Which Is Undesirable

55 2 0
                                    

Didalam kamar, dimalam yang gelap, kesunyian yang begitu mencengkam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Didalam kamar, dimalam yang gelap, kesunyian yang begitu mencengkam. Tak terasa airmataku menetes membasahi wajahku, menangis dalam diam adalah hal paling sering aku lakukan, mungkin saja hal itu sudah menjadi keahlianku.

Aku merasa seakan tak ada yang bisa mengerti diriku, atas semua hal yang terjadi saat aku salah ataupun tidak, aku tetap yang harus disalahkan atas segalanya.

Aku lelah, sungguh aku ingin menyerah. Aku ingin meninggalkan semua yang berkaitan dengan rasa sakit, dengan rasa kecewa dan tekanan yang begitu kuat. Aku ingin keluar dari semua ini secepat yang aku bisa, tapi aku tau bahwa aku tidak mampu, aku tidak tahu harus kemana aku pergi.

Jika aku hanya membawa diriku saja, maka aku akan pergi kemanapun, ketempat yang jauh dari banyaknya orang. Tapi aku sadar bahwa aku adalah seorang ibu dengan satu anak dan masih memegang tanggung jawab seorang istri.

Aku hanya lelah, aku hanya ingin semuanya berakhir. Aku ingin merasa nyaman dan tenang. Tanpa harus sendirian membela diriku yang terluka ini.

Aku tidak tahu dimulai dari mana kehancuran ini terjadi, aku tidak ingat apa yang terjadi sebelumnya. Aku tidak memperdulikan keadaan saat semua kehancuran ini belum terjadi, tapi yang aku tau mulai hancur berkeping-keping dan lebur menjadi satu itu saat aku melahirkan anak pertamaku yang sekarang sudah berusia 5 tahun.

Satu bulan setelah kelahirannya kehancuran ini mulai terjadi, aku bahkan mencoba memperbaiki segalanya tetapi aku tidak mampu. Aku mencoba menjadi anak pertama yang dewasa dan dapat diandalkan tetapi semuanya seakan sia-sia. Tak ada yang benar bagi mereka tentang aku, aku bisa melihat semua yang terjadi begitu menyakitkan. Aku mencoba menyembunyikan kesedihan, menyembunyikan rasa sakitku, dan menyembunyikan semua tentang banyak hal.

Aku melakukan semuanya sendiri, menjaga adikku, membersihkan rumah, lalu selama 3 tahun aku selalu membawa anakku bekerja karena usaha keluargaku harus terus berjalan agak bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Suamiku? Aku mencoba menjelaskan bagaimana aku merasa lelah, bagaimana aku merasa tidak dihargai. Aku pikir dia akan membelaku tetapi ternyata tidak, dia mengatakan bahwa itu wajar karena aku hidup bersama keluargaku sedangkan dia bekerja jauh dari jangkauanku.

Sejak saat itu aku tidak mengatakan apapun pada siapapun, aku bungkam, aku hanya diam, mengeluarkan suara hanya untuk anakku. Aku merasa bahwa aku hanya perlu melakukan banyak hal tanpa harus mengeluarkan suaraku untuk membiarkan semuanya berbuat sesukanya.

Aku lelah. Tubuhku memang kuat, selama 5 tahun ini bahkan aku tak jatuh sakit. Setiap rasa sakit yang aku rasakan aku mengabaikan nya dan berusaha tidur sebanyak mungkin dengan waktu yang cukup. Karena mengeluh pun aku tak bisa.

Setiap pertengkaran besar yang terjadi, hanya karena berawal dari masalah yang kecil aku merasa setiap itu terjadi maka aku yang selalu menjadi titik yang disalahkan atas semuanya. Bahkan jika bukan aku yang memulai, bahkan jika aku yang tak salah aku tetap titik yang harus disalahkan.

Oneshoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang