25. The Devil

288 43 13
                                    

𝑯𝒂𝒑𝒑𝒚 𝑹𝒆𝒂𝒅𝒊𝒏𝒈

⚠︎𝚅𝚘𝚝𝚎 + 𝚔𝚘𝚖𝚎𝚗 𝚍𝚞𝚕𝚞 𝚢𝚊!シ︎⚠︎

25. The Devil

Dayana Krista, sebuah nama yang tertulis di batu nisan. Nyawa Queen seperti direnggut paksa, saat sosok yang dia cari ternyata tidak bisa lagi dia temui. Tujuan awal Queen bertahan adalah wanita itu, lalu sekarang bagaimana?

Wanita yang wajahnya nyaris tidak bisa Queen ingat, ternyata sudah tidak ada lagi di dunia ini. Wanita yang kenangannya paling sedikit, tapi membekas lekat di ingatan Queen. Wanita itu ... telah meninggal?

“Nyokap gue namanya emang Dayana, dia juga Dayana.” Queen berhenti menatap tumpukan tanah itu, dengan kepala terus menggeleng. “Pasti cuma mirip namanya, bukan orang yang sama.”

Queen menatap Drake dengan berderai air mata, sambil mengguncang tubuh laki-laki itu yang hanya diam saja. “Itu bukan nyokap gue, kan?”

“Dia nyokap lo.”

Tiga kata itu seperti menarik jiwa Queen dari tubuhnya. Dia lantas terdiam, tapi air matanya tidak berhenti turun. “Atas dasar apa, dari mana lo tau?”

Drake kemudian berjongkok, lalu membersihkan rumput liar yang tumbuh di sekitaran makam. Dalam hati Drake terus meminta maaf, lantaran harus mengatakan kebohongan yang begitu besar. Bagi Drake, ini adalah yang terbaik untuk Queen.

“Mungkin lo gak tau, tapi temen gue ada yang hacker.”

Queen terkekeh, dia kemudian dengan cepat menghapus air matanya. “Apa bukti kalo dia nyokap gue?”

“Berkas lengkapnya ada di rumah sakit--”

“Kalo gitu ayo balik!” desak Queen.

Drake kembali bangkit, dia menahan tangan Queen sejenak. “Tujuan gue nunjukin ini supaya lo bisa bangkit, kematian gak seindah bayangan.”

Terkadang seseorang harus di dorong terlebih dahulu, agar dia bisa berjuang untuk bangkit. Drake ingin Queen berjuang untuk hidupnya sendiri, bukan untuk orang lain. Dia ingin menempa Queen agar kuat, agar saat hal menyakitkan datang dia sudah siap.

“Sekarang perasaan lo gimana, sakit kan? Perasaan itu bakal dirasain orang-orang yang sayang sama lo, gue, Qing, Drisa, Inka. Gak mungkin lo lupa, kan?

“Selama ini lo bisa hidup tanpa nyokap lo, nanti pun bisa! Ada gue sama mereka yang bakalan ada buat lo. Lo nyerah sekarang, emang yakin bakal ketemu nyokap lo?”

“Maksud lo ngomong gitu?”

“Lo itu banyak buat dosa, setidaknya perbanyak amal dulu--” Drake berakhir memekik kesakitan, setelah Queen menendang tulang keringnya. “Lo juga banyak dosa!”

“Makanya jangan dulu mati!” Drake hendak memiting leher Queen, tapi perempuan itu berhasil menghindar. “Cupu banget, beraninya sama perempuan,” teriaknya sambil berlari.

Drake malah tersenyum. Dia senang melihat Queen yang bisa sejenak melupakan masalahnya, semoga ini akan menjadi awal yang baik.

Sorry Queen, gue terpaksa boong.”

_𝑪𝒂𝒌𝒔𝒖𝒔𝒓𝒂𝒘𝒂_

“Queen ikut?” Kavi berbisik pada Qing.

CAKSUSRAWA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang