𝙹𝚒𝚔𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚔𝚎𝚗𝚊𝚗, 𝚝𝚘𝚕𝚘𝚗𝚐 𝚏𝚘𝚕𝚕𝚘𝚠 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚍𝚒𝚋𝚊𝚌𝚊 𝚢𝚊!
°°°
"Apa yang bisa bikin lo pergi dari hidup gue?"
"Kematian lo!"
"Mungkin terlambat, tapi, i love u."
°°°
MATA DIBALAS MATA
NYAWA DIBALAS NYAWA!
_QING CAKSUSRAWA
“Aku punya janji, tapi semesta tahu siapa yang pantas aku cintai.”
_Qing
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
2. Queen Leona
“Dengarkan Mama!” Seorang wanita memegangi kedua bahu putrinya. “Kamu mau bertemu Papa kamu, bukan?”
Anak perempuan itu mengangguk. Sejak dulu dia selalu menanyakan keberadaan sang ayah, dia malu dikatai anak haram, oleh teman-teman sebayanya.
Sudah wanita itu putuskan, dia tidak bisa mengurus putrinya sendirian. Maka dia akan menyerahkan putrinya, pada seseorang yang dia percaya mampu menjaga Queen untuknya.
“Ini rumah Papa kamu, mulai sekarang kamu bisa tinggal di sana!”
“Rumah itu?” Anak perempuan itu menunjuk rumah besar dihadapannya. “Papa tinggal di sana?”
“Iya, mulai sekarang Queen tinggal di sana!”
“Sama Mama?”
Dayana—Mama Queen Leona—menggeleng. “Mama akan tinggal di tempat lain!”
Queen menahan tangan sang Mama. “Kenapa Mama gak ikut tinggal sama Queen dan Papa?”
Dayana tersenyum tipis, dia mengelus rambut putrinya. Jika dia bisa, dia pun ingin. Namun, semuanya sudah terlambat.
“Sekarang Queen pilih. Mau tinggal sama Mama, tapi dihina karena gak punya Papa, atau tinggal sama Papa dan terbebas dari hinaan itu?”
Anak usia 5 tahun itu tidak mengerti apapun, tapi sudah dihadapkan pada pilihan yang sulit. “Kenapa Queen gak bisa tinggal sama Mama dan Papa, aja?”
“Tidak bisa, Queen harus memilih salah-satunya!”
Queen menatap Dayana dan rumah Papanya bergantian. “Queen mau sama Papa.”
Dayana sempat berharap, Queen akan memilih dirinya. Namun, dia menghormati keinginan sang putri. “Sekarang kamu masuk, dan berikan surat ini pada Papa!”
Queen menerima sebuah kertas dari Dayana, dia tatap sang Mama yang mulai menjauh dari pandangannya. Saat itu Queen pikir pilihannya sudah tepat, tapi tidak ada yang tahu tentang masa depan.
Langkah kecil Queen mulai menaiki anak tangga, menuju pintu utama. Dia mengetuk pintu itu pelan, saking pelannya dia tidak tahu, apakah akan ada yang mendengar atau tidak.