Happy ReadingFa masuk ke dalam apartemen milik pak Ajin, membawa masuk kopernya dan terkejut saat melihat tubuh tanpa atasan sedang berdiri di sana.
Gadis itu dengan cepat menutup matanya menggunakan telapak tangannya, sedangkan lelaki itu terkekeh melihat reaksi muridnya ini.
"Kenapa? Baru pertama kali lihat laki-laki tidak memakai baju yaa?"
Fa memberanikan diri menatap laki-laki yang notabene wali kelasnya ini.
"Pak! Bapak itu guru, tidak baik melihatkan sesuatu yang tidak senonoh di depan muridnya!"
Ajin malah tertawa dan mengambil bajunya di atas kasur.
"Maaf kalau begitu" Ucapnya sambil memakai baju, dan melirik Fa yang masih berdiri di sana.
Gadis itu mulai duduk di atas sofa, apartemen milik pak Ajin bernuansa gelap dan horor. Ada benda-benda aneh terpajang di atas meja dan lemari. Bahkan rumah ini dipenuhi tulisan-tulisan aneh tertempel di dinding dan juga beberapa patung.
"Oh iya" Laki-laki itu berdiri di depannya "Kau tidak boleh menyentuh apapun di sini kecuali ruang baca di sebelah sana" Jelas Ajin.
"Dan satu lagi, karena saya tidak memiliki kasur lebih untukmu, maka dari itu kau tidur di sofa ini"
"Apa?" Ucap Fa tidak terima, mana nyaman dia tidur di atas sofa "Pak, saya tidak bisa tidur di sofa ini" Kata gadis itu, karena sofa ini tidak senyaman sofanya.
Laki-laki itu melipat kedua tangannya di depan dada, membungkukkan sedikit badannya menatap wajah Fa yang terpampang jelas dihadapannya.
"Lantas, kau ingin tidur seranjang denganku?"
Dilihatnya wajah Fa yang mulai merah karenanya, membuat lelaki itu tersenyum kecil dan mencubit gemas pipi muridnya ini.
"Tidurlah, karena besok kamu sekolah"
.
.
."Dia ditangkap?!"
Laki-laki itu memutar kursinya menatap beberapa orang yang sedang berdiri di belakangnya.
"Iya, saya melihatnya bertarung dengan Ajax"
Lelaki itu menghela nafas panjang, dan kemudian tertawa membuat orang-orang di depannya menatapnya bingung.
"Itulah mengapa saya sudah memperingatinya" Gumam laki-laki itu.
°•°
Fa tidak bisa tidur, ada banyak pertanyaan yang ingin dia tanyakan pada pak Ajin. Namun wali kelasnya ini mengatakan sebuah peringatan kepadanya sebelum dia tidur,
'Dilarang bertanya!'
'Jangan menyentuh apapun'
Gadis itu mulai beranjak dari tempatnya, melewati pak Ajin yang sedang tertidur pulas di atas kasur dan berjalan menuju ruang baca.
Saat memasuki ruangan ini, Fa dibuat kagum dengan penampakan di depannya ini. Gadis itu mulai mengambil satu buku dan terkejut begitu melihat isi tulisan dari buku ini.
"Tulisan apa ini?" Monolognya karena tidak bisa membaca tulisan ini.
Pagi pun tiba.
Setelah selesai mandi, Ajin mengambil pakaian di dalam lemari dan melirik sofa tempat gadis tidur.
Di mana dia?
Memakai bajunya dan kemudian keluar mencari Fa. Ajin yang berjalan melewati ruang baca berhenti di depan pintu, kemudian membuka pelan pintu tersebut dan tersenyum begitu melihat gadis yang dicarinya sedang tertidur dengan posisi duduk dengan tangannya memegang buku.
Laki-laki itu tersenyum kecil, dan menghampiri gadis itu. Saat akan membangunkan Fa, Ajin diam sejenak. Kemudian muncullah senyum jahil di bibirnya, membuatnya langsung berteriak.
"Kebakaran!! Kebakaran!!!" Teriaknya membuat gadis itu terbangun dengan posisi terkejut dan ikut berteriak.
"Di mana!!" Teriak Fa.
Membuat Ajin tertawa terbahak-bahak melihat reaksi muridnya ini.
.
.
.Ajin menurunkan Fa dipinggir jalan, gurunya ini menyuruhnya untuk melanjutkan perjalanan ke sekolah sendirian. Melihat jarak tempat diturunkannya dengan sekolah, membuatnya menghela nafas lelah.
"Pak, sekolah masih jauh–
"Sttt!" Ajin menaruh jarinya di bibir Fa "Bahaya kalau anak-anak lain lihat kamu berangkat bersama saya"
"Memangnya kenapa?"
"Mereka pikir nanti kita memiliki hubungan spesial, kamu kan tau paras saya sangat terkenal di sekolah"
Fa memperbaiki kacamata yang bertengger di hidungnya, lalu mengangguk pelan, walaupun sebenarnya dia malas berjalan menuju sekolah.
Ajin tersenyum, kemudian pergi meninggalkannya.
Fa pun mulai berjalan ke sekolah. Belum lama dia berjalan, Fa berhenti melihat seseorang berhenti di depannya menggunakan sepeda motor.
Lelaki itu membuka kaca helmnya "Naik!" Ucap Johan.
Gadis itu menunjuk dirinya sendiri, bertanya apakah dia yang di maksud. Johan tersenyum melihat respon gadis itu, membuatnya langsung menarik lengan kurus itu dan membawanya naik ke motornya.
-To Be Continued..
KAMU SEDANG MEMBACA
ENIGMA
HorrorFa, merupakan murid berprestasi yang memiliki ketertarikan pada hal gaib. Di suatu hari, ada sebuah kejadian mengerikan menimpa sekolah nya. Hal-hal aneh mulai berdatangan seiringnya waktu, bersamaan dengan kedatangan sosok guru baru yang menjadi wa...