Bab 2

6.9K 231 8
                                    

ℍ𝕒𝕡𝕡𝕪 𝕣𝕖𝕒𝕕𝕚𝕟𝕘 (⁠.⁠ ⁠❛⁠ ⁠ᴗ⁠ ⁠❛⁠.⁠)
__________________________

*****

Jam 04. 00 di keluarganya Kania, cuman Kania, Abah, dan umma nya yang bangun, kemana adeknya? Ya adeknya masih tidur.

Kania yang saat ini sedang membantu umma nya di dapur untuk menyiapkan makan pagi, dan Kania lah yang masak masakan itu.

Kania bertanya tanya ke umma nya takutnya masakan yang ia masak kurang pas rasanya, jadi Kania menyuruh umma nya untuk mencicipi terlebih dahulu.

" Umma apakah ini sudah pas bumbunya apa belum, tolong cicipi sedikit umma " tanya Kania

Sudah tak heran jika masakan anaknya itu selalu enak dan pas bumbunya.

" Kania anakku ini sudah pas bumbunya, dan ini sudah enak sekali nak " jawab umma Fatimah

" Kalau memang sudah pas, Kania sajikan ya ummi " ucap Kania

" Iya nak, letakkan di piring, setelah itu kamu istirahat dan menunggu adzan subuh, kasian kamu dari tadi masak ngebantu umma " ucap umma Fatimah

" Umma, kapan lagi Kania ngebantu umma masak, kan pagi nanti kania sudah balik ke pesantren otomatis Kania sudah gabisa ngebantu umma masak lagi, jadi gapapa umma Kania yang siapin ini semua, Kania gak terlalu capek kok " ucap Kania

" Baik nya anak umma satu ini, umma jadi gemes " ucap umma Fatimah

Umma Fatimah mencubit pipi anaknya itu saking gemesnya.

" Hhiii umma bisa aja, kan ini sudah tugas anak umma, membantu orang tua " ucap Kania

Tiba tiba ada seseorang yang berjalan ke arah dapur, dan ya itu Abah Farhan

" Assalamualaikum, lagi pada ngapain ini? " Tanya Abah Farhan kepada istri dan anaknya.

" Gak lagi ngapain bah, ini Kania habis bantuin umma masak di dapur " jawab Kania

" Iya bah Kania habis bantu umma masak, dan Abah sudah gak heran kan kalo Kania yang masak pasti enak, kan dia nurun ke umma jadi dia pinter masak seperti umma " ucap umma Fatimah dan meledek ledek suaminya, Kania hanya ikut ikutan meledek abahnya.

Jadi Abah Farhan ke umma Fatimah memanggil dengan sebutan " adek " dan,
Umma Fatimah memanggil Abah Farhan dengan sebutan " mas " .
Kenapa begitu? Karena usia Abah Farhan jauh lebih tua daripada umma Fatimah, dan itu juga merupakan panggilan khusus mereka berdua, bukan karena melihat usia.

" Jadi ceritanya kalian berdua lagi meledek Abah nih " ucap abah Farhan

" Hhaa tidak mas, tapi ini mau bicara fakta aja " ucap umma Fatimah terkekeh melihat wajah suaminya yang hanya bisa pasrah terkena ledekan istri dan anaknya.

" Abah, Kania cuman ikut ikutan umma loh ya, jadi Abah jangan marah ke Kania hhiii " ucap Kania

" Abah cuman bisa pasrah Kania, jika sudah umma kamu yang meledek Abah " ucap abah Farhan

Sontak kedua nya pun langsung tertawa mendengar jawaban dari suami dan abahnya.

" Sudah sudah ayok siap siap udah mau subuh, Kania jangan lupa wudhu dulu ya " ucap abah Farhan

" Iya bah, yasudah kalau begitu Kania mau ke kamar dulu Abah umma " ucap Kania

" Iya nak " ucap umma Fatimah dan Abah Farhan

*****

Hari sudah pagi yang menunjukkan sudah pukul 06.15

BOCIL BERCADAR ITU ADALAH ISTRIKU [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang