Sasuke tak begitu mengingat masa kecil nya itu. Terlebih sosok gadis manis itu kini telah beruba menjadi wanita yang angkuh.

Klik 

Sasuke melihat kembali layar ponsel nya, yang kini telah berganti menjadi foto yang ia temukan sebagai latar belakang layar nya. Tersenyum kecil, membayangkan apa yang akan terjadi jika wanita itu tahu bahwa mereka pernah saling bertemu bahkan mengenal satu sama lain sebelum nya.

Ting

Bunyi lift terbuka membuyarkan lamunan pria berusia 30 tahun itu. Masih dengan senyum kecil di wajah nya, Sasuke ikut menggeret koper nya keluar dari lift. Sampai akhirnya ia menemukan kamar
yang di huni istri nya itu.

Ting tongg

Sasuke menunggu pintu itu terbuka dengan hati yang berdebar penuh. Sial rasanya, niat hati ingin mencampakan perasaan gila ini jauh jauh. Namun, apa daya semakin ia menyadari perasaannya dan semakin ia mengenal wanita itu. Perasaannya justru semakin menggila. Meski ia tahu, untuk saat ini perasaan nya belum juga terbalaskan. Kendati demikian, Sasuke semakin tertantangkan untuk meluluhkan hati wanita itu.

Hinata melarangnya untuk bertingkah selayaknya seorang suami. Memberi aturan aturan dalam pernikahan bisnis mereka. Tapi bagaimana jika dirinya melakukan sebalik nya. Sebuah larangan terdengar seperti perintah bagi Sasuke. Dan tentu Uchiha Sasuke adalah ahli nya dalam melanggar aturan.

Klek

Pintu terbuka, menampilkan sosok yang sejak tadi berada dalam pikiran pria itu. Dengan penampilan yang mampu membuat pria manapun meneguk ludah. Wajah merona dengan kaos tipis yang menampilkan lekuk tubuh serta aset berharga wanita itu. Sasuke memang masih virgin. Tapi tentu naluri sebagai pria membuat nya ingin menarik wanita itu masuk ke dalam. Dan mendominasi wanita itu dalam kunkungannya.

Promise Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang