21. Sama-sama suka

233 39 8
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

⚠︎𝚅𝚘𝚝𝚎 + 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚢𝚊!シ︎⚠︎

21. Sama-sama suka

“Drake, kenapa lo baik sama gue?”

Queen duduk bersila di atas kap mobil Drake, mereka saat ini sedang ada di arena balap liar. Semula Queen berniat menemui Qing, tapi Drake malah menariknya ke tempat ini, katanya dia ingin menunjukan suasana baru.

“Merasa bersalah, mungkin.”

Drake tidak yakin, tapi mungkin memang itu alasannya. Jika bukan karena dia menyabotase mobil Qing, mereka pasti tidak akan kecelakaan. Atau mungkin, karena sekarang Drake tahu kehidupan perempuan itu yang cukup menyedihkan.

“Sama gue aja, Qing enggak?”

Drake yang semula bersandar pada mobilnya, kini menegakkan tubuh dan berbalik menatap Queen. Ditatapnya dalam-dalam, seolah ingin melihat langsung ke dalam hati perempuan itu. Setelah itu dia tangkup pipi Queen, mendongakkan nya sedikit guna menyelam lebih dalam.

Queen balas menatap Drake, dia ingin tahu apa yang laki-laki itu inginkan. Namun saat Drake memajukan sedikit wajahnya, Queen seketika menamparnya. “Lo jangan macem-macem!”

Walaupun wajahnya berpaling, kedua tangan Drake masih ada di pipi Queen. Ternyata seperti ini rasanya ditampar perempuan, berdenyut dan terasa panas. Tidak harus melihatnya langsung, Drake pastikan sebelah pipinya sudah memerah, mungkin ada juga cap tangan Queen.

Sorry, sakit ya?” Queen menyentuh bekas tamparannya. Dari tangannya yang juga terasa kebas, dia bisa menebak bagaimana sakitnya pipi Drake saat ini. Dia juga terkejut, lantaran dia bisa menampar Drake yang justru seharusnya tidak bisa, bukan?

Drake menghela napas. Seharusnya tanpa dia jawab pun, Queen sudah tahu jawabannya. Tatapan laki-laki itu menyorot tajam, sambil menggeram tertahan. “Menurut lo?”

“Gue kan, hantu. Kok bisa ya?” Rasa bersalah itu lenyap begitu saja, Queen malah membolak-balik tangannya yang dia anggap luar biasa. “Tapi jangan marah, salah sendiri deket-deket!”

Drake tersenyum miring, lalu memajukan kembali wajahnya. Kali ini dia tidak mendapatkan tamparan, lantaran Queen malah memundurkan wajahnya. Dengan berani dia bertanya,  “Kenapa gak boleh deket-deket?”

Bukannya menjawab, Queen malah berpura-pura menatap langit. Hal normal bukan, jika dia gugup ditatap oleh laki-laki sedekat ini? Walaupun perasaannya untuk Qing, tapi Queen tidak bisa memungkiri bahwa dia juga gugup di hadapan Drake.

“Gue udah punya pacar, kalo lo lupa.”

“Mantan.” Drake mengingatkan.

Raut wajah Queen berubah masam, tatapannya terlihat tidak bersahabat. “Gue sama Qing gak pernah putus, ya!”

“Tapi dia ngeduain lo.”

“Wajar, kan waktu itu gue keterlaluan sama dia.”

“Jadi sekarang udah berubah?”

Dengan pasti Queen mengangguk. “Sekarang gue sadar, emang cuma Qing yang selalu ada buat gue.”

Sebelum kembali menyesal, Queen ingin memperbaiki segalanya, hubungannya dengan Dayana dan juga Qing. Dia tidak meminta lebih, hanya ingin dipertemukan dengan sang ibu dan memiliki kesempatan untuk bersama Qing selamanya. Dia tidak terlalu serakah, bukan?

CAKSUSRAWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang