Naruto milik Masashi Kishimoto
Jujutsu Kaisen milik Gege Akutami
story by niniteagurl_
warning : ooc, typo, boring, mengandung kata kata kasar dan konten dewasa, cerita
mainstream, dllAgak panjang chapter ini, jadi mohon maaf kalau membosankan :)
Dug.. Dug.. Dug
Hentakan kaki seseorang yang berlari terdengar cukup keras di lorong malam itu. Hinata tahu, berlari di koridor rumah sakit itu di larang. Tapi untuk kali ini, ia tidak peduli akan hal itu. Untuk kali ini, ia kembali mengabaikan sebuah peraturan. Ia berlari sekuat tenaga. Berharap, ia tidak terlambat.
BRAKKHH
Hinata membuka pintu itu dengan keras. Hujan deras dengan kilat dan gemuruh yang saling bersahutan menyambut nya.
"TSUMIKII !!!" teriak Hinata, pada seorang wanita yang membelakangi nya. Tepat, di ujung atap rumah sakit. Wanita itu bahkan masih menggunakan baju rumah sakit milik Hyuuga.
Sedang wanita yang bernama Tsumiki, berbalik saat nama nya di panggil. Ia lantas tersenyum lembut melihat seseorang yang telah ia anggao sebagai adik. Tatapan nya menyendu, saat mengingat ia akan meninggalkan wanita itu dan juga adik nya. Ia tahu ini salah, tapi ini adalah keputusan. Ia tidak sanggup jika ia harus kembali menjalani hari hari bak neraka, seperti yang ia jalani sebelum nya. Namun, ia cukup lega mengingat, ia tak perlu khawatir meninggalkan adik nya bersama wanita seperti Hinata.
Hinata hendak menerobos pada deras nya hujan. Namun, Tsumiki mengangkat tanganya. Mengisyaratkan Hinata untuk diam di tempat nya. Lagipula, ia sudah mengatakan semua nya di surat itu. Jadi Tsumiki pikir, tak ada lagi yang perlu mereka bicarakan. Terlebih, ia juga tidak mau jika ia tertahan semakin lama di sini. Adik nya akan muncul, dan membuat nya kembali ragu akan keputusannya.
"Selamat tinggal, Hinata." ucap nya pelan.
Hinata tak peduli. Ia dengan cepat menerjang hujan deras agar bisa sampai ke ujung rooftop itu. Namun, lari nya terasa begitu lambat. Dan belum sempat Hinata mencapai wanita itu. Tsumiki sudah lebih dulu menjatuhkan tubuh nya kebelakang pagar pembatas.
"TSUMIKIII !!" teriak Hinata kencang sambil mengulur kan tangannya. Berharap bisa mencapai tubuh wanita itu.
Terlambat,
Tangan nya tak mampu mencapai tubuh yang sudah melayang ke bawah gedung rumah sakit itu. Mata nya menatap nanar pada tubuh yang terhempas pada sebuah mobil yang terparkir di bawah. Nafas nya memburu. Ia bahkan tak mampu mengendalikan detak jantung nya yang berdegub kencang.
Hinata, wanita yang baru saja memasuki umur 23. Yang beberapa waktu lalu, berpikir untuk merayakan ulang tahun nya di pukul 00.00 bersama kakak dari kekasih nya. Justru harus menelan kenyataan pahit. Melihat dengan mata kepala nya sendiri. Salah satu orang yang begitu ia sayangi. Seseorang yang bahkan lebih peduli dibanding keluarga nya.
Hinata mengerjap mata nya perlahan. Ia bisa melihat langit langit kamar nuansa putih dengan bau obat yang sudah begitu Hinata kenali. Rumah sakit. Hinata tak begitu mengingat apa yang terjadi padanya. Tapi ia tahu, jika ia kembali ke tempat ini. Itu artinya, ia kembali tak bisa mengontrol dirinya. Tak mampu mengusir kenangang buruk itu dan membuat nya berakhir di tempat ini.
"Kau sudah bangun ?"
Hinata menolehkan kepala nya ke asal suara yang ia kenali.
"Sai ?" panggil nya lemah.
Sedang Sai tersenyum lembut mendengar itu. Ia bersyukur Hinata masih bisa mengenali nya. Karena di beberapa kesempatan. Wanita itu tak langsung bisa mengenali semua orang setelah siuman nya. Ya, ini bukan lah pertama kali nya bagi wanita itu. Dan Sai cukup merasa bangga. Selalu jadi orang pertama yang berada di samping wanita itu saat ia siuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Promise
FanfictionHinata. Wanita indenpenden dengan segala keacuhannya. Ia tidak peduli apapun yang ada di dunia ini. Hidupnya hanya ia abdikan untuk keluarga nya. Apapun yang di inginkan kedua orang tua nya. Hinata akan memberi nya. Meskipun itu adalah hal yang tida...